26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Lestarikan Budaya Daerah

Festival Budaya Melayu 2011 Digelar

MEDAN- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut kembali menggelar Festival Budaya Melayu 2011 di Atrium Grand Palladium, mulai Senin (25/7) hingga Rabu (27/7) mendatang. Sebanyak 10 kabupaten dan kota ambil bagian dalam kegiatan ini seperti Kota Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Langkat, Serdang Bedagai, Tanjung Balai, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, dan Batubara.

Selain menggelar perlombaan seperti Tari Zapin, Tari Serampang Dua Belas dan festival lagu Melayu, juga digelarn
seminar kebudayaan Melayu sebagai bentuk komitmen Provinsi Sumatera Utara dalam melestarikan kebudayaan Melayu.
“Ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Festival Budaya Melayu ini. Sebelumnya, festival ini pernah kita selenggarakan pada 2010 lalu,” ujar ketua panitia, Cut Ummi di sela-sela acara.

Plt Kadisbudpar Sudarno dalam sambutannya menyatakan, acara ini untuk melestarikan kebudayaan Melayu, karena Melayu merupakan salah satu suku terbesar di Sumut. “Untuk melestarikan kebuyaan, itu menjadi tugas kita sebagai bagian dari kebuyaan itu sendiri,” ujar Sudarno. Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini juga mengharapkan, festival ini dapat dijadikan sebagai even tahunan dan nantinya dapat dijadikan sebagai even nasional.

Seluruh peserta, tampil dengan pakaian seragam dengan warna yang menarik perhatian, terutama warna kuning emas yang merupakan warna identik bagi Melayu. Senin (25/7) dijadwalkan untuk festival Tari Japin, 26 juli dijadwalkan untuk festival tarian Serampang XII dan lagu Melayu. Sementara pada 27 Juli akan diadakan seminar Kebudayaan Melayu.(mag-9)

Festival Budaya Melayu 2011 Digelar

MEDAN- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut kembali menggelar Festival Budaya Melayu 2011 di Atrium Grand Palladium, mulai Senin (25/7) hingga Rabu (27/7) mendatang. Sebanyak 10 kabupaten dan kota ambil bagian dalam kegiatan ini seperti Kota Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Langkat, Serdang Bedagai, Tanjung Balai, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, dan Batubara.

Selain menggelar perlombaan seperti Tari Zapin, Tari Serampang Dua Belas dan festival lagu Melayu, juga digelarn
seminar kebudayaan Melayu sebagai bentuk komitmen Provinsi Sumatera Utara dalam melestarikan kebudayaan Melayu.
“Ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Festival Budaya Melayu ini. Sebelumnya, festival ini pernah kita selenggarakan pada 2010 lalu,” ujar ketua panitia, Cut Ummi di sela-sela acara.

Plt Kadisbudpar Sudarno dalam sambutannya menyatakan, acara ini untuk melestarikan kebudayaan Melayu, karena Melayu merupakan salah satu suku terbesar di Sumut. “Untuk melestarikan kebuyaan, itu menjadi tugas kita sebagai bagian dari kebuyaan itu sendiri,” ujar Sudarno. Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini juga mengharapkan, festival ini dapat dijadikan sebagai even tahunan dan nantinya dapat dijadikan sebagai even nasional.

Seluruh peserta, tampil dengan pakaian seragam dengan warna yang menarik perhatian, terutama warna kuning emas yang merupakan warna identik bagi Melayu. Senin (25/7) dijadwalkan untuk festival Tari Japin, 26 juli dijadwalkan untuk festival tarian Serampang XII dan lagu Melayu. Sementara pada 27 Juli akan diadakan seminar Kebudayaan Melayu.(mag-9)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/