25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dididik Mandiri, Utamakan Bahasa Inggris

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Bertaraf Internasional (SMKN BI) Sumut

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Bertaraf Internasional (SMKN BI) Sumut satu ini, sedikit berbeda dari sekolah kejuruan lainnya. Para siswa-siswinya diasramakan atau tinggal di sekolah itu seperti layaknya sebuah pondok pesantren.

Tomi Sanjaya, Medan

Serius: Siswa SMKN BI Sumut serius mengikuti pelajaran  ruang kelasnya.//tomi/sumut pos
Serius: Siswa SMKN BI Sumut serius mengikuti pelajaran di ruang kelasnya.//tomi/sumut pos

Sekolah yang terletak di Jalan Karya Dalam, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat ini punya banyak kejuruan. Mulai dari kejuruan teknik mesin, kejuruan elektro, teknik bangunan, teknik ototronik dan teknik bangunan. Semua siswanya berjumlah 236 orang, terdiri dari 110 siswa kelas 11 dan 116 siswa kelas 10.

Para siswa dididik dengan program internasional, yakni mengutamakan Bahasa Inggris. Saat wartawan koran ini menyambangi sekolah berlantai dua itun
terlihat para siswa SMKN BI yang berseragam warna hijau tua, tengah mengikuti pelajaran berbahasa Inggris. Mereka mulai belajar pukul 07.00 WIB.
Sama seperti sekolah lainnya, sekolah ini memiliki teknis belajar unggulan, fasilitas sekolah yang baik, dan faktor pendukung lainnya. Yang membedakan adalah SMKN BI lebih fokus melatih siswanya mandiri dengan cara diasramakan di sekolah itu.

“Di dalam asrama, siswa harus bisa mematahui jadwal yang telah ditentukan. Pada malam hari, mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 21.30 WIB, siswa wajib memasuki ruang kelas untuk belajar. Setelah itu, pukul 22.00 WIB siswa kembali ke asrama  untuk tidur. Kemudian, pukul 04.00 WIB siswa harus bangun dan melakukan salat berjamaah di masjid di dalam asrama,” ujar Kepala Pembina Sekolah SMKN BI Sumut Drs Muhammad Rais, M.Pd,M.SI.

Seperti kata Rais, dengan tinggal di sekolah atau diasramakan, para para anakdidiknya mampu menjadi mandiri karena diberi tugas dan tanggungjawab. Selain itu, lanjutnya, sekolah mereka juga mengutamakan pelajaran bahasa Inggris untuk melatih siswa yang berintelektual. “Sehingga, saat tamat dari SMKN BI, anak bisa menjadi siswa berinterlektual dan mandiri,” kata Rais.

Memang, sekolah mereka tidak memperbolehkan anakdidiknya pulang sehabis belajar seperti sekolah lainnya karena konsep sekolah memang sudah demikian.  “Kami perbolehkan pulang ke rumah di hari libur, hari Minggu,” kata Rais.

Dengan cara diasramakan seperti itu, Rais yakin akan membuat anakdidiknya tidak cengeng dan mentalnya menjadi baja sehingga mampu mandiri sekaligus berintelektual yang tinggi karena dibekali pelajaran bahasa Inggris dan teknis belajar bertaraf internasional.

Putri Wulan, salah satu siswi di sekolah itu mengaku, ia cukup senang belajar di SMKN BI Sumut. Selain belajarnya menggunakan Body Protector sehingga mampu menangkap penjelasan guru dalam menyampaikan mata pelajarannya, juga melatihnya mandiri.  “Selama di asrama SMKN BI Sumut ini, saya banyak belajar tentang mandiri. Seperti mencuci  baju sendiri, menggosok baju sendiri dan tidak ada yang membedakan si kaya dan si miskin. Semuanya sama diberi tanggungjawab,” kata Putri.

