Meneg BUMN Dahlan Iskan yang mengikuti proses berakhirnya tugas Bandara Polonia dan operasional perdana Bandara Kualanamu mengaku puas atas kelancaran proses operasional dua bandara ini.
Meski sempat khawatir atas kepindahan semua layanan penerbangan dalam dan luar negeri dari Bandara Polonia ke KNIA, namun Dahlan Iskan mengakui semua proses kepindahan dan layanan bisa dikatakan lancar dan sukses.
Dahlan yang menyaksikan detik-detik operasional KNIA didampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menerangkan, dirinya sempat khawatir penerbangan perdana akan penuh kendala. Seperti penumpang terlambat, atau pesawat terlambat sehingga mengganggu seluruh penerbangan dalam dan luar negri. Namun dari pantauan detik per detik, semua kekhawatiran itu berangsur-angsur hilang. Dalam konferensi persnya, Dahlan Iskan mengaku sangat puas karena tidak ada satupun penerbangan baik keberangkatan dan kedatangan yang terlambat.
Adalah Garuda Indonesia, maskapai yang melakukan penerbangan komersial perdana di Kualanamu. Tak pelak, penerbangan komersial inipun dilakukan dengan perayaan oleh PT Angkasa Pura II. Dengan memberikan sekapur sirih, dan para penumpang diberikan souvenir dan dikalungkan bunga. Perayaan ini juga sebagai simbolis, bahwa Kualanamu telah sah beroperasional.
PT AP II memang meminta secara khusus agar Garuda menjadi maskapai yang pertama kali lepas landas di Kualanamu, dan dipilihlah penerbangan GA 181 dengan tujuan Jakarta, yang pada saat itu memiliki penumpang sebanyak 120 orang, baik dikelas ekonomi maupun dikelas bisnis.
Direktur Utama PT AP II, Tri S Susnoko menyatakan dengan pengoperasian atau penerbangan pertama kali yang dilakukan oleh GI, maka secara resmi bahwa Kualanamu resmi beroperasi. ‘’Bandar Udara Internasional Kualanamu telah resmi menjadi pengganti Polonia. Karena itu, saya harapkan bahwa ini bukan hanya menjadi milik anak bangsa, tetapi juga masyarakat Sumut,” ujarnya dalam kata sambutan.
Kereta Api Diikuti 157 Penumpang
Setelah melakukan simulasi beberapa kali dari tanggal 18 Juli hingga 24 Juli kemarin, akhirnya Kereta Api Bandara Kualanamu atau disebut dengan ARS (Airport Railink Services) melakukan keberangkatan perdananya dari Medan ke Kualanamu pada 25 Juli, pukul 04.00 WIB diikuti 157 penumpang yang terdiri dari sebagian besar penumpang yang akan berangkat menggunakan pesawat yang lainnya adalah beberapa media dan petugas kereta api. Perjalanan sendiri memakan waktu sekitar 37 menit.
Ketika masuk ke ruang pembelian tiket KA Bandara di lantai 2 Stasiun Kereta Api Kota Medan, Petugas melayani dengan ramah dan terus tersenyum saat memberi kartu akses masuk ruang tunggu KA dan boarding pass kereta api seharga Rp 80 ribu sekali jalan. Saat para pengunjung diberitahukan bahwa kereta api akan segera berangkat, maka para pengunjung wajib untuk berada di ruang tunggu terlebih dahulu.
Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang khusus berhadir untuk melakukan perjalanan perdana mengatakan pengoperasian perdana ini hingga ke depannya dilakukan secara perlahan tapi pasti supaya masyarakat terbiasa dengan kereta api ini.
Jonan mengungkapkan bahwa dengan harga Rp 80 ribu untuk sebuah tiket sudah sesuai dengang pelayanan yang diberikan karena menggunakan e-ticketing secara modern dengan sistem self-service pada Anjungan Tiket Mandiri yang tersedia di stasiun KA Bandara Medan (City Railway Station) maupun stasiun KA Bandara Kuala Namu (Airport Railway Station).
Seperti diketahui, Bandara Kualanamu adalah satu-satunya bandara di Indonesia yang terintergrasi dengan stasiun Kereta Api.Seperti diketahui, Kualanamu memiliki moda transportasi terlengkap bila dibandingkan bandara lain. Untuk saat ini moda transportasi menuju Kualanamu ada 3. Yaitu, Kereta Api yang akan dioperasionalkan oleh PT Railink, kemudian bus yang memiliki 3 koridor, dan akan dioperasionalkan oleh Perum Damri dan PT ALS. Dan terakhir taksi.
Selain kereta api, transportasi untuk menuju Kualanamu adalah Bus. Nantinya, ada 3 koridor yang menuju Bandara yang terletak di Kabupaten Deli serdang ini. Pertama, koridor Gatsu-Kualanamu yang akan dioperasionalkan oleh Perum Damri. Koridor ini akan menjadikan Plaza Medan Fair sebagai terminalnya. Atau dengan kata lain, untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dari dan ke Kualanamu. Perum Damri akan mematok harga tiket sebesar Rp15 ribu perkepala. Rencananya, bus Damri akan bergerak setiap 15 hingga 30 menit sekali dari dan ke Kualanamu, dengan jarak tempuh maksimal 45 menit.
Selain itu, ada juga taksi yang dapat digunakan untuk menuju Kualanamu. ada sekitar 380 taksi yang nantinya akan melayani perjalanan para penumpang yang akan menggunakan jasa Kualanamu. (ram/ban)