25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Kemenag akan Tangkal Paham Radikalisme, Segera Tinjau Ulang Buku Pelajaran Sekolah

ARAHAN: Wakil Menteri Agama, H Zainut Tauhid Sa’adi memberikan pengarahan tentang radikalisme di Aula Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan, Jumat (22/11) malam.
gusman/sumut pos
ARAHAN: Wakil Menteri Agama, H Zainut Tauhid Sa’adi memberikan pengarahan tentang radikalisme di Aula Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan, Jumat (22/11) malam. gusman/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Menteri Agama RI, H Zainut Tauhid Sa’adi menyatakan bahwa paham radikalisme merupakan paham intoleran, Anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Anti Pancasila dan paham takfiri (mengkafirkan orang).

Hal ini disampaikannya dalam silaturahmi dengan aparatur sipil negara (ASN) Kemenag Sumut, FKUB Sumut, MUI Sumut dan beberapa tokoh agama Sumut, di Aula Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan, Jumat (22/11) malam.

“Saya sangat yakin tidak ada agama satupun di dalam teks-teks kitab sucinya memperbolehkan sikap berlebih-lebihan atau ekstrem. Baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri dalam pemujaan kobservatif dan juga liberal,” ucap Zainut Tauhid.

Wamenag pun sangat menyangkan aksi teror bom yang sempat terjadi di Polrestabes Medan, pascapemilu presiden beberapa waktu lalu. Menurutnya, tindakan teror itu merupakan pemahaman agama yang ekstrem yang dapat dibenarkan.

Untuk itu, kata Zainut, Kementerian Agama RI akan melakukan peninjauan ulang terhadap beberapa buku pelajaran di sekolah, guna mengikis habis muatan yang mengarah pada paham radikalisme. “Kita tanamkan pada anak-anak didik kita, agar memiliki satu pemahaman keagamaan yang baik. Banyak sumber mengatakan, bahwa paham radikalisme itu bersumber dari keagamaan,” ujarnya.

Menurut Zainut Tauhid, paham radikalisme bersumber dari persoalan ekonomi, politik, kesenjangan sosial dan penerapan pemahaman agama yang salah. Beberapa kali teror yang terjadi, itu mereka mengatasnamakan agama.

“Kita (Kemenag RI) akan melakukan penelitian ulang, kalau ada muatan-muatan yang mengarah kepada paham radikalisme, harus kita bersihkan. Kita ingin pendidikan agama benar-benar menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, bangsa dan tanah air,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Zainut Tauhid juga menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Kanwil Kemenag Sumut mempertemukan tokoh lintas agama dalam meneguhkan komitmen memberikan keteduhan dan kedamaian kepada rakyat.

Menurut dia, jika tokoh-tokoh agama berkumpul menyampaikan pesan-pesan kedamaian. Maka hal itu juga akan dilaksanakan dengan sepenuh hati oleh segenap masyarakat.

Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, H Iwan Zulhami menyampaikan harapannya kehadiran Wamenag RI bisa memberikan pencerahan kepada segenap ASN di lingkungan Kanwil Kemenagsu, tokoh agama dan masyarakat.

Ditanya soal program strategis Kanwil Kemenagsu dalam menangkal segala bentuk paham radikalisme, Iwan Zulhami akan memberikan atensi khusus dalam segala upaya menekan segala tindakan radikalisme terutama di sekolah.

Bahkan, kata Kakanwil, guru-guru telah menulis buku tentang pedoman menangkal paham radikalisme. “Mudah-mudahan bisa jadi rujukan berharga guru, murid dan masyarakat untuk menolak segala bentuk radikalisme,” harapnya.

Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penyerahan bantuan pembangunan rumah ibadah dan peluncuran buku oleh Wakil Menteri Agama RI bersama Kakanwil Kemenagsu, unsur Forkopimda, tokoh agama dan undangan. (man/ila)

ARAHAN: Wakil Menteri Agama, H Zainut Tauhid Sa’adi memberikan pengarahan tentang radikalisme di Aula Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan, Jumat (22/11) malam.
gusman/sumut pos
ARAHAN: Wakil Menteri Agama, H Zainut Tauhid Sa’adi memberikan pengarahan tentang radikalisme di Aula Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan, Jumat (22/11) malam. gusman/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Menteri Agama RI, H Zainut Tauhid Sa’adi menyatakan bahwa paham radikalisme merupakan paham intoleran, Anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Anti Pancasila dan paham takfiri (mengkafirkan orang).

Hal ini disampaikannya dalam silaturahmi dengan aparatur sipil negara (ASN) Kemenag Sumut, FKUB Sumut, MUI Sumut dan beberapa tokoh agama Sumut, di Aula Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan, Jumat (22/11) malam.

“Saya sangat yakin tidak ada agama satupun di dalam teks-teks kitab sucinya memperbolehkan sikap berlebih-lebihan atau ekstrem. Baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri dalam pemujaan kobservatif dan juga liberal,” ucap Zainut Tauhid.

Wamenag pun sangat menyangkan aksi teror bom yang sempat terjadi di Polrestabes Medan, pascapemilu presiden beberapa waktu lalu. Menurutnya, tindakan teror itu merupakan pemahaman agama yang ekstrem yang dapat dibenarkan.

Untuk itu, kata Zainut, Kementerian Agama RI akan melakukan peninjauan ulang terhadap beberapa buku pelajaran di sekolah, guna mengikis habis muatan yang mengarah pada paham radikalisme. “Kita tanamkan pada anak-anak didik kita, agar memiliki satu pemahaman keagamaan yang baik. Banyak sumber mengatakan, bahwa paham radikalisme itu bersumber dari keagamaan,” ujarnya.

Menurut Zainut Tauhid, paham radikalisme bersumber dari persoalan ekonomi, politik, kesenjangan sosial dan penerapan pemahaman agama yang salah. Beberapa kali teror yang terjadi, itu mereka mengatasnamakan agama.

“Kita (Kemenag RI) akan melakukan penelitian ulang, kalau ada muatan-muatan yang mengarah kepada paham radikalisme, harus kita bersihkan. Kita ingin pendidikan agama benar-benar menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, bangsa dan tanah air,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Zainut Tauhid juga menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Kanwil Kemenag Sumut mempertemukan tokoh lintas agama dalam meneguhkan komitmen memberikan keteduhan dan kedamaian kepada rakyat.

Menurut dia, jika tokoh-tokoh agama berkumpul menyampaikan pesan-pesan kedamaian. Maka hal itu juga akan dilaksanakan dengan sepenuh hati oleh segenap masyarakat.

Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, H Iwan Zulhami menyampaikan harapannya kehadiran Wamenag RI bisa memberikan pencerahan kepada segenap ASN di lingkungan Kanwil Kemenagsu, tokoh agama dan masyarakat.

Ditanya soal program strategis Kanwil Kemenagsu dalam menangkal segala bentuk paham radikalisme, Iwan Zulhami akan memberikan atensi khusus dalam segala upaya menekan segala tindakan radikalisme terutama di sekolah.

Bahkan, kata Kakanwil, guru-guru telah menulis buku tentang pedoman menangkal paham radikalisme. “Mudah-mudahan bisa jadi rujukan berharga guru, murid dan masyarakat untuk menolak segala bentuk radikalisme,” harapnya.

Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penyerahan bantuan pembangunan rumah ibadah dan peluncuran buku oleh Wakil Menteri Agama RI bersama Kakanwil Kemenagsu, unsur Forkopimda, tokoh agama dan undangan. (man/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/