Site icon SumutPos

PDAM Diminta Percepat Relokasi Utilitas

Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Pengendara sepeda motor melintasi sisi jalan proyek pengerjaan Under Pass di Jalan Titi Kuning Medan, Senin (26/2)

SUMUTPOS.CO – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Provinsi Sumut diminta merespon cepat relokasi utilitas mereka di sekitar proyek Underpass Katamso-Delitua.

“Kita tentu sangat menyayangkan jika ada stakeholder yang tidak mendukung pembangunan underpass ini. Kita minta PDAM punya respon cepat karena utilitas mereka masih jadi kendala pada proyek tersebut,” ujar Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Medan, Jumadi kepada Sumut Pos, Senin (26/2).

Jumadi mengatakan, setiap pembangunan bersumber dari APBN di Kota Medan harus didukung penuh pemda dan stakeholder terkait. Hal ini penting agar geliat pembangunan di Kota Medan bisa terselenggara dengan baik. “Bukan tidak mungkin ketika ada proyek lain yang mau dilakukan di Sumut atau Medan, melihat lambatnya stakeholder terkait mendukungnya maka pusat tidak lagi memberi kucuran dana,” ujarnya.

Mantan Wakil Ketua Komisi D yang kini duduk di Komisi B ini menambahkan, sejatinya proyek underpass ini sangat prestius dan menjadi yang pertama di luar pulau Jawa. Apalagi Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, dinilainya sedikit tertinggal dari sisi pembangunan seperti kota lain.

“Coba lihat Palembang, Bandung ataupun Makassar. Kita sebenarnya jauh tertinggal dari sisi pembangunan. Itu karena apa? Lantaran pemda dan stakeholdernya lambat membantu dan mendukung proyek yang ada tersebut,” katanya seraya menyarankan, bila perlu Gubsu Erry Nuradi menegur direksi PDAM kalau lambat memindahkan relokasi mereka.

Kepala Sekretariat PDAM Provinsi Sumut, Jumirin, saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah mengerjakan relokasi utilitas yang crossing (persimpangan) antara Jalan Brigjend Zein Hamid dan Brigjend Katamso. “Untuk tahap awal ini kami memang fokuskan pengerjaan di situ,” ungkapnya.

Jumirin membenarkan ada tiga titik utilitas mereka di sekitar proyek underpass. Untuk itu setelah tahap awal di bagian crossing tuntas dipindahkan, akan mengerjakan dua titik lainnya. “Laporan dari tim yang menangani itu, progresnya sudah 50 persen. Itu untuk relokasi yang dibagian crossing,” katanya.

Pihaknya tetap komit dengan pembangunan yang ada di Kota Medan, terlebih proyek Underpass Katamso-Delitua ini. Bahkan komitmen relokasi di tiga titik utilitas mereka, bisa cepat untuk terlaksana. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak balai dan pelaksana proyek untuk memindahkan utilitas tersebut. Kami juga mendukung penuh agar pekerjaan ini cepat selesai dilakukan. Apalagi kita sesama pemerintah, koordinasi dan komunikasi terus dilakukan,” pungkasnya. 

Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Pengendara sepeda motor melintasi sisi jalan proyek pengerjaan Under Pass di Jalan Titi Kuning Medan, Senin (26/2)

Diberitakan, moratorium sejumlah proyek nasional terutama di Sumatera Utara dan Kota Medan, tidak berpengaruh terhadap pekerjaan Underpass Katamso-Delitua. Proyek prestisius perdana di luar pulau Sumatera yang baru berprogres 50 persen ini, akan tetap dilanjutkan sampai rampung pada 2018. “Gak berpengaruh (kebijakan moratorium proyek jalan tol, Red), underpass tetap jalan,” kata sumber Sumut Pos yang menangani proyek tersebut, Minggu (25/2).

Pihaknya hanya berharap, pemda dan stakeholder terkait ikut membantu percepatan proyek underpass selesai. Sebab sampai kini, persoalan utilitas masih menjadi kendala berarti pelaksana proyek. “Semakin cepat direlokasi maka semakin cepat juga kami menyelesaikan pekerjaan,” kata sumber.

Utilitas milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Provinsi Sumut sudah mulai direlokasi. Namun penyelesaian relokasi yang sangat diharapkan cepat dilakukan. Kalau sampai Agustus mendatang baru selesai, pekerjaan underpass dipastikan tidak selesai di 2018.

“Kami juga khawatir, ketika proyek (underpass) tidak selesai di tahun ini, maka APBN untuk infrastruktur di Medan tidak lagi dikucurkan. Informasi yang saya dengar, dua proyek fly over yang bakal dibangun di Medan tidak akan didanai. Begitupun supaya lebih akurat, informasi ini bisa dikonfirmasi ke Satker Metropolitan,” katanya.

Saat ini, progres pekerjaan Underpass Katamso-Delitua diakui sumber baru 50 persen lebih. Pihaknya belum melakukan pengorekan persis ditengah persimpangan Jl. Zein Hamid dan Brigjend Katamso, dikarenakan masih ada utilitas pipa milik PDAM.

“Kan ada tiga titik mereka punya yang belum dipindahkan. Baru satu titik yang mulai mereka kerjakan. Itu pun sudah turut kami bantu. Kami terus ikut mengawal relokasinya. Jadi saat ini ya baru sekitar 50 persen gitu progresnya. Lambat sekali,” keluhnya. (prn/ila)

Exit mobile version