32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Vaksinasi Pelayan Publik & Lansia, Target 300 Ribu Orang, Penerima Wajib Daftar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 tahap kedua DI Sumatera Utara rencananya akan dimulai awal Maret pekan depan. Sasaran vaksin ini diberikan kepada para pelayan publik, yakni ASN, personel TNI/Polri, guru, jurnalis, pegawai bank, anggota DPRD, termasuk warga lansia (lanjut usia) di atas 60 tahun.

Ilustrasi.

“Tahap kedua ini sasarannya sekitar 300.000 orang. Sesuai vaksin yang kita terima, jumlah ini lebih banyak dari sasaran vaksinasi tahap satu yang diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) yakni sekitar 71.058 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan saat dihubungi via seluler, Jumat (26/2) sore.

Alwi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ini hanya diberikan kepada kelompok penerima yang melakukan pendaftaran. Saat ini, proses pendaftaran masih berlangsung. “Kalau enggak daftar ya enggak masuk (divaksin). Jadi memang harus daftar. Begitu juga wartawan, tidak akan dapat kalau tidak mendaftar,” ucapnya.

Pada pelaksanaannya, vaksinasi tahap kedua ini rencananya akan digelar oleh 33 kabupaten/kota di Sumut. Namun untuk lansia hanya akan dilakukan di Kota Medan. “Nama-nama dan alamat penerima sudah ada, baru nanti akan ditunjuk faskes pelaksananya yang mana,” tandas Alwi.

Sebelumnya Sumut kembali menerima vaksin Covid-19 sebanyak 237.720 dosis atau 23.773 vial untuk penyuntikan tahap kedua. Vaksin ini merupakan pengiriman yang kelima dari Kemenkes RI, sehingga total telah menerima sekitar 385.400 dosis vaksin Covid-19.

Terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menuturkan, vaksinasi Covid-19 dosis 1 terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Sumut sudah mencapai 88,2 persen atau 62.688 nakes dari 71.058 sasaran. Sedangkan nakes yang ditunda divaksin kini jumlahnya 13.428 orang.

Dari 33 kabupaten/kota yang telah melaksanakan vaksinasi dosis 1, paling banyak adalah nakes di Medan 18.964 orang. Disusul Deliserdang 4.740 orang, Langkat 2.929 orang, Pematangsiantar 2.493 orang, dan Simalungun 2.284 orang. Sementara paling sedikit ialah Pakpak Bharat 398 orang dan Nias Barat 514 orang.

“Untuk nakes yang sudah disuntik vaksin dosis 2, jumlahnya kini sudah 31.865 orang. Jumlah ini meliputi 31 kabupaten/kota, dengan jumlah terbanyak Medan 10.394 nakes, Deliserdang 2.901 nakes, Pematangsiantar 1.868 nakes, Simalungun 1.557 nakes, dan Karo 1.262 nakes,” paparnya.

Terkait kasus baru Covid-19, sambung Aris, hingga 26 Februari akumulasi kasus positif telah mencapai 24.299 orang. Angka ini kembali meningkat, setelah didapatkan 130 kasus baru dari 6 kabupaten/kota. Penambahan kasus terbanyak diperoleh dari Medan dengan 86 orang, Batu Bara 18 orang, dan Deliserdang 12 orang.

Sedangkan terhadap angka kesembuhan, akumulasinya 20.990 orang setelah bertambah 116 kasus baru dari 14 daerah. Terbanyak, dari Medan 59 orang dan Samosir 17 orang.

Sementara untuk kasus kematian hingga kini telah diperoleh 829 penderita Covid-19 yang meninggal dunia. Jumlah itu didapatkan dengan penambahan 5 kasus baru, yakni dari Batu Bara 3 orang, Medan dan Pematangsiantar masing-masing 1 orang.

“Saat ini diketahui terdapat 2.468 orang penderita aktif Covid-19, jumlah ini berkurang dari hari sebelumnya 2.471 orang. Dari jumlah tersebut, 622 orang isolasi di rumah sakit dan 1.860 orang isolasi mandiri,” tandasnya.

Sebelumnya, anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Restuti Hidayani Saragih, menyebutkan orang-orang yang sudah lanjut usia dan para pelayan publik menjadi target selanjutnya dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di daerah ini.

“Rencananya vaksinasi tahap kedua ini dilaksanakan mulai Maret mendatang,” katanya saat menjadi narasumber di TVRI pada Kamis (25/2) sore.

Para pelayan publik dimaksud yaitu TNI, Polri, Satpol PP, aparatur sipil negara, pendidik, tokoh agama, rekan-rekan pers, atlet, pelaku ekonomi seperti pedagang pasar dan sebagainya yang berhubungan dengan pelayan publik yang berkontak langsung dengan masyarakat.

Dijelaskan dia, sesuai dengan rekomendasi World Health Organization (WHO) dan Komisi Penasehat Ahli Indonesia, nomor dua yang mendapat vaksinasi adalah lansia, setelah nakes dan dokter. Untuk mengikuti vaksinasi tahap ini perusahaan atau pribadi harus mendaftarkan calon penerima vaksin terlebih dahulu.

