30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Jelang HPN di Medan, Forwakum Silaturahmi ke Tokoh Pers Nasional

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Forum Wartawan Hukum Sumatera Utara (Forwakum Sumut) mengunjungi Museum Perjuangan Pers Sumut di Medan Sunggal. Selain itu, mereka juga bersilaturahmi dengan tokoh perjuangan pers nasional, Muhammad TEH, Jumat (27/1).

“Kunjungan ini sebagai bentuk silaturahmi untuk menjumpai tokoh pejuang pers nasional Muhammad TWH, dan sekaligus untuk menyemarakkan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Medan pada 7 sampai 12 Februari mendatang,” ungkap Ketua Rinaldi Nasution.

Aris sebut, kedatangan ini sebagai bentuk refleksi atau mengenang sejarah pers dari era penjajahan, orde baru sampai era saat ini. Ditambah dengan banyak ilmu yang didapatkan yang disampaikan oleh tokoh pers tersebut.

“Ini sebagai pembelajaran dan motivasi insan pers saat ini, bagaimana dulunya perjuangan pers lebih berat dari pada era sekarang,”ucap Ketua Forwakum Sumut.

Aris berharap, Museum Perjuangan Pers Sumut ini lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah. Sebab, ini merupakan saksi sejarah perjuangan insan pers sebagai bukti nyata yang tergores di tinta media.

“Selain itu menambah ilmu pengetahuan bagi pelajar, mahasiswa maupun umum agst mengetahui informasi maupun cerita fakta era dulu maupun saat ini,”tambahnya.

Pemilik Museum Perjuangan Pers Sumut Muhammad Tok Wan Haria (TWH) didampingi oleh Wakil Ketua Ronny Simon menyambut baik kedatangan Forwakum Sumut.

Muhammad TWH mengatakan, peran pers begitu penting untuk menggulingkan penjajah Belanda. Jadi nama ‘perjuangan sebagai bentuk apresiasi kepada jurnalis yang berjuang menginformasikan kepada masyarakat,” ucap MTH yang merupakan wartawan sekaligus veteran.

Kakek berusia 90 tahun itu juga mengungkapkan, menurut Soekarno saat sebelum kemerdekaan, hanya ada dua senjata untuk mengusir penjajah yaitu partai dan koran.

“Sebelum kita berjuang dengan bersenjata, pers ini sudah berjuang menghadapi tantangan dari Belanda seperti pernah ditangkap dan dimasukkan ke penjara, jadi dari semua saksi perjuangan ini, maka dari Museum Sumatera Utara meresmikan ini menjadi museum perjuangan pers,” tandasnya.(rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Forum Wartawan Hukum Sumatera Utara (Forwakum Sumut) mengunjungi Museum Perjuangan Pers Sumut di Medan Sunggal. Selain itu, mereka juga bersilaturahmi dengan tokoh perjuangan pers nasional, Muhammad TEH, Jumat (27/1).

“Kunjungan ini sebagai bentuk silaturahmi untuk menjumpai tokoh pejuang pers nasional Muhammad TWH, dan sekaligus untuk menyemarakkan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Medan pada 7 sampai 12 Februari mendatang,” ungkap Ketua Rinaldi Nasution.

Aris sebut, kedatangan ini sebagai bentuk refleksi atau mengenang sejarah pers dari era penjajahan, orde baru sampai era saat ini. Ditambah dengan banyak ilmu yang didapatkan yang disampaikan oleh tokoh pers tersebut.

“Ini sebagai pembelajaran dan motivasi insan pers saat ini, bagaimana dulunya perjuangan pers lebih berat dari pada era sekarang,”ucap Ketua Forwakum Sumut.

Aris berharap, Museum Perjuangan Pers Sumut ini lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah. Sebab, ini merupakan saksi sejarah perjuangan insan pers sebagai bukti nyata yang tergores di tinta media.

“Selain itu menambah ilmu pengetahuan bagi pelajar, mahasiswa maupun umum agst mengetahui informasi maupun cerita fakta era dulu maupun saat ini,”tambahnya.

Pemilik Museum Perjuangan Pers Sumut Muhammad Tok Wan Haria (TWH) didampingi oleh Wakil Ketua Ronny Simon menyambut baik kedatangan Forwakum Sumut.

Muhammad TWH mengatakan, peran pers begitu penting untuk menggulingkan penjajah Belanda. Jadi nama ‘perjuangan sebagai bentuk apresiasi kepada jurnalis yang berjuang menginformasikan kepada masyarakat,” ucap MTH yang merupakan wartawan sekaligus veteran.

Kakek berusia 90 tahun itu juga mengungkapkan, menurut Soekarno saat sebelum kemerdekaan, hanya ada dua senjata untuk mengusir penjajah yaitu partai dan koran.

“Sebelum kita berjuang dengan bersenjata, pers ini sudah berjuang menghadapi tantangan dari Belanda seperti pernah ditangkap dan dimasukkan ke penjara, jadi dari semua saksi perjuangan ini, maka dari Museum Sumatera Utara meresmikan ini menjadi museum perjuangan pers,” tandasnya.(rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/