Site icon SumutPos

Warga Desa Lau Cih Ngamuk di Gedung Dewan, Wagirin Ditarik

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, ditarik-tarik warga Desa Lau Cih, Kabupaten Deliserdang, yang demo meminta perlindungan agar rumah mereka tak digusur pengembang, di DPRD Sumut, Selasa (25/7/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman sepertinya tidak punya nyali yang cukup untuk menemui rakyatnya yang sedang tertindas. Saat warga Desa Lau Cih, Kabupaten Deliserdang, meminta perlindungan agar rumah mereka tak digusur pengembang, Wagirin malah memilih ‘bersembunyi’ di ruangannya.

Warga Desa Lau Cih, Kabupaten Deliserdang, sudah satu malam menginap di gedung DPRD Sumut. Mereka ingin menemui Wagirin Arman untuk meminta kejelasan, ketegasan, dan perlindungan dari wakil rakyat. Sebab, rumah warga sudah hampir habis digusur pihak pengembang.

Sayangnya, keinginan masyarakat untuk menemui Wagirin menemui jalan buntu. Politisi senior Partai Golkar itu sepertinya enggan menemui dan memilih untuk bersembunyi di ruang kerjanya.

Warga yang sudah menunggu sejak pukul 16.00 WIB tidak diberikan kepastian, apakah bisa diterima atau tidak. Lebih dari 2,5 jam menunggu membuat emosi masyarakat tersulut. Alhasil, mereka berbondong-bondong naik ke lantai dua dan menunggu di depan ruangan Ketua DPRD Sumut itu.

Kuali, dandang, ember turut dibawa ke lantai II. Cacian dan cemoohan dilontarkan masyarakat kepada Wagirin. “Keluar kau Wagirin,” teriak Nelson Parangin-angin, Selasa (25/7).

Neslon mengaku heran dengan sikap Wagirin yang enggan menerima mereka. “Nasib kami sudah genting, makanya kami berbuat seperti ini. Rumah kami sudah hancur, kalau menunggu sampai tanggal 1 Agustus. Apa keluhan rakyat kalian dengarkan? Jangan mau enaknya saja. Jangan jadi kodok dalam tempurung,” timpal Br Ginting.

Dia menambahkan, bahwa anggota dewan menyandang status terhormat. Namun, karena enggan menemui masyarakat maka statusnya berubah menjadi tidak terhormat. “Kalau seperti ini anggota dewan tidak terhormat namanya,” katanya dengan nada kesal.

Sampai pukul 19.00 WIB, Wagirin Arman masih belum bersedia keluar dari ruangannya untuk menemui warga Lau Cih. Informasi yang berhasil dihimpun, Wagirin berada di ruangannya bersama Ricky Nelson, calon pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD Sumut, Eveready Sitorus.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, ditarik-tarik warga Desa Lau Cih, Kabupaten Deliserdang, yang demo meminta perlindungan agar rumah mereka tak digusur pengembang, di DPRD Sumut, Selasa (25/7/2017).

Sekira pukul 19.15 WIB, politisi Partai Golkar ini akhirnya keluar dari ruangannya. Kesempatan itu dimanfaatkan warga untuk menghadang Wagirin. Mantan Ketua DPRD Deliserdang itu ditarik-tarik warga. Mereka meminta penjelasan dari Wagirin.

Kepada warga Wargirin menjelaskan kepada warga yang sudah lebih dari tiga jam menunggu. Wagirin yang memakai kemeja batik lengan panjang itu mengatakan, DPRD Sumut sudah melakukan segala hal untuk menyahuti keluhan warga. “Sudah kita kirim surat untuk di stanvaskan. 1 Agustus sudah dijadwalkan rapat oleh Komisi A untuk membahas masalah ini,” ungkapnya.

Meski sudah diberikan penjelasan, masyarakat tidak menerimanya. “Kalau menunggu tanggal 1, rumah kami sudah hancur. Kata wakil rakyat, kenyataannya tidak peduli dengan rakyat,”teriak salah seorang warga yang kecewa dengan sikap Wagirin.

Dengan bantuan Polisi dan sekuriti, Wagirin mencoba menerobos kerumunan warga. Sempat terjadi aksi tarik menarik dengan warga, polisi yang bertugas juga cukup kewalahan melawan aksi masyarakat yang sudah terlanjur kecewa itu.

Melalui pintu samping akhirnya Wagirin berhasil di evakuasi. Warga terus meluapkan kekecewaannya dengan melontarkan kata-kata kasar kepada Wagirin.(dik/adz)

Exit mobile version