29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pekan Bahasa Sumatera: Inilah Kita, Bukan Inilah Kami…

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kegiatan Pekan Bahasa wilayah Sumatera 2015 yang dilaksanakan dalam rangka menjalankan program pengembangan, pembinaan, perlindungan bahasa dan sastra Indonesia, mengambil tema ‘Inilah Kita, Bukan Inilah Kami’. Hal ini sesuai dengan kondisi Sumut yang kondusif melalui konsep kebersamaan dengan mengambil istilah kata ‘kita’.

“Provinsi Sumut khususnya Kota Medan, dihuni berbagai suku, tetapi relatif aman. Karena bahasan menggunakan konsep ‘kita’, jadi seolah perbedaan itu tidak ada,” ujar Kepala Kantor Balai Bahasa Sumut Dr Tengku Syarfina pada sambutannya pada pembukaan Pekan Bahasa Sumatera 2015 di Hotel Inna Dharma Deli, Senin (24/8).

Disebutkannya dalam pembicaraan masyarakat berbeda budaya mengistilahkan suku lain dengan menyertakan kata ‘kita’. Dicontohkannya seperti warga suku Batak menyebutkan waga bersuku Jawa dengan istilah ‘orang kita Jawa’. Begitu juga dengan warga lain yang menyebutkan suku orang lain. “Orang mandailing sudah biasa menyebut jawa dengan ‘orang kita jawa’. Begitu juga sebaliknya,” katanya.

Kegiatan ini juga diisi dengan seminar Nasional Kebahasaan dan Kesastraan Dalam Konteks Kewilayahan, dan berbagai lomba yang diikuti provinsi se-Sumatera seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan dan Sumut sendiri selaku tuan rumah.

Ketua Panitia Hasan Al Bana menyebutkan, kegiatan tersebut adalah tahun kedua dimana sebelumnya di Tanjung Pinang. Penyelenggaraan ini untuk memberi jembatan kepada masyarakat bahwa bahasa Indonesia harus dijaga. Sebab bahasa merupakan salah satu dari jati diri bangsa. “Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya agar masyarakat terlibat aktif mengenali sekaligus mengenalkan Balai/Kantor Bahasa kepada khalayak, juga agar apresiasi dan sikap positif masyarakat terhadap bahasa dan sastra Indonesia tetap terjaga,” kata Hasan.

Sedangakan bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Melayu, menurutnya karena seluruh wilayah pesisir di Indonesia termasuk di Sumatera merupakan ras kemelayuan. Meskipun begitu, konsep persatuan dengan tema ‘inilah kita’ menjadi konsep pemersatu.

Kegiatan tersebut dibuka oleh perwakilan dari Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumut mewakili Plt Gubernur Sumut yakni Asisten III OK Zulkarnain. Serta dihadiri sejumlah Kepala Balai Bahasa Provinsi se-Sumut serta Kepala Badan Bahasa Prof Dr Mahsun. (bal/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kegiatan Pekan Bahasa wilayah Sumatera 2015 yang dilaksanakan dalam rangka menjalankan program pengembangan, pembinaan, perlindungan bahasa dan sastra Indonesia, mengambil tema ‘Inilah Kita, Bukan Inilah Kami’. Hal ini sesuai dengan kondisi Sumut yang kondusif melalui konsep kebersamaan dengan mengambil istilah kata ‘kita’.

“Provinsi Sumut khususnya Kota Medan, dihuni berbagai suku, tetapi relatif aman. Karena bahasan menggunakan konsep ‘kita’, jadi seolah perbedaan itu tidak ada,” ujar Kepala Kantor Balai Bahasa Sumut Dr Tengku Syarfina pada sambutannya pada pembukaan Pekan Bahasa Sumatera 2015 di Hotel Inna Dharma Deli, Senin (24/8).

Disebutkannya dalam pembicaraan masyarakat berbeda budaya mengistilahkan suku lain dengan menyertakan kata ‘kita’. Dicontohkannya seperti warga suku Batak menyebutkan waga bersuku Jawa dengan istilah ‘orang kita Jawa’. Begitu juga dengan warga lain yang menyebutkan suku orang lain. “Orang mandailing sudah biasa menyebut jawa dengan ‘orang kita jawa’. Begitu juga sebaliknya,” katanya.

Kegiatan ini juga diisi dengan seminar Nasional Kebahasaan dan Kesastraan Dalam Konteks Kewilayahan, dan berbagai lomba yang diikuti provinsi se-Sumatera seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan dan Sumut sendiri selaku tuan rumah.

Ketua Panitia Hasan Al Bana menyebutkan, kegiatan tersebut adalah tahun kedua dimana sebelumnya di Tanjung Pinang. Penyelenggaraan ini untuk memberi jembatan kepada masyarakat bahwa bahasa Indonesia harus dijaga. Sebab bahasa merupakan salah satu dari jati diri bangsa. “Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya agar masyarakat terlibat aktif mengenali sekaligus mengenalkan Balai/Kantor Bahasa kepada khalayak, juga agar apresiasi dan sikap positif masyarakat terhadap bahasa dan sastra Indonesia tetap terjaga,” kata Hasan.

Sedangakan bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Melayu, menurutnya karena seluruh wilayah pesisir di Indonesia termasuk di Sumatera merupakan ras kemelayuan. Meskipun begitu, konsep persatuan dengan tema ‘inilah kita’ menjadi konsep pemersatu.

Kegiatan tersebut dibuka oleh perwakilan dari Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumut mewakili Plt Gubernur Sumut yakni Asisten III OK Zulkarnain. Serta dihadiri sejumlah Kepala Balai Bahasa Provinsi se-Sumut serta Kepala Badan Bahasa Prof Dr Mahsun. (bal/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/