MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kualitas atau kondisi udara di Kota Medan beberapa hari belakangan ini tidak sehat, karena diselimuti kabut asap akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau dan Jambi. Karenanya, untuk menghindari dampak penyakit dari kabut asap tersebut, maka sangat penting menggunakan masker, terutama bagi kalangan pelajar.
Anggota DPRD Medan Habiburrahman Sinuraya mengatakan, para pelajar semestinya menggunakan masker ketika kondisi udara tidak sehat. Sebab, selain menimbulkan penyakit, kabut asap juga bisa mengganggu konsentrasi belajar.
“Dampak kabut asap jangan dianggap sepele bagi kalangan pelajar karena bisa menimbulkan penyakit seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), jantung, asma, paru-paru, iritasi mata dan berbagai penyakit lainnya. Selain itu, bisa juga mengganggu konsentrasi belajar,” ungkap Habiburrahman ketika sosialisasi pencegahan penyakit ISPA sekaligus pembagian masker gratis di Perguruan Harapan Mandiri, Jalan Brigjen Katamso, Medan, Rabu (25/9).
Diutarakan dia, kabut asap yang mengepung Kota Medan sudah sampai pada taraf cukup mengkhawatirkan. Bahkan, BMKG telah menyatakan kualitas udara di Medan tidak sehat. “Makanya, kita berikan edukasi dan pembagian masker gratis kepada anak-anak sekolah. Program ini dijalankan dalam rangka mencegah penyakit akibat kabut asap. Anak-anak diimbau dan diajarkan cara memakai masker yang benar, sehingga terhindar dari berbagai penyakit,” tutur politisi muda dari Partai Nasdem ini bersama timnya.
Menurut Habib, penggunaan masker saat melakukan aktivitas di luar ruangan bagi pelajar harus disadari sangat penting. Apalagi, saat menggunakan transportasi umum atau mengendarai sepeda motor. “Dahulu mengenakan masker hanya saat sedang sakit saja, kini meski dalam kondisi sehat penggunaan masker dinilai diperlukan untuk melindungi diri dari polusi,” terang dia.
Habib mengatakan, tak hanya sosilisasi pencegahan penyakit ISPA dan pembagian masker, ia juga membagikan nebulizer yang merupakan alat kesehatan penghasil uap dari obat-obatan cair sehingga bisa dihirup dengan mudah dan nyaman. Alat ini membantu mengantarkan obat cair dalam bentuk butiran air yang sangat kecil supaya langsung masuk ke dalam paru-paru.
“Kita targetkan ada 100 nebulizer yang dibagikan kepada para siswa-siswi. Namun, alat ini dibagikan kepada mereka yang mengalami keluhan pernapasan, sesak napas atau asma,” tukasnya.
Sementara, pihak sekolah menyambut baik kegiatan yang dilakukan Habib bersama jajarannya. Kepala SMA Harapan Mandiri, Kwok Hin sangat berterima masih atas edukasi dan pembagian masker serta nebulizer yang diberikan. “Kami berharap program sosial seperti ini dapat berkelanjutan untuk kedepannya. Namun demikian, tetap menjaga kebersihan dan kesehatan,” ujarnya. (ris/ila)