26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Adik Syamsul Incar Kursi Gubsu

Ical Belum Punya Calon

MEDAN-Partai-partai besar masih terus mensurvey tokoh-tokoh yang bisa dijadikan bakal calon (balon) pada Pilgubsu 2013 mendatang. Partai Amanat Nasional (PAN) Sumut tak perlu terlalu repot. Pasalnya, adik Syamsul Arifin, Syah Afandin alias Ondim, telah siap mereka calonkan.

“Kita punya tujuh kursi. Kalau untuk yang dicalonkan, untuk yang nomor satu. Bukanlah yang nomor dua. Ketua (Ondim, Red) adalah yang paling tinggi di partai. Jadi dialah nanti yang akan dicalonkan,” jawab Sekretaris PAN Sumut, Parluhutan Siregar saat dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (26/4).
Ondim memang Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Sumut. Dukungan terhadap Ondim juga telah dinyatakan DPD PAN Asahan. “ Kami siap berjuang mendukung saudaraku Syah Affandin jadi gubernur,” cetus Ketua DPD PAN Asahan Bun Yaddin, Januari lalun
Di kesampatan yang sama de ngan Bun Yaddin.

Ondim pun menyatakan siap menjadi BK 1. “Saya tidak mau diusung, tapi langsung aja jadi Gubsu, “ kata Ondim dihadapan pengurus dan kader PAN Asahan di Hotel Bintang, (19/1) lalu.

Namun, menurut Parluhutan, sejauh ini PAN masih menunggu kebijakan atau instruksi dari pengurus DPP PAN. Karena segala sesuatunya, sangat berkaitan dengan banyak hal, salah satunya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
“Kita masih menunggu tausyiah dari Jakarta. Karena erat kaitannya antara Pilgubsu dengan Pilpres. Untuk kepastian nama, sejauh ini belum ada nama. Tapi kalau untuk diusung, Ketua DPW lah yang berhak untuk itu. Semuanya kita lihat perkembangan selanjutnya,” tutur pria yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Sumut tersebut.

Untuk agenda pembukaan Cagubsu dan Cawagubsu untuk Pilgubsu 2013 mendatang, Parluhutan menyatakan PAN Sumut akan secepatnya membuka pendaftaran, yang rencananya dibuka pada sekira akhir Mei atau awal Juni 2012 mendatang.
“Secepatnya kita buka, kalau tidak akhir Mei mungkin awal Juni ini,” akunya.

Soal koalisi, Parluhutan menyebutkan, sejauh ini belum bisa dipastikan. “Belum bisa dipastikan, karena ini masih tahap melirik-lirik belum tahap pendekatan atau PDKT,” katanya sembari berkelakar.

Komisioner KPUD Sumut, Turunan B Gulo menyatakan, selain tidak pernah berkasus yang berkekuatan hukum dengan ancaman lima tahun, untuk menjadi calon juga dibutuhkan syarat lain. “Syarat dicalonkan ada dua, dari partai politik dan perseorangan. Kalau dari parpol, harus ada 15 persen kursi di parlemen. Kalau untuk perseorangan tergantung jumlah penduduknya. Saat ini malah jumlah penduduk Sumut berkisar 15 juta jiwa, jadi calon perseorangan harus punya dukungan minimal tiga persen dari jumlah penduduk itu. Syarat menjadi calon, intinya pendidikan minimal SLTA,” urainya lagi.

Dikemukakannya, Pendaftaran pasangan calon dan penyerahan surat pencalonan dimulai 10-16 November 2012. “Setelah berbagai regulasi itu selesai, KPU Sumut akan membentuk PPK, PPS, dan petugas pemutakhiran data pemilih pada 5 September hingga 11 Oktober 2012. Pendaftaran pasangan calon dan penyerahan surat pencalonan dimulai 10-16 November 2012,” jelasnya.

Sementara itu, hingga kemarin, yang mengambil formulir pendaftaran Cagubsu/Cawagubsu di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sumut, belum ada penambahan dari yang sebelumnya tiga orang yakni, Bupati Serdangbedagai (Sergai) Erry Nuradi, Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) yang juga mantan Bupati Tapanuli Utara (Taput) RE Nainggolan, dan Bintatar Hutabarat.

