25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Gatot, Amri, dan Erry Nuradi Diuntungkan Jabatan

MEDAN- Dari sejumlah tokoh yang diperkirakan maju sebagai Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Balon Gubsu), tiga diantaranya masih memegang tampuk kekuasaan. Ketiga sosok tersebut adalah Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Bupati Deliserdang Amri Tambunan dan Bupati Serdangbedagai HT Erry Nuradi.

Para kepala daerah ini pun relatif memiliki nilai lebih ketimbang Balon Gubsu lainnya. Setidaknya, ketiga Balon Gubsu tersebut masih punya wewenang untuk pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), memiliki basis suara.
Terlebih, Gatot Pujo Nugroho masih punya kuasa terhadap lebih Rp3 triliun sisa APBD Sumut 2012 yang belum dicairkan. Begitu pula Amri Tambunan dan Erry Nuradi.

“Gatot, Amri Tambunan dan Erry Nuradi masih memimpin. Tapi, tidak serta merta ini menjadi keunggulan sehingga ketiga sosok ini bisa diunggulkan. Erat kaitannya dengan tingkat elektabilitas, dan faktor lainnya,” ungkap pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Rafdinal SSos kepada Sumut Pos, Kamis (23/8).

Pemilik kans terkuat diantara para Balon Gubsu, terletak pada persoalan, siapa sosok yang akan dijadikan pasangan, partai pengusung serta koalisi partai.
“Gatot bisa dibilang sudah punya sampan. Amri masih harus berjuang di Demokrat, begitu juga Erry Nuradi,” tuturnya. Jika Gatot melalui PKS kembali berkoalisi dengan partai Islam, misalnya dengan PPP yang memiliki Fadly Nurzal, bisa jadi akan terulang hasil yang sama pada Pilgubsu 2008 lalu.
Yang realistis, menurut Rafdinal, Gatot berpasangan dengan Erry Nuradi mewakili etnis Jawa dengan Melayu. Dengan Amri Tambunan juga bisa sebenarnya, namun diragukan kesiapan Amri Tambunan dipasangkan sebagai wakil Gatot.

“Di luar ketiga sosok itu, nama Gus Irawan, Chairuman Harahap dan RE Nainggolan memiliki peluang yang sama kuat,” sebutnya. Gus dengan ekonomi kerakyatannya, Chairuman punya basis massa yang setia dari pencalonan terdahulu serta RE Nainggolan seorang birokrat dan mantan sekdaprov kepala daerah yang dikenal luas, dan berpotensi mendulang suara di bagian utara Sumut untuk pemilih kristiani. “Artinya, belum ada yang unggul dominan. Pilkada Sumut itu berbeda, dan begitu pula masyarakatnya yang heterogen. Incumbent belum tentu bisa menang,” ujarnya lagi.

Analis politik dari Universitas Medan Area (UMA), Dadang Darmawan MSi malah melihat posisi Gatot, Amri Tambunan dan Erry Nuradi lebih menguntungkan dari Balon Gubsu lain.

“Ya, bisa dibilang Gatot, Amri Tambunan dan Erry Nuradi setingkat di atas calon lainnya. Masih punya kekuasaan, kewenangan, memiliki anggaran,” ujarnya. Tetapi jika semua balon sudah memiliki perahu dan pasangan, Gus Irawan dan RE Nainggolan merupakan calon yang paling berpotensi menang.(ari)

MEDAN- Dari sejumlah tokoh yang diperkirakan maju sebagai Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Balon Gubsu), tiga diantaranya masih memegang tampuk kekuasaan. Ketiga sosok tersebut adalah Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Bupati Deliserdang Amri Tambunan dan Bupati Serdangbedagai HT Erry Nuradi.

Para kepala daerah ini pun relatif memiliki nilai lebih ketimbang Balon Gubsu lainnya. Setidaknya, ketiga Balon Gubsu tersebut masih punya wewenang untuk pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), memiliki basis suara.
Terlebih, Gatot Pujo Nugroho masih punya kuasa terhadap lebih Rp3 triliun sisa APBD Sumut 2012 yang belum dicairkan. Begitu pula Amri Tambunan dan Erry Nuradi.

“Gatot, Amri Tambunan dan Erry Nuradi masih memimpin. Tapi, tidak serta merta ini menjadi keunggulan sehingga ketiga sosok ini bisa diunggulkan. Erat kaitannya dengan tingkat elektabilitas, dan faktor lainnya,” ungkap pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Rafdinal SSos kepada Sumut Pos, Kamis (23/8).

Pemilik kans terkuat diantara para Balon Gubsu, terletak pada persoalan, siapa sosok yang akan dijadikan pasangan, partai pengusung serta koalisi partai.
“Gatot bisa dibilang sudah punya sampan. Amri masih harus berjuang di Demokrat, begitu juga Erry Nuradi,” tuturnya. Jika Gatot melalui PKS kembali berkoalisi dengan partai Islam, misalnya dengan PPP yang memiliki Fadly Nurzal, bisa jadi akan terulang hasil yang sama pada Pilgubsu 2008 lalu.
Yang realistis, menurut Rafdinal, Gatot berpasangan dengan Erry Nuradi mewakili etnis Jawa dengan Melayu. Dengan Amri Tambunan juga bisa sebenarnya, namun diragukan kesiapan Amri Tambunan dipasangkan sebagai wakil Gatot.

“Di luar ketiga sosok itu, nama Gus Irawan, Chairuman Harahap dan RE Nainggolan memiliki peluang yang sama kuat,” sebutnya. Gus dengan ekonomi kerakyatannya, Chairuman punya basis massa yang setia dari pencalonan terdahulu serta RE Nainggolan seorang birokrat dan mantan sekdaprov kepala daerah yang dikenal luas, dan berpotensi mendulang suara di bagian utara Sumut untuk pemilih kristiani. “Artinya, belum ada yang unggul dominan. Pilkada Sumut itu berbeda, dan begitu pula masyarakatnya yang heterogen. Incumbent belum tentu bisa menang,” ujarnya lagi.

Analis politik dari Universitas Medan Area (UMA), Dadang Darmawan MSi malah melihat posisi Gatot, Amri Tambunan dan Erry Nuradi lebih menguntungkan dari Balon Gubsu lain.

“Ya, bisa dibilang Gatot, Amri Tambunan dan Erry Nuradi setingkat di atas calon lainnya. Masih punya kekuasaan, kewenangan, memiliki anggaran,” ujarnya. Tetapi jika semua balon sudah memiliki perahu dan pasangan, Gus Irawan dan RE Nainggolan merupakan calon yang paling berpotensi menang.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/