Begitu juga kata siswa lainnya, Bayu. Meski ia tak memungkiri sering dilanda kangen bertemu dengan keluarganya di kampung, terutama kangen terhadap orangtuanya, tapi ia harus kuat menjalani peraturan dan tanggungjawab yang diberikan pihak sekolah. (*)

Dididik Mandiri, Utamakan Bahasa Inggris

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Bertaraf Internasional (SMKN BI) Sumut

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Bertaraf Internasional (SMKN BI) Sumut satu ini, sedikit berbeda dari sekolah kejuruan lainnya. Para siswa-siswinya diasramakan atau tinggal di sekolah itu seperti layaknya sebuah pondok pesantren.

Tomi Sanjaya, Medan

Serius: Siswa SMKN BI Sumut serius mengikuti pelajaran  ruang kelasnya.//tomi/sumut pos
Serius: Siswa SMKN BI Sumut serius mengikuti pelajaran di ruang kelasnya.//tomi/sumut pos

Sekolah yang terletak di Jalan Karya Dalam, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat ini punya banyak kejuruan. Mulai dari kejuruan teknik mesin, kejuruan elektro, teknik bangunan, teknik ototronik dan teknik bangunan. Semua siswanya berjumlah 236 orang, terdiri dari 110 siswa kelas 11 dan 116 siswa kelas 10.

Para siswa dididik dengan program internasional, yakni mengutamakan Bahasa Inggris. Saat wartawan koran ini menyambangi sekolah berlantai dua itun
terlihat para siswa SMKN BI yang berseragam warna hijau tua, tengah mengikuti pelajaran berbahasa Inggris. Mereka mulai belajar pukul 07.00 WIB.
Sama seperti sekolah lainnya, sekolah ini memiliki teknis belajar unggulan, fasilitas sekolah yang baik, dan faktor pendukung lainnya. Yang membedakan adalah SMKN BI lebih fokus melatih siswanya mandiri dengan cara diasramakan di sekolah itu.

“Di dalam asrama, siswa harus bisa mematahui jadwal yang telah ditentukan. Pada malam hari, mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 21.30 WIB, siswa wajib memasuki ruang kelas untuk belajar. Setelah itu, pukul 22.00 WIB siswa kembali ke asrama  untuk tidur. Kemudian, pukul 04.00 WIB siswa harus bangun dan melakukan salat berjamaah di masjid di dalam asrama,” ujar Kepala Pembina Sekolah SMKN BI Sumut Drs Muhammad Rais, M.Pd,M.SI.

Seperti kata Rais, dengan tinggal di sekolah atau diasramakan, para para anakdidiknya mampu menjadi mandiri karena diberi tugas dan tanggungjawab. Selain itu, lanjutnya, sekolah mereka juga mengutamakan pelajaran bahasa Inggris untuk melatih siswa yang berintelektual. “Sehingga, saat tamat dari SMKN BI, anak bisa menjadi siswa berinterlektual dan mandiri,” kata Rais.

Memang, sekolah mereka tidak memperbolehkan anakdidiknya pulang sehabis belajar seperti sekolah lainnya karena konsep sekolah memang sudah demikian.  “Kami perbolehkan pulang ke rumah di hari libur, hari Minggu,” kata Rais.

Dengan cara diasramakan seperti itu, Rais yakin akan membuat anakdidiknya tidak cengeng dan mentalnya menjadi baja sehingga mampu mandiri sekaligus berintelektual yang tinggi karena dibekali pelajaran bahasa Inggris dan teknis belajar bertaraf internasional.

Putri Wulan, salah satu siswi di sekolah itu mengaku, ia cukup senang belajar di SMKN BI Sumut. Selain belajarnya menggunakan Body Protector sehingga mampu menangkap penjelasan guru dalam menyampaikan mata pelajarannya, juga melatihnya mandiri.  “Selama di asrama SMKN BI Sumut ini, saya banyak belajar tentang mandiri. Seperti mencuci  baju sendiri, menggosok baju sendiri dan tidak ada yang membedakan si kaya dan si miskin. Semuanya sama diberi tanggungjawab,” kata Putri.

Begitu juga kata siswa lainnya, Bayu. Meski ia tak memungkiri sering dilanda kangen bertemu dengan keluarganya di kampung, terutama kangen terhadap orangtuanya, tapi ia harus kuat menjalani peraturan dan tanggungjawab yang diberikan pihak sekolah. (*)

Dididik Mandiri, Utamakan Bahasa Inggris

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/