23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Kejar-kejaran karena Senggolan

Sopir Bus BTN Masih Dicari

MEDAN- Kasus angkot KPUM 63 jurusan Perumnas Mandala-Diski yang terbakar di Jalan S Parman simpang Jalan Gatot Subroto terus diselidiki polisi. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap bus BTN yang diduga penyebab awal petaka kejadian yang menewaskan Ucok Pandiangan dan Tongi Silaban itu
“Bus BTN dengan nomor pintu 305 itu masih kita cari dan kita sudah cek ke masing-masing pool dan terminalnya bahwa bus BTN dengan nomor pintu 305 ternyata tak ada.

Walaupun demikian, masih tetap kita lakukan pencarian dengan menurunkan anggota sebanyak 3 tim,” kata Kanit Laka Lantas Polresta Medan, AKP Juwita di ruang kerjanya, Jumat (24/8). Polisi juga memeriksa dua saksi merupakan orang yang pertama sekali melihat kejadian angkot terbakar dan kejar-kejaran.

“Saksi yang dimintai keterangan adalah Muhammad Suhersa alias Heri (36) dan Feri Ferdinand Padang (41). Keduanya saat kejadian sedang berada di lokasi dan jarak mereka dari lokasi sekitar 50 meter,” jelasnya.

Menurutnya, polisi juga masih memintai keterangan dari korban yang selamat yakni Immanuel dan Chaerani di RSU dr Pirngadi Medan.  “Kondisi korban yang selamat saat ini sudah mulai membaik dan dari hasil keterangan sementara dari keduanya, bahwa bus BTN yang terlebih dahulu menyenggol angkot yang mereka tumpangi lalu terjadi aksi kejar-kejaran hingga kejadian,” terangnya.

Ditambahkannya, sejauh ini berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil keterangan para saksi, bahwa korban yang mengemudikan angkot KPUM 63 bersenggolan dengan bus BTN di Jalan Gajah Mada.

“Korban saat itu tak terima angkot mereka disenggol dan mengejar pengemudi bus BTN agar berhenti dan mengganti rugi. Namun, saat berhenti, rupanya bus BTN berhenti di depan angkot KPUM yang dibawa korban dan korban pun banting setir ke kiri sehingga menabrak tiang listrik,” akunya.(jon)

Sopir Bus BTN Masih Dicari

MEDAN- Kasus angkot KPUM 63 jurusan Perumnas Mandala-Diski yang terbakar di Jalan S Parman simpang Jalan Gatot Subroto terus diselidiki polisi. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap bus BTN yang diduga penyebab awal petaka kejadian yang menewaskan Ucok Pandiangan dan Tongi Silaban itu
“Bus BTN dengan nomor pintu 305 itu masih kita cari dan kita sudah cek ke masing-masing pool dan terminalnya bahwa bus BTN dengan nomor pintu 305 ternyata tak ada.

Walaupun demikian, masih tetap kita lakukan pencarian dengan menurunkan anggota sebanyak 3 tim,” kata Kanit Laka Lantas Polresta Medan, AKP Juwita di ruang kerjanya, Jumat (24/8). Polisi juga memeriksa dua saksi merupakan orang yang pertama sekali melihat kejadian angkot terbakar dan kejar-kejaran.

“Saksi yang dimintai keterangan adalah Muhammad Suhersa alias Heri (36) dan Feri Ferdinand Padang (41). Keduanya saat kejadian sedang berada di lokasi dan jarak mereka dari lokasi sekitar 50 meter,” jelasnya.

Menurutnya, polisi juga masih memintai keterangan dari korban yang selamat yakni Immanuel dan Chaerani di RSU dr Pirngadi Medan.  “Kondisi korban yang selamat saat ini sudah mulai membaik dan dari hasil keterangan sementara dari keduanya, bahwa bus BTN yang terlebih dahulu menyenggol angkot yang mereka tumpangi lalu terjadi aksi kejar-kejaran hingga kejadian,” terangnya.

Ditambahkannya, sejauh ini berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil keterangan para saksi, bahwa korban yang mengemudikan angkot KPUM 63 bersenggolan dengan bus BTN di Jalan Gajah Mada.

“Korban saat itu tak terima angkot mereka disenggol dan mengejar pengemudi bus BTN agar berhenti dan mengganti rugi. Namun, saat berhenti, rupanya bus BTN berhenti di depan angkot KPUM yang dibawa korban dan korban pun banting setir ke kiri sehingga menabrak tiang listrik,” akunya.(jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/