Handphoneku pun Ikut Terbakar
MEDAN- Dua unit rumah semi permanen bertingkat dua di Jalan Tanjung Raya, Matahari Raya Hel vetia Medan hangus terbakar, Jumat (24/8) sekira pukul 23.15 WIB.
Sebelum terbakar beberapa kali terdengar suara ledakan yang berasal dari dalam rumah. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sedikitnya 6 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, saat itu rumah yang belakangan diketahui sebagai Usaha Konfeksi CV Raya Abadi No 22/21, hanya ditinggali oleh Rini (36) dan anaknya Audry (12). Tiba-tiba sekitar pukul 23.15 WIB api terlihat dari sebuah rumah kosong yang diketahui milik Yanto. Api mulai membesar, lalu merambat ke rumah tersebut.
Warga yang melihat, langsung menggedor pintu rumah untuk memberitahu Rini. Melihat kobaran api semakin membesar, Rini bersama Audry langsung berlari keluar rumah.
Setengah jam kemudian, mobil pemadam kebakaran baru tiba di lokasi kejadian. Barang-barang berharga seperti mesin sablon, bahan pakaian dan lainnya tidak dapat diselamatkan. Dengan bantuan warga setempat, hanya tumpukan pakaian serta barang seadanya yang bisa dibawa dari kobaran api.
Melihat kobaran api yang terus membesar, Rini tak dapat membendung kesedihannya. Tangisnya semakin memuncak saat beberapa tetangga berusaha menenangkannya. Beberapa kerabat dekatnya terlihat berdatangan lalu memeluk Rini dan Audry. Barang-barang seadanya yang sempat diselamatkan langsung ditumpukkan di rumah Mariana, tetangga korban.
“Saat kejadian, aku lagi di rumah sama anakku. Rumah itu punya abangku Agus, dia tinggal di Jalan Karya. Karena masih dalam suasana lebaran, hanya kami berdua yang tinggal di rumah itu. Entah kenapa perasaanku nggak enak. Mau memasak aja aku takut. Lalu pintu rumah kami digedor, katanya ada kebakaran. Pas pintu aku buka, ternyata udah penuh asap, api nya juga semakin membesar,” ujar Rini menangis.
Api cepat merambat karena di dalam rumah banyak bahan pakaian yang mudah terbakar. “Nggak tau lagi lah gimana ini. Habis semua barang-barang ku. Aku juga nggak sempat ngasi tau abangku, karena handphone ikut terbakar,” ucap Rini lagi.
Sementara itu, tetangga korban, Mariana mengaku api berasal dari bagian belakang rumah kosong milik Yanto. Saat itu, pemilik usaha Usaha Produksi Kursi Pangkas Niohoka ini melihat api semakin membesar. Lantas dirinya menelpon Rini berulang kali, namun tidak ada jawaban.
“Saya sempat nelepon Rini. Karena saya lihat api semakin membesar dari rumah kosong itu. Tapi nggak ada jawaban. Lalu warga menggedor pintu rumahnya,” ungkapnya.
Menurut Mariana, rumah tersebut sudah lama tidak ditinggali oleh pemiliknya.
“Memang sudah lama rumah itu kosong, ada sekitar tiga tahun jugalah. Pemiliknya namanya Yanto dia tinggal di Tembung. Tapi kadang-kadang keluarganya pulang juga ke rumah itu. Yang saya tahu, kemarin mereka juga sempat mau jual rumah itu. Tapi belum ada yang beli. Nggak tahunya begini, rumahnya terbakar,” ujarnya.
Kobaran api baru bisa dipadamkan sekira pukul 00.35 WIB. Jalanan macet karena warga setempat memadati lokasi untuk menyaksikan kejadian itu. Kapolsekta Medan Helvetia, AKP Tris Zeviansyah SIK saat dilokasi mengaku, kebakaran disebabkan hubungan arus pendek.
“Api dari rumah kosong milik Suyanto yang ditinggal pergi dan merembes ke konveksi. Korban jiwa tak ada, namun, kerugian ratusan juta rupiah dan saksi yang dimintai keterangan saat ini baru tiga orang,” ujarnya. (far/jon)