Belum Ada yang Menggoda Ical

Di sisi lain, Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Andi Achmad Dara atau biasa dipanggil ‘Adey’, memastikan bahwa Ketum DPP Golkar, Aburizal Bakrie, belum menimang satu nama kandidat yang akan dimajukan sebagai cagub Sumut di pilgub 2013 mendatang.

Adey juga memastikan, bosnya itu tidak akan menggunakan penilaian subyektif dalam memilih cagub Sumut.
“Belum ada. Dan memang tidak ada subyektifitas dalam menentuan calon di pilgub mana pun,” ujar Adey kepada koran ini di Jakarta, kemarin (24/4), saat ditanya apa benar Ical sudah mengantongi satu nama cagub.

Dijelaskan, penentuan cagub di Golkar bersikap obyektif, yakni hasil survei dan masukan-masukan pengurus Golkar di Sumut mengenai situasi politik lokal jelang pilgub 2013. “Kita punya mekanisme baku. Jadi tak ada yang subyektif,” tegasnya.

Adey juga berpendapat, masih ada cukup waktu bagi Golkar untuk mempersiapkan diri menjelang pilgub Sumut. Untuk pelaksanaan penjaringan bakal calon, lanjutnya, baru akan dilakukan sekitar dua hingga tiga bulan lagi.  “Jadi masih jauh,” katanya.

Setelah dilakukan penjaringan, akan disusul dengan survei. “Dari hasil survei itulah nanti baru bisa kelihatan siapa yang layak dicalonkan,” imbuh Adey.

Muhammadiyah tak Mau Lagi jadi Penonton

Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Utara akan membentuk tim khusus merumuskan calon Gubsu yang berasal dari kader Muhammadiyah. Hal itu dilakukan guna memperjuangkan kader terbaiknya untuk benar-benar diperjuangkan dan dimenangkan menjadi Gubsu atau Wagubsu mendatang.

Hal itu terungkap dalam rekomendasi Diskusi PW Muhammadiyah  Sumut bersama  Anggota DPRD Sumut dan Medan berasal dari berbagai partai politik di RSU Muhammadiyah Medan Jalan Mandala By Pass Medan, Selasa (24/4). Hadir dalam diskusi, sejumlah Badan Pelaksana Harian (BPH) Muhammadiyah Sumut di antaranya, Ketua dan Sekretaris Prof Dr H Asmuni MA, Wakil Ketua Dalail Ahmad, Prof Dr Hasyimsah Nasution MA, Suhrawardi Lubis SH SpN, Sarwi Edi, MA, Drs Agussani MAP juga Rektor UMSU, Askolan Lubis MA, dan Prof Dr Ibrahim Gultom MPd.
Sementara Muhammadiyah yang aktif di sejumlah Parpol yang ikut hadir dalam diskusi yakni Kamaluddin Harahap yang kini menjabat Wakil Ketua DPRDSU dari PAN, Ahmad Hosen Hutagalungh dari PPP, Rafdinal SSos dari PBB dan Ahmad Arief SE MM dari PAN.
Dalam diskusi tersebut terungkap, Muhammadiyah pada Pilgubsu 2013 harus benar-benar ikut terlibat mencalonkan dan mengusung kadernya jadi Cagubsu. Sebab hal tersebut dinilai merupakan bagian dari high politicnya warga Muhammadiya di Sumatera Utara.
Muhammadiyah tidak berkeinginan peristiwa di Pilgubsu 2009 terulang kembali akibat Muhammadiyah hanya jadi penton semata. Untuk itu, pada Pilgubsu 2013 Muhammadiyah Sumut harus memainkan peran strategisnya  dalam upaya ikut serta dan peduli terhadap Sumatera Utara, khususnya calon pemimpin yang bakal dijagokan oleh sejumlah parpol.
Oleh karena itu, dalam memainkan peran strategis ini, Muhammadiyah tidak boleh ketinggalan. “Kita harus ikut memikirkan Sumut, karena sudah saatnya kita memikirkan untuk memunculkan kader-kader Muhammadiyah jadi Gubsu. Sebab saat ini banyak kader kita yang mumpuni untuk maju jadi cagubsu,”kata Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Hasyimsah Nasution. (ari/sam/ade)

Ical Belum Punya Calon

MEDAN-Partai-partai besar masih terus mensurvey tokoh-tokoh yang bisa dijadikan bakal calon (balon) pada Pilgubsu 2013 mendatang. Partai Amanat Nasional (PAN) Sumut tak perlu terlalu repot. Pasalnya, adik Syamsul Arifin, Syah Afandin alias Ondim, telah siap mereka calonkan.

