Tentang ketersediaan rumah sakit, menurut Aris, Pemprovsu masih mempersiapkan rumah sakit evakuasi penanganan pasien virus corona atau Covid-19, termasuk para tenaga medis.
Adapun RS evakuasi itu antara lain; GL Tobing PTPN II Tanjungmorawa, RS Marta Friska 1 dan 2, Sari Mutiara, RS Haji Medan.
Selain RS, gedung milik Pemprovsu dan instansi lain juga ikut disiapkan, yakni Wisma Atlet Jalan Pancing Deliserdang, Gedung Diklat BPSDM Sumut, Sekolah Polisi Negara Sampali dan Asrama Haji Medan. Total ruang isolasi ditargetkan akan tersedia 1.000 kamar.
“Ini sedang kita siapkan semua, termasuk nanti para tenaga medis, paramedis dan perangkat pendukung lainnya. Sehingga lokasi evakuasi mampu menangani pasien terjangkit Covid-19,” kata Aris.
Kesiapan seluruh RS evakuasi ditunjukkan melalui komitmen bersama, dalam rapat koordinasi di Pendopo Rumah Dinas Gubsu baru-baru ini. Diketahui, ada form lampiran yang disampaikan Pemprovsu kepada pemilik RS atas ketersediaan bekerjasama menangani bencana kemanusiaan ini.
“Masyarakat kami minta proaktif menggunakan fasilitas layanan kesehatan untuk berkonsultasi bila ditemukan gejala yang mirip dengan influenza, sehingga dapat segera terdeteksi jika terpapar virus corona (Covid-19) dan dilakukan penanganan selanjutnya,” imbuh dia.
Menurut Aris, upaya selanjutnya adalah karantina diri. “Yang pertama dilakukan adalah meyakinkan bahwa kita tidak akan menyebarkan penyakit ini ke orang lain. Oleh karena itu, gunakan masker dan tinggal di rumah,” katanya.
Hingga saat ini, Pemprovsu bersama pemerintah kabupaten/kota telah menyiagakan 206 RS di Sumut. Namun ada rumah sakit yang dijadikan rujukan utama antara lain RSUP Haji Adam Malik, RSUD Kabanjahe, RSUD Djasamen Saragih, RSUD Tarutung dan RSUD Padangsidimpuan. Adapun layanan Call Centre Covid-19 yang dapat diakses masyarakat yakni Media Centre : 0852 -6131 7122 dan Call Centre : 0821 6490 2482 serta call center di setiap kabupaten/kota.