30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Antara Gus Irawan dan Gatot

Prediksi Kiprah Partai Kecil di Pilgubsu 2013

MEDAN-Berbicara prediksi sosok yang akan diusung partai kecil (gurem) pada Pilgubsu 2013 mendatang sangat menarik. Pasalnya, meskipun partai kecil,  mereka cenderung menentukan, buktinya pada Pilgubsu 2008 lalu. Tahun ini, tampaknya mereka pun ingin mengulang kesuksesan itu.
Sekretaris Partai Patriot Sumut, Rismansyah Siregar menilai, 17 nama yang mencuat dalam beberapa waktu ke belakang ini adalah sosok-sosok yang dinilai masyarakat, memiliki kans atau peluang besar untuk maju. Persoalan layak, mampu atau tidaknya sosok-sosok itu, adalah berdasarkan penilaian dari masyarakat itu sendiri.

Dalam kacamatanya, dari 17 sosok atau tokoh yang mencuat, dari sinyalemen yang ada terlihat dua tokoh yang memiliki peluang pada Pilgubsu 2013 mendatang.

“Tapi kalau dari kondisi yang berkembang saat ini, masyarakat sudah membaca ada dua orang. Nah, dua orang itu Dirut Bank Sumut Gus Irawan dan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho,” katanya.

Menurutnya, Gus Irawan cukup mampu membangun kebesaran namanya melalui program-program sosial kemasyarakatan. Sedangkan Gatot dinilai baik bagi masyarakat. “Meskipun baik menurut orang, bisa tidak baik menurut orang lain,” katanya.

Persentase peluang untuk kedua sosok tersebut? Menurutnya, antara Gus Irawan dengan Gatot masih memiliki kans yang sama. “Masih fifty-fifty lah,” prediksinya.

Berkaca pada Pilgubsu 2008 lalu, ada tujuh partai kecil antara lain Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Sumut, Partai Patriot Sumut, Partai Merdeka, Partai Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sumut, Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Sarekat Islam (PSI), Partai Persatuan Demokrasi Indonesia (PPDI), bergabung dengan dua partai tengah yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut. Merekalah sembilan partai pengusung Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno), yang mampu memutarbalikkan fakta dengan mengantarkan pasangan Syampurno menjadi jawara Pilgubsu 2008 lalu.

Bagaimana dengan bargainingnya? Terlebih sempat terjadi perseteruan antara Gatot, yang notabene adalah yang didukung koalisi sembilan partai pengusung Syampurno beberapa waktu lalu? Paling tidak, hal-hal seperti itu tidak terulang lagi, jika nantinya partai-partai kecil memenangkan perhelatan pesta rakyat lima tahunan itu? “Ya, itu semunya berpulang pada komitmen awal yang terjalin,” ungkap Rismansyah.

Terlepas dari itu, menurut analisis pengamat politik Sumut dan Medan dari Universitas Medan Area (UMA), Dadang Darmawan Msi, arah koalisi khususnya ke dan dari partai-partai kecil tetap akan mewarnai pada Pilgubsu 2013 mendatang. Kemungkinan, kepastian terjadinya koalisi antar satu partai dengan partai lain akan terlihat pada Juni mendatang.

Hanya saja perbedaannya, jika 2008 lalu, partai-partai kecil tercentrum menjadi satu, untuk 2013 ini akan menyebar terlebih ke partai-partai besar seperti Demokrat, Golkar, PDI P dan PKS. Bisa juga merapat ke partai-partai tengah, yang kursinya terbilang tanggung di legislatif seperti, PPRN, Hanura, Gerindra, PAN, PPP dan partai lainnya.

“Partai-partai kecil tetap akan jadi centrum pada Pilgubsu 2013 ini, dan akan semakin terlihat jelas pada Juni 2012 ini. Kalau dulu centrumnya, partai kecil bergabung menjadi satu dengan ditambah beberapa partai tengah. Kalau sekarang, berpeluang partai-partai kecil akan dicari dan sangat diminati oleh partai-partai besar. Dan bila nantinya pencalonan sosok yang akan diusung di akhir-akhir jelang Pilgubsu, maka ini akan semakin meningkatkan daya jual,” terangnya.

Hal itu akan terjadi, karena memandang peta politik yang berkembang selama ini, dimana ada sebuah keriskanan atau ketidakmungkinan antar satu partai besar bergabung membentuk koalisi. Alasannya, terlihat di masyarakat antara satu partai besar dengan partai besar lainnya, tidak berjalan secara harmonis dan tidak memiliki adanya persamaan visi.

“Sepertinya ada keriskanan bila Golkar, PKS atau PDI P akan bergabung. Kalau Demokrat jelas, bisa mengusung satu calon tanpa harus koalisi,” urainya.
Menurut Dadang, dalam penentuan siapa yang akan diusung untuk Pilgubsu 2013 mendatang, setiap partai harus memperhatikan figur secara matang. Karena untuk yang satu ini, tetap akan menjadi perhatian masyarakat.

Figur-figur yang akan diusung itu, menurutnya, harus memiliki tiga hal antara lain, memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat secara langsung, memiliki kemampuan untuk menggandeng elemen-elemen masyarakat, Ormas dan sebagianya dan yang terpenting adalah kemampuan finansial atau dana.

