25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Jangan Takut Jadi Balon Kepala Daerah dari PPP

“Kalau ada yang mengaku-ngaku PPP asli, itu berarti PPP palsu. Karena yang asli itu tidak pernah menyebut dirinya asli. Jangankan kepengurusan partai atau organisasi, nabi pun ada yang palsu. Contohnya Lia Eden dan lainnya” kata Romy.

Untuk itu, dia meminta kepada seluruh kader PPP Sumut untuk jeli dinamika partai yang terjadi saat ini, jangan sampai terpengeruh dan terpecah. “Tetaplah bersatu untuk membesarkan PPP,” tegasnya.

Selian itu, dia juga mengimbau agar perbedaan yang terjadi di tubuh PPP tidak perlu dibesar-besarkan sehingga menyebabkan perpecahan. Namun dia berharap, perbedaan itu dapat menjadi pemersatu di dalam tubuh PPP. Apalagi disebutkannya, masih banyak “PR” atau tugas-tugas yang harus dikerjakan, khususnya dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah pada Desember mendatang.

Dalam kesempatan itu, Romy juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi partai politik saat ini. Diantaranya, berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap parpol. Hal ini dapat diliht banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan hak politiknya pada Pemilu 2014 lalu.

Tantangan lainnya, yakni money politik. Disebutkannya, money politik ini sudah sangat meracuni masyarakat saat ini. Karenanya, dia mengajak kader PPP untuk sama-sama meluruskan niat untuk berjuang. “Memang perjuangan butuh biaya, tapi jangan sampai melakukan money politik,” ungkapnya.

Kaederisasi juga menjadi tantangan serius bagi parpol. Menurut Romy, kaderisasi ini harus menjdi perhatian serius bagi PPP. Untuk itu, dalam AD/ART hasil Muktamar Surabaya diatur jangka waktu Muktamar dengan Muswil maksimal enam bulan. Negitu juga dengan Musda, enam bulan setelah Muswil, dan Muscab enam bulan setelah Musda, dan Musran enam bulan setelah Muscab. Setelah itu, lanjut Romy, dilakukan perekturan kader baru.

Tantangan lainnya yakni kelembagaan. Menurut Romy, saat ini ada pengurus yang tidak mampu bekerja. Hanya namanya saja yang tercantum dalam kepengurusan, sementara dia tidak mampu melaksanakan tugasnya di kepengurusan. “Untuk itu, harus diperbaiki mentalnya. Ini penting kita camkan demi perkrutan kader yang berkualitas.

Sementara itu Ketua DPW PPP Sumut, Fadly Nurzal menambahkan, dalam Muswil yang akan dibuka Ketum H M Romahurmuziy itu akan membicarakan program kerja partai dan strategi pemenangan Pilkada. Menurut dia, PPP di Sumut solid dan kompak.

“Kemarin ada komentar supaya jangan daftar ke PPP, ternyata begitu dibuka, banyak orang ramai-ramai yang mau daftar. Terimakasih juga kepada Sumut Pos yang menjadi bagian dari perkembangan PPP,” ungkapnya. (ije/ted/adz)

“Kalau ada yang mengaku-ngaku PPP asli, itu berarti PPP palsu. Karena yang asli itu tidak pernah menyebut dirinya asli. Jangankan kepengurusan partai atau organisasi, nabi pun ada yang palsu. Contohnya Lia Eden dan lainnya” kata Romy.

Untuk itu, dia meminta kepada seluruh kader PPP Sumut untuk jeli dinamika partai yang terjadi saat ini, jangan sampai terpengeruh dan terpecah. “Tetaplah bersatu untuk membesarkan PPP,” tegasnya.

Selian itu, dia juga mengimbau agar perbedaan yang terjadi di tubuh PPP tidak perlu dibesar-besarkan sehingga menyebabkan perpecahan. Namun dia berharap, perbedaan itu dapat menjadi pemersatu di dalam tubuh PPP. Apalagi disebutkannya, masih banyak “PR” atau tugas-tugas yang harus dikerjakan, khususnya dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah pada Desember mendatang.

Dalam kesempatan itu, Romy juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi partai politik saat ini. Diantaranya, berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap parpol. Hal ini dapat diliht banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan hak politiknya pada Pemilu 2014 lalu.

Tantangan lainnya, yakni money politik. Disebutkannya, money politik ini sudah sangat meracuni masyarakat saat ini. Karenanya, dia mengajak kader PPP untuk sama-sama meluruskan niat untuk berjuang. “Memang perjuangan butuh biaya, tapi jangan sampai melakukan money politik,” ungkapnya.

Kaederisasi juga menjadi tantangan serius bagi parpol. Menurut Romy, kaderisasi ini harus menjdi perhatian serius bagi PPP. Untuk itu, dalam AD/ART hasil Muktamar Surabaya diatur jangka waktu Muktamar dengan Muswil maksimal enam bulan. Negitu juga dengan Musda, enam bulan setelah Muswil, dan Muscab enam bulan setelah Musda, dan Musran enam bulan setelah Muscab. Setelah itu, lanjut Romy, dilakukan perekturan kader baru.

Tantangan lainnya yakni kelembagaan. Menurut Romy, saat ini ada pengurus yang tidak mampu bekerja. Hanya namanya saja yang tercantum dalam kepengurusan, sementara dia tidak mampu melaksanakan tugasnya di kepengurusan. “Untuk itu, harus diperbaiki mentalnya. Ini penting kita camkan demi perkrutan kader yang berkualitas.

Sementara itu Ketua DPW PPP Sumut, Fadly Nurzal menambahkan, dalam Muswil yang akan dibuka Ketum H M Romahurmuziy itu akan membicarakan program kerja partai dan strategi pemenangan Pilkada. Menurut dia, PPP di Sumut solid dan kompak.

“Kemarin ada komentar supaya jangan daftar ke PPP, ternyata begitu dibuka, banyak orang ramai-ramai yang mau daftar. Terimakasih juga kepada Sumut Pos yang menjadi bagian dari perkembangan PPP,” ungkapnya. (ije/ted/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/