MEDAN- Seorang gadis keterbelakangan mental, berinisial YL (12), warga Jalan Sejati Dalam, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, menjerit minta tolong saat akan diperkosa Deki Erdian (27), warga Jalan Antariksa, Lingkungan VI, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, di ladang milik warga Jalan Mawar, Medan Polonia, Minggu (25/12) sekitar pukul 08.00 WIB.
Aksi Deki berhasil digagalkan M Soleh, warga sekitar dan langsung menggelandang tersangka ke rumah kepling setempat.
Menurut M Soleh, saat itu dia hendak sarapan dan mendengar YL menjerit minta tolong. Mendengar suara perempuan menjerit, Soleh langsung mencari asal suara tersebut.
“Saat itu saya baru saja selesai gotong royong bersama warga. Dari sela-sela dinding rumah saya, terdengar suara jeritan perempuan kesakitan. Karena penasaran, saya cari asal suara itu,” kata Soleh kepada Sumut Pos saat ditemui di rumahnya.
Betapa terkejut Soleh melihat Deki dengan garangnya berdiri dihadapan YL yang sudah nyaris bugil. “Saya lihat dia (Deki) sudah berdiri dan YL sudah nyaris bugil dengan posisi berdiri. Ketika saya tanya, si laki-laki malah menjawab, kami suka sama suka Pak. Sedangkan si perempuan hanya menangis dengan menunjuk ke arah lelaki itu dengan kata-kata yang tidak jelas,” ucap Soleh lagi.
Karena aksinya dipergoki Soleh, Deki mencoba pergi meninggalkan YL dan Soleh seperti tidak ada masalah. Spontan Soleh mencabut parang yang ada dipinggangnya dan mengancam Deki untuk memakaikan celana YL.
Untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, Soleh membawa keduanya ke rumah Kepling IV untuk diamankan dan kemudian diserahkan ke pihak berwajib. Sementara Warga yang mengatahui kejadian tersebut langsung mendatangi pelaku dan langsung menghajarnya hingga babak belur. “Kami kesal, karena pelaku sungguh tega mau memperkosa gadis idiot,” ucap warga yang mengaku bernama Dido.
Sementara Deki Erdian yang sudah menduda selama hampir satu tahun itu mengaku salah dan siap menikahi YL. Namun, Deki tetap membantah kalau dia akan memperkosa YL. “Kami suka sama suka, saya tidak memperkosanya, hanya percobaan saja, karena saya terpikir dengan orangtua saya yang sudah tua dan aku tulang punggung keluarga untuk mencari makan. Saya siap untuk menikahinya, karena kami sudah kenal hampir satu tahun,” jelasnya kepada Sumut Pos saat di rumah Kepling IV.
Dengan kondisi muka lebam dan bibir pecah-pecah, Deki menjelaskan kejadian tersebut yang berawal dari pertemuan mereka di Jalan Sejati Dalam, tepatnya di sekitar Komplek Paskhas TNI AU. Mereka berencana jalan-jalan melihat pesawat terbang. “Kami bertemu di sekitar Komplek Paskhas, setelah berbicara tak begitu lama kami berencana mau jalan-jalan melihat pesawat terbang. Tapi niat kami berubah dan pergi ke Lapangan Tembak untuk duduk-duduk sambil bercerita dan saling membelai rambut. Kemudian aku dirangkulnya,” ucap pria yang sehari-harinya bekerja sebagai perajin kandang ayam.
Karena berfikir lokasi yang tidak memadai, Deki yang sudah berencana untuk melampiaskan nafsu bejatnya dengan tidak memakai celana dalam dari rumah. Membawa YL untuk jalan lagi untuk mencari lokasi yang lebih tenang dengan iming-iming melihat pesawat. “Setelah beberapa meter kami jalan, saya membawanya ke tanah kosong. Sampai di sana kami melanjutkannya lagi, setelah aku membelainya dan merangkulnya aku langsung menciumnya,” ujarnya. Nah, saat itulah muncul niatnya untuk menyetubuhi korban.
Menurutnya, YL berteriak karena mengetahui kedatangan Soleh yang memergoki mereka sedang mesum. “Kalau tidak datang tukang kebun itu, YL nggak mungkin menjerit. Yang jelas kami melakukannnya atas dasar suka sama suka bang, dan aku pun siap menikahinya. Walau kami sudah lama kenal dan YL juga sering menunjukkan kepada saya kalau YL sedang menstruasi,” pungkasnya.
Pengakuan Deki dimentahkan oleh Nuni, bibi korban. Dia mengaku kalau selama ini dia tidak pernah mengenal Deki Erdian. “Kami tak pernah kenal dengan si pelaku, apalagi mengizinkan anak kami ini berpacaran karena masih terlalu muda. Umurnya saja baru 13 tahun,” bebernya.
Sementara Bidan Risma yang membuka klinik bersalin Adinda di Jalan Antariksa melakukan visum terhadap YL tak menemukan ada yang rusak di kemaluan YL. “Dari hasil pemeriksaan sementara belum rusak. Tetapi di sekitar vaginanya ada bekas jari karena disekitar vaginanya kotor oleh tanah. Kemudian hymennya (selaput darah) juga belum rusak, tapi lebih bagusnya visum kembali ke rumah sakit besar yang memiliki alat lebih canggih. Karena di sekitar tubuh korban ditemukan luka goresan di bagian paha sebelah kanan dan leher,” jelasnya.(adl)