Medan Cat Show 2012
Pecinta hewan peliharaan khususnya kucing terlihat antusias mengikutsertakan kucing mereka pada kegiatan Medan Cat Show 2012 bersama Medan Cat Club, di Jalan Gatot Subroto, Minggu (24/6).
Sekitar 80 ekor kucing dari berbagai ras mengikuti perlombaan tersebut. Kucing-kucing tersebut tampak sedikit merengut saat didandani dan dipakaikan kostum oleh majikan mereka. Selain itu, banyaknya peserta di ruang sashion show, membuat hewan berbulu ini merasa kepanasan dan sedikit mengalami stres.
“Iya, pesertanya banyak, apalagi pengunjung juga memaksa masuk untuk menyaksikan sashion show ini. Tapi karena ruangan begitu kecil, pengunjung kita batasi. Karena ini bisa membuat kucing stres karena kepanasan. Bisa-bisa ini juga mempengaruhi makannya,” ujar Ketua Panitia Medan Cat Show, Drh Dewi NN, MSi.
Wanita yang juga Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan itu menambahkan, kontes kucing ini diperuntukkan bagi kucing ras (pedigree dan non pedigree) dan kucing lokal dengan kategori penilaian best in show.
“Sedangkan cat fashion show diperuntukkan bagi kucing ras dan lokal dengan kategori penilaian termodis, tercantik, terlucu untuk kucing betina, serta termodis, terganteng, terlucu untuk kucing jantan. Jadi penilaiannya juga lebih kepada keserdasan, postur tubuh dan lainnya,” tambahnya lagi.
Acara yang dibuka oleh Wakil Menteri Pertanian, Umi Hariyawan itu bertujuan meningkatkan kesejahteraan hewan (perlindungan dan pelestarian) khususnya hewan kesayangan kucing.
“Selain itu, sebagai wadah untuk meningkatkan kreatifitas para penggemar dan pecinta kucing serta untuk sosialisasi tentang kedehatan dan pemeliharaan hewan kesayangan,” jelasnya.
Dengan mendatangkan juri dari Kuala Lumpur, Wilson NG, maka penilaian Medan Cat Show ini juga sudah berstandar internasional.
“Jurinya langsung didatangkan dari negeri seberang. Beliau sudah berpengalaman dalam hal kucing. Pesertanya juga bukan hanya dari Medan, tapi luar kota seperti Pekanbaru, dan Aceh,” terangnya.
Ketua Medan Cat Club, Mirvan mengatakan, acara itu juga bertujuan sebagai edukasi dan menunjukkan kemasyarakat bahwa kucing bukan hewan berbahaya untuk dipelihara. “Satu peserta ada yang bawa hingga 4 ekor kucing. Penilaiannya lebih ke arah sikap, kelincahan, pola warna, wajah, kesehatan dan lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, memiliki hewan peliharaan hendaknya bukan hanya dijadikan sebagai tujuan material semata.
“Artinya, bila memang menyayangi hewan, jadikanlah dia bagian dari keluarga, bukan hanya sebagai penyalur hobi ataupun untuk dijual. Harus dijaga kebersihannya, kalaupun mau dijual, haruslah dijual dengan sesama penyayang hewan juga,” bebernya. (far)