Untuk perusahaan atau kolektif harus mengisi formulir yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Sumut, sedangkan untuk lansia bisa menggunakan aplikasi ponsel pintar Peduli Lindungi atau juga website https://pedulilindungi.id.

Narasumber lain, Sekretaris Umum MUI Sumut Asmuni menyampaikan, seluruh elemen masyarakat harus berkomitmen dalam pelaksanaan vaksinasi ini, untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang sampai kini belum berakhir. Apalagi, vaksin yang diberikan halal dan sehat.

“Kita bantu pemerintah untuk menghentikan rantai penyebaran Covid-19, jika kita tidak divaksin, sama saja kita akan menularkan penyakit kepada orang lain,” ujarnya sembari menambahkan, semua pihak harus turut menyukseskan pelaksanaan vaksinasi ini agar berjalan dengan baik.

Unimed Menunggu, USU Sudah Sebagian

Terkait pelaksanaan vaksinisasi Covid-19 terhadap dosen dan pegawai di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), hingga saat ini Universitas Negeri Medan (Unimed) masih menunggu petunjuk dan instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Pemerintah Indonesia merencanakan mengaktifkan kembali belajar tatap muka dan perkuliah tatap muka, pada semester II di tahun 2021. Namun seluruh tenaga pendidik dilakukan vaksin terlebih dahulu dilakukan bertahap hingga Juni 2021.

“Sampai sekarang belum ada surat resi tentang vaksin tersebut dari Kemendikbud. Kami PTN menunggu arahan dan instruksi dari Kemendikbud saja,” ungkap Kepala Humas Unimed, M.Surip saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (26/2).

Sementara Universitas Sumatera Utara (USU) sudah melakukan vaksin terhadap sejumlah dosen dan pegawai. Vaksin ini, dilakukan oleh Rumah Sakit (RS) USU bekerja sama dengan sejumlah pihak. “Vaksin kemarin sudah habis tunggu tahap selanjutnya lah,” sebut Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi USU, Elvi Sumanti, kemarin.

Untuk vaksin selanjutnya di kampus, pihak masih menunggu arahan dari Pemerintah pusat?. Belum ada,” tandas Elvi.

Sebagai institusi pendidikan, USU juga dipilih menjadi lokasi Pekan Vaksinasi Massal Provinsi Sumatera Utara oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada 10 Februari 2021. (prn/ris/gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 tahap kedua DI Sumatera Utara rencananya akan dimulai awal Maret pekan depan. Sasaran vaksin ini diberikan kepada para pelayan publik, yakni ASN, personel TNI/Polri, guru, jurnalis, pegawai bank, anggota DPRD, termasuk warga lansia (lanjut usia) di atas 60 tahun.

Ilustrasi.

“Tahap kedua ini sasarannya sekitar 300.000 orang. Sesuai vaksin yang kita terima, jumlah ini lebih banyak dari sasaran vaksinasi tahap satu yang diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) yakni sekitar 71.058 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan saat dihubungi via seluler, Jumat (26/2) sore.

Alwi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ini hanya diberikan kepada kelompok penerima yang melakukan pendaftaran. Saat ini, proses pendaftaran masih berlangsung. “Kalau enggak daftar ya enggak masuk (divaksin). Jadi memang harus daftar. Begitu juga wartawan, tidak akan dapat kalau tidak mendaftar,” ucapnya.

Pada pelaksanaannya, vaksinasi tahap kedua ini rencananya akan digelar oleh 33 kabupaten/kota di Sumut. Namun untuk lansia hanya akan dilakukan di Kota Medan. “Nama-nama dan alamat penerima sudah ada, baru nanti akan ditunjuk faskes pelaksananya yang mana,” tandas Alwi.

Sebelumnya Sumut kembali menerima vaksin Covid-19 sebanyak 237.720 dosis atau 23.773 vial untuk penyuntikan tahap kedua. Vaksin ini merupakan pengiriman yang kelima dari Kemenkes RI, sehingga total telah menerima sekitar 385.400 dosis vaksin Covid-19.

Terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menuturkan, vaksinasi Covid-19 dosis 1 terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Sumut sudah mencapai 88,2 persen atau 62.688 nakes dari 71.058 sasaran. Sedangkan nakes yang ditunda divaksin kini jumlahnya 13.428 orang.

Dari 33 kabupaten/kota yang telah melaksanakan vaksinasi dosis 1, paling banyak adalah nakes di Medan 18.964 orang. Disusul Deliserdang 4.740 orang, Langkat 2.929 orang, Pematangsiantar 2.493 orang, dan Simalungun 2.284 orang. Sementara paling sedikit ialah Pakpak Bharat 398 orang dan Nias Barat 514 orang.

