25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Harga Alkes Naik, Kadisperindag Sumut Diminta Segera Turun ke Lapangan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kadisperindag Sumut, Zonny Waldi, diminta segera turun ke lapangan untuk mengecek harga masker, pencuci tangan antiseptik, alkohol, dan bahan-bahan sembako. Sebab semua kebutuhan akan alat kesehatan dan pangan tersebut, selain langka harganya juga sangat tinggi.

“Masker sulit didapat di pasaran. Kalaupun ada, harganya sekarang paling murah Rp7.000 per lembar. Bahkan ada yang jual dengan harga di atas Rp10.000 per pcs. Dan langkanya hand sanitizer menyebabkan harga alkohol 70 persen melambung tinggi, dikarenakan banyak masyarakat yang membuat sendiri hand sanitizernya,” kata Sekretaris Komisi B DPRDSU, Ahmad Hadian.

Informasi ini diperolehnya usai melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihan yaitu Asahan, Batubara, dan Tanjungbalai terkait kesiapan daerah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Selain harga dua komoditas dan APD lainnya yang meroket, beberapa bahan campuran untuk membuat cairan disinfektan juga naik harga dan sulit ditemukan. Menyebabkan gejolak harga yang tidak sehat dipasaran.

“Larutan pemutih pakaian merk Bayclin pun di pasaran ikut-ikutan langka dan harganya naik. Ditengarai karena bahan tersebut banyak digunakan untuk cairan disinfektan yang dipakai membasmi virus,” katanya.

Menyikapi kondisi di lapangan, Hadian mengaku, sudah berkomunikasi dengan Kadis Perindag Sumut. Ia meminta kadis segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salahsatunya dengan merazia oknum-oknum yang mengambil kesempatan di tengah situasi sulit.

“Saya minta kadis segera koordinasi dengan Kadis Perindag kota/kabupaten untuk merazia dan menertibkan penjual-penjual bahan tersebut. Tindak tegas jika mereka mencoba mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat,” tegas dia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kadisperindag Sumut, Zonny Waldi, diminta segera turun ke lapangan untuk mengecek harga masker, pencuci tangan antiseptik, alkohol, dan bahan-bahan sembako. Sebab semua kebutuhan akan alat kesehatan dan pangan tersebut, selain langka harganya juga sangat tinggi.

“Masker sulit didapat di pasaran. Kalaupun ada, harganya sekarang paling murah Rp7.000 per lembar. Bahkan ada yang jual dengan harga di atas Rp10.000 per pcs. Dan langkanya hand sanitizer menyebabkan harga alkohol 70 persen melambung tinggi, dikarenakan banyak masyarakat yang membuat sendiri hand sanitizernya,” kata Sekretaris Komisi B DPRDSU, Ahmad Hadian.

Informasi ini diperolehnya usai melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihan yaitu Asahan, Batubara, dan Tanjungbalai terkait kesiapan daerah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Selain harga dua komoditas dan APD lainnya yang meroket, beberapa bahan campuran untuk membuat cairan disinfektan juga naik harga dan sulit ditemukan. Menyebabkan gejolak harga yang tidak sehat dipasaran.

“Larutan pemutih pakaian merk Bayclin pun di pasaran ikut-ikutan langka dan harganya naik. Ditengarai karena bahan tersebut banyak digunakan untuk cairan disinfektan yang dipakai membasmi virus,” katanya.

Menyikapi kondisi di lapangan, Hadian mengaku, sudah berkomunikasi dengan Kadis Perindag Sumut. Ia meminta kadis segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salahsatunya dengan merazia oknum-oknum yang mengambil kesempatan di tengah situasi sulit.

“Saya minta kadis segera koordinasi dengan Kadis Perindag kota/kabupaten untuk merazia dan menertibkan penjual-penjual bahan tersebut. Tindak tegas jika mereka mencoba mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat,” tegas dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/