28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tukang Tambal Ban pun Jadi Korban

Puluhan massa dari Fakultas Hukum Universitas Dharma Agung (UDA) Medan, memblokir satu Station Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) No. 14201192 di Jalan Gajah Mada, Medan.  Pemblokiran SPBU di Jalan Gajah Mada itu diiringi dengan pembakaran ban bekas di depan SPBU dan menutup ruas jalan SPBU.

Sayangnya, sebelum massa sampai ke SPBU di Jalan Gajah Mada, kumpulan massa sempat memukuli seorang tukang tambal ban. Hal itu dilakukan dikarenakan tukang tambal ban tak memberikan ban bekasnya. Akibatnya, tukang tambal ban di Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Indomaret, mengalami luka pada bibirnya dan memar di bagian pipinya.

Melihat kejadian itu, Indomaret yang ada di Jalan Gajah Mada langsung menutup gerainya lantaran massa sudah mulai anarkis. Bahkan, pembeli terpaksa diusir dari dalam Indomaret. “Kami tidak kenal dengan massa yang memukuli tukang tambal ban itu, itu bukan bagian dari kami,” tegas koordinator lapangan aksi unjuk rasa Fakultas Hukum UDA, Armada Sihite.

Sihite menyebutkan, sebelumnya aksi unjuk rasa yang digelar oleh kelompoknya digelar di persimpangan Jalan Kajaksaan, Bundaran Majestyk, persimpangan Jalan Gajah Mada-Iskandar Muda dan terakhir memblokir SPBU serta menutup jalannya.

“Bila sampai besok Pemprovsu tidak menyatakan tegas menerima atau menolak BBM, maka kami akan kembali aksi unjuk rasa dengan cara anarkisme,” ancamnya.(*)

Puluhan massa dari Fakultas Hukum Universitas Dharma Agung (UDA) Medan, memblokir satu Station Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) No. 14201192 di Jalan Gajah Mada, Medan.  Pemblokiran SPBU di Jalan Gajah Mada itu diiringi dengan pembakaran ban bekas di depan SPBU dan menutup ruas jalan SPBU.

Sayangnya, sebelum massa sampai ke SPBU di Jalan Gajah Mada, kumpulan massa sempat memukuli seorang tukang tambal ban. Hal itu dilakukan dikarenakan tukang tambal ban tak memberikan ban bekasnya. Akibatnya, tukang tambal ban di Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Indomaret, mengalami luka pada bibirnya dan memar di bagian pipinya.

Melihat kejadian itu, Indomaret yang ada di Jalan Gajah Mada langsung menutup gerainya lantaran massa sudah mulai anarkis. Bahkan, pembeli terpaksa diusir dari dalam Indomaret. “Kami tidak kenal dengan massa yang memukuli tukang tambal ban itu, itu bukan bagian dari kami,” tegas koordinator lapangan aksi unjuk rasa Fakultas Hukum UDA, Armada Sihite.

Sihite menyebutkan, sebelumnya aksi unjuk rasa yang digelar oleh kelompoknya digelar di persimpangan Jalan Kajaksaan, Bundaran Majestyk, persimpangan Jalan Gajah Mada-Iskandar Muda dan terakhir memblokir SPBU serta menutup jalannya.

“Bila sampai besok Pemprovsu tidak menyatakan tegas menerima atau menolak BBM, maka kami akan kembali aksi unjuk rasa dengan cara anarkisme,” ancamnya.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/