“Ya, ini tiga hal penting yang harus diperhatikan partai untuk memajukan calonnya,” katanya. (ari)

Prediksi Kiprah Partai Kecil di Pilgubsu 2013

MEDAN-Berbicara prediksi sosok yang akan diusung partai kecil (gurem) pada Pilgubsu 2013 mendatang sangat menarik. Pasalnya, meskipun partai kecil,  mereka cenderung menentukan, buktinya pada Pilgubsu 2008 lalu. Tahun ini, tampaknya mereka pun ingin mengulang kesuksesan itu.
Sekretaris Partai Patriot Sumut, Rismansyah Siregar menilai, 17 nama yang mencuat dalam beberapa waktu ke belakang ini adalah sosok-sosok yang dinilai masyarakat, memiliki kans atau peluang besar untuk maju. Persoalan layak, mampu atau tidaknya sosok-sosok itu, adalah berdasarkan penilaian dari masyarakat itu sendiri.

Dalam kacamatanya, dari 17 sosok atau tokoh yang mencuat, dari sinyalemen yang ada terlihat dua tokoh yang memiliki peluang pada Pilgubsu 2013 mendatang.

“Tapi kalau dari kondisi yang berkembang saat ini, masyarakat sudah membaca ada dua orang. Nah, dua orang itu Dirut Bank Sumut Gus Irawan dan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho,” katanya.

Menurutnya, Gus Irawan cukup mampu membangun kebesaran namanya melalui program-program sosial kemasyarakatan. Sedangkan Gatot dinilai baik bagi masyarakat. “Meskipun baik menurut orang, bisa tidak baik menurut orang lain,” katanya.

Persentase peluang untuk kedua sosok tersebut? Menurutnya, antara Gus Irawan dengan Gatot masih memiliki kans yang sama. “Masih fifty-fifty lah,” prediksinya.

Berkaca pada Pilgubsu 2008 lalu, ada tujuh partai kecil antara lain Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Sumut, Partai Patriot Sumut, Partai Merdeka, Partai Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sumut, Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Sarekat Islam (PSI), Partai Persatuan Demokrasi Indonesia (PPDI), bergabung dengan dua partai tengah yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut. Merekalah sembilan partai pengusung Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno), yang mampu memutarbalikkan fakta dengan mengantarkan pasangan Syampurno menjadi jawara Pilgubsu 2008 lalu.

Bagaimana dengan bargainingnya? Terlebih sempat terjadi perseteruan antara Gatot, yang notabene adalah yang didukung koalisi sembilan partai pengusung Syampurno beberapa waktu lalu? Paling tidak, hal-hal seperti itu tidak terulang lagi, jika nantinya partai-partai kecil memenangkan perhelatan pesta rakyat lima tahunan itu? “Ya, itu semunya berpulang pada komitmen awal yang terjalin,” ungkap Rismansyah.

Terlepas dari itu, menurut analisis pengamat politik Sumut dan Medan dari Universitas Medan Area (UMA), Dadang Darmawan Msi, arah koalisi khususnya ke dan dari partai-partai kecil tetap akan mewarnai pada Pilgubsu 2013 mendatang. Kemungkinan, kepastian terjadinya koalisi antar satu partai dengan partai lain akan terlihat pada Juni mendatang.

Hanya saja perbedaannya, jika 2008 lalu, partai-partai kecil tercentrum menjadi satu, untuk 2013 ini akan menyebar terlebih ke partai-partai besar seperti Demokrat, Golkar, PDI P dan PKS. Bisa juga merapat ke partai-partai tengah, yang kursinya terbilang tanggung di legislatif seperti, PPRN, Hanura, Gerindra, PAN, PPP dan partai lainnya.

“Partai-partai kecil tetap akan jadi centrum pada Pilgubsu 2013 ini, dan akan semakin terlihat jelas pada Juni 2012 ini. Kalau dulu centrumnya, partai kecil bergabung menjadi satu dengan ditambah beberapa partai tengah. Kalau sekarang, berpeluang partai-partai kecil akan dicari dan sangat diminati oleh partai-partai besar. Dan bila nantinya pencalonan sosok yang akan diusung di akhir-akhir jelang Pilgubsu, maka ini akan semakin meningkatkan daya jual,” terangnya.

Hal itu akan terjadi, karena memandang peta politik yang berkembang selama ini, dimana ada sebuah keriskanan atau ketidakmungkinan antar satu partai besar bergabung membentuk koalisi. Alasannya, terlihat di masyarakat antara satu partai besar dengan partai besar lainnya, tidak berjalan secara harmonis dan tidak memiliki adanya persamaan visi.

“Sepertinya ada keriskanan bila Golkar, PKS atau PDI P akan bergabung. Kalau Demokrat jelas, bisa mengusung satu calon tanpa harus koalisi,” urainya.
Menurut Dadang, dalam penentuan siapa yang akan diusung untuk Pilgubsu 2013 mendatang, setiap partai harus memperhatikan figur secara matang. Karena untuk yang satu ini, tetap akan menjadi perhatian masyarakat.

Figur-figur yang akan diusung itu, menurutnya, harus memiliki tiga hal antara lain, memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat secara langsung, memiliki kemampuan untuk menggandeng elemen-elemen masyarakat, Ormas dan sebagianya dan yang terpenting adalah kemampuan finansial atau dana.

“Ya, ini tiga hal penting yang harus diperhatikan partai untuk memajukan calonnya,” katanya. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/