“Kita punya tujuh kursi. Kalau untuk yang dicalonkan, untuk yang nomor satu. Bukanlah yang nomor dua. Ketua (Ondim, Red) adalah yang paling tinggi di partai. Jadi dialah nanti yang akan dicalonkan,” jawab Sekretaris PAN Sumut, Parluhutan Siregar saat dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (26/4).
Ondim memang Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Sumut. Dukungan terhadap Ondim juga telah dinyatakan DPD PAN Asahan. “ Kami siap berjuang mendukung saudaraku Syah Affandin jadi gubernur,” cetus Ketua DPD PAN Asahan Bun Yaddin, Januari lalun
Di kesampatan yang sama de ngan Bun Yaddin.

Ondim pun menyatakan siap menjadi BK 1. “Saya tidak mau diusung, tapi langsung aja jadi Gubsu, “ kata Ondim dihadapan pengurus dan kader PAN Asahan di Hotel Bintang, (19/1) lalu.

Namun, menurut Parluhutan, sejauh ini PAN masih menunggu kebijakan atau instruksi dari pengurus DPP PAN. Karena segala sesuatunya, sangat berkaitan dengan banyak hal, salah satunya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
“Kita masih menunggu tausyiah dari Jakarta. Karena erat kaitannya antara Pilgubsu dengan Pilpres. Untuk kepastian nama, sejauh ini belum ada nama. Tapi kalau untuk diusung, Ketua DPW lah yang berhak untuk itu. Semuanya kita lihat perkembangan selanjutnya,” tutur pria yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Sumut tersebut.

Untuk agenda pembukaan Cagubsu dan Cawagubsu untuk Pilgubsu 2013 mendatang, Parluhutan menyatakan PAN Sumut akan secepatnya membuka pendaftaran, yang rencananya dibuka pada sekira akhir Mei atau awal Juni 2012 mendatang.
“Secepatnya kita buka, kalau tidak akhir Mei mungkin awal Juni ini,” akunya.

Soal koalisi, Parluhutan menyebutkan, sejauh ini belum bisa dipastikan. “Belum bisa dipastikan, karena ini masih tahap melirik-lirik belum tahap pendekatan atau PDKT,” katanya sembari berkelakar.

Komisioner KPUD Sumut, Turunan B Gulo menyatakan, selain tidak pernah berkasus yang berkekuatan hukum dengan ancaman lima tahun, untuk menjadi calon juga dibutuhkan syarat lain. “Syarat dicalonkan ada dua, dari partai politik dan perseorangan. Kalau dari parpol, harus ada 15 persen kursi di parlemen. Kalau untuk perseorangan tergantung jumlah penduduknya. Saat ini malah jumlah penduduk Sumut berkisar 15 juta jiwa, jadi calon perseorangan harus punya dukungan minimal tiga persen dari jumlah penduduk itu. Syarat menjadi calon, intinya pendidikan minimal SLTA,” urainya lagi.

Dikemukakannya, Pendaftaran pasangan calon dan penyerahan surat pencalonan dimulai 10-16 November 2012. “Setelah berbagai regulasi itu selesai, KPU Sumut akan membentuk PPK, PPS, dan petugas pemutakhiran data pemilih pada 5 September hingga 11 Oktober 2012. Pendaftaran pasangan calon dan penyerahan surat pencalonan dimulai 10-16 November 2012,” jelasnya.

Sementara itu, hingga kemarin, yang mengambil formulir pendaftaran Cagubsu/Cawagubsu di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sumut, belum ada penambahan dari yang sebelumnya tiga orang yakni, Bupati Serdangbedagai (Sergai) Erry Nuradi, Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) yang juga mantan Bupati Tapanuli Utara (Taput) RE Nainggolan, dan Bintatar Hutabarat.