“Untuk nakes yang sudah disuntik vaksin dosis 2, jumlahnya kini sudah 31.865 orang. Jumlah ini meliputi 31 kabupaten/kota, dengan jumlah terbanyak Medan 10.394 nakes, Deliserdang 2.901 nakes, Pematangsiantar 1.868 nakes, Simalungun 1.557 nakes, dan Karo 1.262 nakes,” paparnya.

Terkait kasus baru Covid-19, sambung Aris, hingga 26 Februari akumulasi kasus positif telah mencapai 24.299 orang. Angka ini kembali meningkat, setelah didapatkan 130 kasus baru dari 6 kabupaten/kota. Penambahan kasus terbanyak diperoleh dari Medan dengan 86 orang, Batu Bara 18 orang, dan Deliserdang 12 orang.

Sedangkan terhadap angka kesembuhan, akumulasinya 20.990 orang setelah bertambah 116 kasus baru dari 14 daerah. Terbanyak, dari Medan 59 orang dan Samosir 17 orang.

Sementara untuk kasus kematian hingga kini telah diperoleh 829 penderita Covid-19 yang meninggal dunia. Jumlah itu didapatkan dengan penambahan 5 kasus baru, yakni dari Batu Bara 3 orang, Medan dan Pematangsiantar masing-masing 1 orang.

“Saat ini diketahui terdapat 2.468 orang penderita aktif Covid-19, jumlah ini berkurang dari hari sebelumnya 2.471 orang. Dari jumlah tersebut, 622 orang isolasi di rumah sakit dan 1.860 orang isolasi mandiri,” tandasnya.

Sebelumnya, anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Restuti Hidayani Saragih, menyebutkan orang-orang yang sudah lanjut usia dan para pelayan publik menjadi target selanjutnya dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di daerah ini.

“Rencananya vaksinasi tahap kedua ini dilaksanakan mulai Maret mendatang,” katanya saat menjadi narasumber di TVRI pada Kamis (25/2) sore.

Para pelayan publik dimaksud yaitu TNI, Polri, Satpol PP, aparatur sipil negara, pendidik, tokoh agama, rekan-rekan pers, atlet, pelaku ekonomi seperti pedagang pasar dan sebagainya yang berhubungan dengan pelayan publik yang berkontak langsung dengan masyarakat.

Dijelaskan dia, sesuai dengan rekomendasi World Health Organization (WHO) dan Komisi Penasehat Ahli Indonesia, nomor dua yang mendapat vaksinasi adalah lansia, setelah nakes dan dokter. Untuk mengikuti vaksinasi tahap ini perusahaan atau pribadi harus mendaftarkan calon penerima vaksin terlebih dahulu.

Untuk perusahaan atau kolektif harus mengisi formulir yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Sumut, sedangkan untuk lansia bisa menggunakan aplikasi ponsel pintar Peduli Lindungi atau juga website https://pedulilindungi.id.

Narasumber lain, Sekretaris Umum MUI Sumut Asmuni menyampaikan, seluruh elemen masyarakat harus berkomitmen dalam pelaksanaan vaksinasi ini, untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang sampai kini belum berakhir. Apalagi, vaksin yang diberikan halal dan sehat.

“Kita bantu pemerintah untuk menghentikan rantai penyebaran Covid-19, jika kita tidak divaksin, sama saja kita akan menularkan penyakit kepada orang lain,” ujarnya sembari menambahkan, semua pihak harus turut menyukseskan pelaksanaan vaksinasi ini agar berjalan dengan baik.

Unimed Menunggu, USU Sudah Sebagian

Terkait pelaksanaan vaksinisasi Covid-19 terhadap dosen dan pegawai di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), hingga saat ini Universitas Negeri Medan (Unimed) masih menunggu petunjuk dan instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Pemerintah Indonesia merencanakan mengaktifkan kembali belajar tatap muka dan perkuliah tatap muka, pada semester II di tahun 2021. Namun seluruh tenaga pendidik dilakukan vaksin terlebih dahulu dilakukan bertahap hingga Juni 2021.

“Sampai sekarang belum ada surat resi tentang vaksin tersebut dari Kemendikbud. Kami PTN menunggu arahan dan instruksi dari Kemendikbud saja,” ungkap Kepala Humas Unimed, M.Surip saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (26/2).

Sementara Universitas Sumatera Utara (USU) sudah melakukan vaksin terhadap sejumlah dosen dan pegawai. Vaksin ini, dilakukan oleh Rumah Sakit (RS) USU bekerja sama dengan sejumlah pihak. “Vaksin kemarin sudah habis tunggu tahap selanjutnya lah,” sebut Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi USU, Elvi Sumanti, kemarin.

Untuk vaksin selanjutnya di kampus, pihak masih menunggu arahan dari Pemerintah pusat?. Belum ada,” tandas Elvi.

Sebagai institusi pendidikan, USU juga dipilih menjadi lokasi Pekan Vaksinasi Massal Provinsi Sumatera Utara oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada 10 Februari 2021. (prn/ris/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/