25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pedagang Sukaramai Perbaiki Sendiri Kios Penampungan

MEDAN- Pembangunan kios penampungan korban kebakaran Pasar Sukaramai di Jalan AR Hakim terkesan sia-sia. Sebab, kios tersebut dinilai tidak layak, sehingga pedagang melakukan perbaikan dengan menggunakan uang sendiri sebesar Rp1,3 juta.

“Kios ini tidak layak. Di dalam panas sekali, karena dindingnya terbuat dari seng,” ujar seorang pedagang bernama Feri (28) kepada Sumut Pos, ketika sedang memperbaiki kiosnya, Kamis (25/4).

Selain itu, letak kios yang membelakangi jalan raya juga membuat dagangan mereka sepi. Sebab, pembeli tidak akan tahu kios tersebut menjual apa saja, karena tertutup.

Karena itu, para pedagang korban kebakaran tersebut pun hampir semua melakukan perbaikan terhadap kios penampungan tersebut.  Hal yang sama juga dikatakan Indah (32). Pedagang sayur mayur ini terpaksa membuka dinding kiosnya dan menggantinya dengan jendela. Menurut pantauan Sumut Pos, Kamis (25/4), masih banyak kios penampungan tersebut belum ditempati. Para pedagang diinformasikan masih malas untuk berjualan, karena lokasinya jauh dari keramaian. “Bagaimana bisa dagangan kami laku, letaknya jauh dari Pasar Sukaramai,”ungkap Wahyudi (35), seorang pedagang yang belum berjualan.

Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar, Benny Harianto Sihotang mengatakan, tidak ada larangan bagi pedagang untuk memperbaiki kios penampungan itu. Namun, hanya bolah membuatkan jendela atau mengganti dindingnya. “Tidak boleh dilebarkan, karena ukurannya sudah kita tentukan,” katanya. Bila ada pedagang yang melebarkan kios , maka pihaknya akan melakukan tindakan. ‘’Akan kita bongkar,‘’ujarnya.  (mag-7)

MEDAN- Pembangunan kios penampungan korban kebakaran Pasar Sukaramai di Jalan AR Hakim terkesan sia-sia. Sebab, kios tersebut dinilai tidak layak, sehingga pedagang melakukan perbaikan dengan menggunakan uang sendiri sebesar Rp1,3 juta.

“Kios ini tidak layak. Di dalam panas sekali, karena dindingnya terbuat dari seng,” ujar seorang pedagang bernama Feri (28) kepada Sumut Pos, ketika sedang memperbaiki kiosnya, Kamis (25/4).

Selain itu, letak kios yang membelakangi jalan raya juga membuat dagangan mereka sepi. Sebab, pembeli tidak akan tahu kios tersebut menjual apa saja, karena tertutup.

Karena itu, para pedagang korban kebakaran tersebut pun hampir semua melakukan perbaikan terhadap kios penampungan tersebut.  Hal yang sama juga dikatakan Indah (32). Pedagang sayur mayur ini terpaksa membuka dinding kiosnya dan menggantinya dengan jendela. Menurut pantauan Sumut Pos, Kamis (25/4), masih banyak kios penampungan tersebut belum ditempati. Para pedagang diinformasikan masih malas untuk berjualan, karena lokasinya jauh dari keramaian. “Bagaimana bisa dagangan kami laku, letaknya jauh dari Pasar Sukaramai,”ungkap Wahyudi (35), seorang pedagang yang belum berjualan.

Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar, Benny Harianto Sihotang mengatakan, tidak ada larangan bagi pedagang untuk memperbaiki kios penampungan itu. Namun, hanya bolah membuatkan jendela atau mengganti dindingnya. “Tidak boleh dilebarkan, karena ukurannya sudah kita tentukan,” katanya. Bila ada pedagang yang melebarkan kios , maka pihaknya akan melakukan tindakan. ‘’Akan kita bongkar,‘’ujarnya.  (mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/