Belum Ada yang Menggoda Ical

Di sisi lain, Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Andi Achmad Dara atau biasa dipanggil ‘Adey’, memastikan bahwa Ketum DPP Golkar, Aburizal Bakrie, belum menimang satu nama kandidat yang akan dimajukan sebagai cagub Sumut di pilgub 2013 mendatang.

Adey juga memastikan, bosnya itu tidak akan menggunakan penilaian subyektif dalam memilih cagub Sumut.
“Belum ada. Dan memang tidak ada subyektifitas dalam menentuan calon di pilgub mana pun,” ujar Adey kepada koran ini di Jakarta, kemarin (24/4), saat ditanya apa benar Ical sudah mengantongi satu nama cagub.

Dijelaskan, penentuan cagub di Golkar bersikap obyektif, yakni hasil survei dan masukan-masukan pengurus Golkar di Sumut mengenai situasi politik lokal jelang pilgub 2013. “Kita punya mekanisme baku. Jadi tak ada yang subyektif,” tegasnya.

Adey juga berpendapat, masih ada cukup waktu bagi Golkar untuk mempersiapkan diri menjelang pilgub Sumut. Untuk pelaksanaan penjaringan bakal calon, lanjutnya, baru akan dilakukan sekitar dua hingga tiga bulan lagi.  “Jadi masih jauh,” katanya.

Setelah dilakukan penjaringan, akan disusul dengan survei. “Dari hasil survei itulah nanti baru bisa kelihatan siapa yang layak dicalonkan,” imbuh Adey.

Muhammadiyah tak Mau Lagi jadi Penonton

Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Utara akan membentuk tim khusus merumuskan calon Gubsu yang berasal dari kader Muhammadiyah. Hal itu dilakukan guna memperjuangkan kader terbaiknya untuk benar-benar diperjuangkan dan dimenangkan menjadi Gubsu atau Wagubsu mendatang.

Hal itu terungkap dalam rekomendasi Diskusi PW Muhammadiyah  Sumut bersama  Anggota DPRD Sumut dan Medan berasal dari berbagai partai politik di RSU Muhammadiyah Medan Jalan Mandala By Pass Medan, Selasa (24/4). Hadir dalam diskusi, sejumlah Badan Pelaksana Harian (BPH) Muhammadiyah Sumut di antaranya, Ketua dan Sekretaris Prof Dr H Asmuni MA, Wakil Ketua Dalail Ahmad, Prof Dr Hasyimsah Nasution MA, Suhrawardi Lubis SH SpN, Sarwi Edi, MA, Drs Agussani MAP juga Rektor UMSU, Askolan Lubis MA, dan Prof Dr Ibrahim Gultom MPd.
Sementara Muhammadiyah yang aktif di sejumlah Parpol yang ikut hadir dalam diskusi yakni Kamaluddin Harahap yang kini menjabat Wakil Ketua DPRDSU dari PAN, Ahmad Hosen Hutagalungh dari PPP, Rafdinal SSos dari PBB dan Ahmad Arief SE MM dari PAN.
Dalam diskusi tersebut terungkap, Muhammadiyah pada Pilgubsu 2013 harus benar-benar ikut terlibat mencalonkan dan mengusung kadernya jadi Cagubsu. Sebab hal tersebut dinilai merupakan bagian dari high politicnya warga Muhammadiya di Sumatera Utara.
Muhammadiyah tidak berkeinginan peristiwa di Pilgubsu 2009 terulang kembali akibat Muhammadiyah hanya jadi penton semata. Untuk itu, pada Pilgubsu 2013 Muhammadiyah Sumut harus memainkan peran strategisnya  dalam upaya ikut serta dan peduli terhadap Sumatera Utara, khususnya calon pemimpin yang bakal dijagokan oleh sejumlah parpol.
Oleh karena itu, dalam memainkan peran strategis ini, Muhammadiyah tidak boleh ketinggalan. “Kita harus ikut memikirkan Sumut, karena sudah saatnya kita memikirkan untuk memunculkan kader-kader Muhammadiyah jadi Gubsu. Sebab saat ini banyak kader kita yang mumpuni untuk maju jadi cagubsu,”kata Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Hasyimsah Nasution. (ari/sam/ade)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/