MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Utara (BKKBN Sumut) melaksanakan promosi serta Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) program percepatan penurunan stunting di wilayah khusus bersama mitra kerja Komisi IX DPR-RI H Ansory Siregar Lc, di Lapangan, Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, pada Sabtu (22/7) lalu.
Adapun, peserta yang hadir sebanyak 350 orang, dan turut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut Dr Munawar Ibrahim SKp MPH, Kadis P2KBP3A Asahan Edi Sukmana, Ketua DPD PKS Asahan Hendri Siregar, Anggota Legislatif H Ahmad Z Batubara Lc, kader TPK Kota Kisaran Timur, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat Kabupaten Asahan.
Komisi IX DPR-RI, H Ansory Siregar Lc mengajak peserta untuk senantiasa menjaga kesehatan, khususnya kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. “Kita harus menjaga makanan, minumannya, akhlaknya, budi pekertinya dan pendidikannya agar kelak anak kita tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas dan kuat sesuai lirik yang kita nyanyikan dalam lagu MARS KB,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Sumut Pos di Medan, Selasa (25/7).
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Dr Munawar Ibrahim mengatakan, bahwa stunting bukan ancaman individu melainkan ancaman bagi bangsa dan negara. “Kepada bapak ibu yang mempunyai anak remaja dan berencana ingin menikah, jangan buru-buru untuk menikahkan anak, apalagi jika usianya masih terlalu muda. Karena itu akan berisiko pada dirinya dan calon bayinya jika dia hamil dan melahirkan di usia muda,” katanya.
Menurutnya, BKKBN telah merekomendasikan usia pernikahan bagi anak-anak, yaitu usia 21 tahun bagi perempuan dan usia 25 tahun bagi laki-laki.
Berdasarkan SSGI, lanjutnya, Kabupaten Asahan memang telah mengalami penurunan jumlah kasus stunting dari tahun 2021 yang berada di angka 18,9 persen menjadi 15,3 persen di tahun 2022.
“Namun kampanye program percepatan penurunan stunting masih terus dilakukan agar sesuai yang telah ditargetkan oleh Presiden di tahun 2024, angka Stunting secara nasional dapat mencapai 14 persen,” tandasnya. (dwi/tri)