26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Peserta Dikutip Rp600 Ribu

Outbond Kasek SDN se-Kota Medan Dituding Mubazir

MEDAN-Pelaksanaan outbond yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik)  Kota Medan yang diikuti kepala sekolah di tingkat SD Negeri di Kota Medan dituding sebagai program mubazir. Selain dianggap tidak bermanfaat dan tidak menunjang majunya dunia pendidikan.

Kegiatan tersebut malah dianggap membebankan setiap kepala sekolah (Kasek) karena diwajibkan membayar Rp600.000 per orang.

Hal itu terungkap dengan adanya surat Nomor 420/94 PPMP/2012 tertanggal 03 Februari 2012 yang dilayangkan ke setiap sekolah yang ditujukan untuk Kasek SD Negeri di Kota Medan.

Dimana isi surat tersebut mengharapkan kepada pihak sekolah agar turut berpartisipasi sebagai peserta mengikuti outbond dengan biaya Rp600.000 per peserta.

Bukti-bukti tersebut dibeberkan oleh Direktur Konsultan Pendidikan Indonesia (Kopindo) Sumut, Joharis Lubis saat dikonfirmasi Jumat(24/2).

“Berdasarkan pengamatan, Disdik Medan adalah sebagai panitia pelaksana kegiatan outbond dan sudah terselenggara dua kali. Saya pikir ini tidak ada manfaatnya buat para Kasek itu. Kalaupun ada outbond, serahkan saja kepada panitia dan seharusnya jangan dibebankan biaya,” tegasnya.

Menurut informasi yang diterima, outbond telah berlangsung di kawasan Wisata Kolam Deli, Kabupaten Karo beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini, menurut Johari, akan membuka peluang bagi dinas pendidikan Kota Medan untuk melakukan pengutipan kepada pihak kepala sekolah.
Salah seorang kepala sekolah SD Negeri yang enggan namanya disebutkan, membenarkan adanya acara outbond yang diselenggarakan oleh Disdik Medan.

Dia bahkan mengatakan jika pihaknya mendapat info kalau pada Maret mendatang akan diselenggarakan kembali kegiatan outbond yang pernah dilakukan oleh Disdik Medan semasa Rajab Lubis sebagai Kadisdik Kota Medan.
Ditanya soal biaya, kepala sekolah tersebut mengaku belum ada disebutkan nominal dan sumber biayanya.

“Jumlahnya saya belum tahu. Ada dikabari kalau Maret ini bakal ada outbond lagi. Soal biayanya belum diketahui berapa jumlahnya. Masih menunggu kejelasan juga,” ucapnya.

Begitu juga pengakuan Eva, salah satu Guru SD negeri di Kota Medan dirinya membenarkan jika ada kegiatan outbond yang dilaksanakan oleh Disdik Kota Medan beberapa waktu lalu.

Namun dia tidak berani mengatakan soal biaya yang dibebankan kepada Kasek.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Rajab Lubis saat dikonfirmasi mengaku, sudah menutup kegiatan tersebut dan dipastikan tidak akan ada lagi kegiatan serupa untuk kedepannya.

Rajab mengakui jika kegiatan outbond dimasa kepemimpinannya telah  berlangsung sebanyak dua kali  dan tidak dikenakan pungutan.

Saat disinggung mengenai alasan tidak diselenggarakannya lagi outbond, menurutnya ada pihak tertentu yang merasa kegiatan itu tidak ada manfaatnya.

“Sudah kita tutup kegiatan outbondnya. Jadi sudah gak ada lagi kegiatan seperti ini karena gak ada manfaatnya kecuali buat guru,”katanya dan enggan membahas hal tersebut lebih lanjut. (uma)

Outbond Kasek SDN se-Kota Medan Dituding Mubazir

MEDAN-Pelaksanaan outbond yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik)  Kota Medan yang diikuti kepala sekolah di tingkat SD Negeri di Kota Medan dituding sebagai program mubazir. Selain dianggap tidak bermanfaat dan tidak menunjang majunya dunia pendidikan.

Kegiatan tersebut malah dianggap membebankan setiap kepala sekolah (Kasek) karena diwajibkan membayar Rp600.000 per orang.

Hal itu terungkap dengan adanya surat Nomor 420/94 PPMP/2012 tertanggal 03 Februari 2012 yang dilayangkan ke setiap sekolah yang ditujukan untuk Kasek SD Negeri di Kota Medan.

Dimana isi surat tersebut mengharapkan kepada pihak sekolah agar turut berpartisipasi sebagai peserta mengikuti outbond dengan biaya Rp600.000 per peserta.

Bukti-bukti tersebut dibeberkan oleh Direktur Konsultan Pendidikan Indonesia (Kopindo) Sumut, Joharis Lubis saat dikonfirmasi Jumat(24/2).

“Berdasarkan pengamatan, Disdik Medan adalah sebagai panitia pelaksana kegiatan outbond dan sudah terselenggara dua kali. Saya pikir ini tidak ada manfaatnya buat para Kasek itu. Kalaupun ada outbond, serahkan saja kepada panitia dan seharusnya jangan dibebankan biaya,” tegasnya.

Menurut informasi yang diterima, outbond telah berlangsung di kawasan Wisata Kolam Deli, Kabupaten Karo beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini, menurut Johari, akan membuka peluang bagi dinas pendidikan Kota Medan untuk melakukan pengutipan kepada pihak kepala sekolah.
Salah seorang kepala sekolah SD Negeri yang enggan namanya disebutkan, membenarkan adanya acara outbond yang diselenggarakan oleh Disdik Medan.

Dia bahkan mengatakan jika pihaknya mendapat info kalau pada Maret mendatang akan diselenggarakan kembali kegiatan outbond yang pernah dilakukan oleh Disdik Medan semasa Rajab Lubis sebagai Kadisdik Kota Medan.
Ditanya soal biaya, kepala sekolah tersebut mengaku belum ada disebutkan nominal dan sumber biayanya.

“Jumlahnya saya belum tahu. Ada dikabari kalau Maret ini bakal ada outbond lagi. Soal biayanya belum diketahui berapa jumlahnya. Masih menunggu kejelasan juga,” ucapnya.

Begitu juga pengakuan Eva, salah satu Guru SD negeri di Kota Medan dirinya membenarkan jika ada kegiatan outbond yang dilaksanakan oleh Disdik Kota Medan beberapa waktu lalu.

Namun dia tidak berani mengatakan soal biaya yang dibebankan kepada Kasek.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Rajab Lubis saat dikonfirmasi mengaku, sudah menutup kegiatan tersebut dan dipastikan tidak akan ada lagi kegiatan serupa untuk kedepannya.

Rajab mengakui jika kegiatan outbond dimasa kepemimpinannya telah  berlangsung sebanyak dua kali  dan tidak dikenakan pungutan.

Saat disinggung mengenai alasan tidak diselenggarakannya lagi outbond, menurutnya ada pihak tertentu yang merasa kegiatan itu tidak ada manfaatnya.

“Sudah kita tutup kegiatan outbondnya. Jadi sudah gak ada lagi kegiatan seperti ini karena gak ada manfaatnya kecuali buat guru,”katanya dan enggan membahas hal tersebut lebih lanjut. (uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/