25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mayat Ditemukan Tersangkut di Jaring Nelayan

BELAWAN-Nelayan asal Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, dibuat geger. Pasalnya, sesosok mayat pria diketahui bernama Aliang alias Adi Son (67)  ditemukan tewas di sekitar perairan Pulau Berhala, persisnya pada posisi 03-40-00 U dan 098-50-00 T. Korban ditemukan setelah jasadnya tersangkut oleh jaring kapal ikan nelayan, Jumat (25/1) kemarin.

Peristiwa penemuan jenazah korban itu diketahui sekitar pukul 13.30 WIB. Ketika salah seorang nelayan yang tengah menjala ikan di sekitar perairan tersebut, menemukan mayat itu sangkut di jaringnya. “Tadi nelayan sedang menangkap ikan, tak sengaja jaring yang digunakan terasa berat dan begitu diangkat ternyata ada mayat tersangkut di dalamnya,” Khairuman seorang nelayan di Gabion Belawan.

Atas penemuan itu, nelayan kemudian memberitahukannya kepada petugas Keamanan Laut (Kamla) TNI AL di Belawan. Petugas yang menerima kabar selanjutnya meluncur ke TKP. Dengan dibantu nelayan, petugas selanjutnya mengevakuasi jasad pria berambut ikal tersebut ke tangkahan PPSB Gabion Belawan.

Setelah berkoordinasi dengan aparat Polres Pelabuhan Belawan, jenazah yang awalnya tidak diketahui identitasnya, selanjutnya dibawa menggunakan ambulanc ke RSU dr Pirngadi Medan untuk diotopsi. “KTP atau identitasnya tidak ditemukan, cuma tadi ada nelayan disini yang mengenalinya,” ungkapnya.
Dari RSU Pirngadi Medan,  jenazah merupakan warga Jalan Kl Yosyudarso Simpang Kantor Gg Kenari No. 22 Kecamatan Medan Labuhan, merupakan seorang pedagang ikan.

Anak korban, Erlina (30) mengatakan, sebelum ditemukan tewas, ayahnya (korban) pergi dari rumah dengan membawa ikan sekitar jam 03.00 WIB. Korban pergi mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit BK 3047 HO pada Rabu (23/1) lalu. “Ayah saya biasa pergi dari rumah pagi-pagi sekali karena pergi ke gudang untuk menjual ikan di Gudang Gincuan,” tutur Erlina sambil menangis.

Menurutnya, ayahnya diduga dibunuh karena jasadnya ditemukan tanda penganiayaan, tepatnya  di bagian kepala dan kedua kaki yang diikat dengan tali nilon. “Katanya, ayahku ditemukan dalam kaki terikat dan dibungkus goni yang diisi pemberat batu,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yudi Friyanto ketika dihubungi sore kemarin membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. “Jenazah korban sudah dievakuasi ke RSU dr Pirngadi, Medan setelah berkoordinasi dengan pihak TNI AL. Tapi kita belum bisa pastikan penyebab tewasnya korban,”ujar Yudi.

Sedangkan tim penyidik polsek Medan Labuhan mengaku, saat jenazah ditemukan, bagian kakinya diikat dengan goni yang diisi batu untuk ditenggelamkan. (mag-17/mag-2)

BELAWAN-Nelayan asal Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Gabion Belawan, dibuat geger. Pasalnya, sesosok mayat pria diketahui bernama Aliang alias Adi Son (67)  ditemukan tewas di sekitar perairan Pulau Berhala, persisnya pada posisi 03-40-00 U dan 098-50-00 T. Korban ditemukan setelah jasadnya tersangkut oleh jaring kapal ikan nelayan, Jumat (25/1) kemarin.

Peristiwa penemuan jenazah korban itu diketahui sekitar pukul 13.30 WIB. Ketika salah seorang nelayan yang tengah menjala ikan di sekitar perairan tersebut, menemukan mayat itu sangkut di jaringnya. “Tadi nelayan sedang menangkap ikan, tak sengaja jaring yang digunakan terasa berat dan begitu diangkat ternyata ada mayat tersangkut di dalamnya,” Khairuman seorang nelayan di Gabion Belawan.

Atas penemuan itu, nelayan kemudian memberitahukannya kepada petugas Keamanan Laut (Kamla) TNI AL di Belawan. Petugas yang menerima kabar selanjutnya meluncur ke TKP. Dengan dibantu nelayan, petugas selanjutnya mengevakuasi jasad pria berambut ikal tersebut ke tangkahan PPSB Gabion Belawan.

Setelah berkoordinasi dengan aparat Polres Pelabuhan Belawan, jenazah yang awalnya tidak diketahui identitasnya, selanjutnya dibawa menggunakan ambulanc ke RSU dr Pirngadi Medan untuk diotopsi. “KTP atau identitasnya tidak ditemukan, cuma tadi ada nelayan disini yang mengenalinya,” ungkapnya.
Dari RSU Pirngadi Medan,  jenazah merupakan warga Jalan Kl Yosyudarso Simpang Kantor Gg Kenari No. 22 Kecamatan Medan Labuhan, merupakan seorang pedagang ikan.

Anak korban, Erlina (30) mengatakan, sebelum ditemukan tewas, ayahnya (korban) pergi dari rumah dengan membawa ikan sekitar jam 03.00 WIB. Korban pergi mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit BK 3047 HO pada Rabu (23/1) lalu. “Ayah saya biasa pergi dari rumah pagi-pagi sekali karena pergi ke gudang untuk menjual ikan di Gudang Gincuan,” tutur Erlina sambil menangis.

Menurutnya, ayahnya diduga dibunuh karena jasadnya ditemukan tanda penganiayaan, tepatnya  di bagian kepala dan kedua kaki yang diikat dengan tali nilon. “Katanya, ayahku ditemukan dalam kaki terikat dan dibungkus goni yang diisi pemberat batu,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yudi Friyanto ketika dihubungi sore kemarin membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. “Jenazah korban sudah dievakuasi ke RSU dr Pirngadi, Medan setelah berkoordinasi dengan pihak TNI AL. Tapi kita belum bisa pastikan penyebab tewasnya korban,”ujar Yudi.

Sedangkan tim penyidik polsek Medan Labuhan mengaku, saat jenazah ditemukan, bagian kakinya diikat dengan goni yang diisi batu untuk ditenggelamkan. (mag-17/mag-2)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/