Site icon SumutPos

BPS Kembali Gelar Sensus Penduduk Lanjutan, Dimulai 15 Mei hingga 30 Juni 2022

PAPARKAN: Kepala BPS Provinsi Sumut Nurul Hasanudin memaparkan program sensus penduduk. BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sensus penduduk lanjutan atau longform pada tahun 2022 ini, akan dilaksanakan kembali oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dimulai, sejak 15 Mei 2022 hingga 30 Juni 2022.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Nurul Hasanudin, Selasa (26/4). Ia menjelaskan pentingnya Sensus Penduduk 2020 lanjutan ini, sebagai parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk menghasilkan indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan RPJMN di bidang kependudukan.

“Pelaksanaan sensus ini akan mengerahkan 4.048 petugas di lapangan yang tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumut. Para petugas nantinya akan mendata kembali terkait karakteristik yang lebih sepesifik termasuk, mobilitas, fertilitas dan juga mortalitas,” kata Nurul.

Pendataan ini, sambungnya, bagaimana petugas akan memotret migrasi dan datanya akan sangat relevan serta berguna untuk mendukung ketersediaan data SDGs.”Mudah-mudahan bermanfaat untuk perencanaan pembangunan nasional,” harapnya.

Hasanudin menjelaskan nantinya ada 83 pertanyaan untuk mengumpulkan variabel dari 221 ribu rumah tangga di 33 kabupaten/kota di provinsi ini dengan dilakukan kunjungan door to door oleh petugas selama periode tersebut.

“Kami berharap kepada masyarakat yang akan di sensus, menerima petugas kami yang tersebar di 33 kabupaten/kota, agar informasi yang dikumpulkan lengkap dan tidak ada satu pun responden kita yang tidak terdata dengan baik. Data yang dikumpulkan nanti, estimasinya untuk Provinsi Sumut akan dapat dihasilkan kualitas yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Dalam sosialisasi itu, Hasanudin juga menambahkan tentang adanya sensus pertanian. Tujuannya, pertama, untuk menyediakan data struktur pertanian, terumata untuk unit-unit administrasi kecil.

Kedua, menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolak ukur statistik pertanian saat ini. Ketiga, menyediakan kerangka sample untuk survei pertanian lanjutan. “Data yang dihasilkan untuk sensus pertanian 2023 ini, data pokok pertanian nasional dilengkapi dengan data yang dapat menjawab isu strategis terkini di sektor pertanian, salah satunya urban farming. Kemudian, petani gurem, petani skala kecil sesuai standar FAO, indikator SDGs pertanian dan geospasial pertanian,” ungkapnya.

Selain sensus pertanian, BPS juga akan melakukan survei biaya hidup (SBH) 2022. Kegiatan SBH ini merupakan satu kesatuan rangkaian selama empat tahun dengan kegiatan persiapan 2021, pelaksanaan lapangan 2022, pengelolaan dan sosialisasi hasil pada 2023 serta penggunaan hasil untuk perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2024.”Tujuannya untuk mendapatkan paket komoditas dan membentuk diagram timbang dan menghasilkan diagram timbang di setiap kabupaten/kota IHK,” ujarnya.

Cakupan SBH 2022 sendiri di Sumut akan dilakukan di Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan dan Gunung Sitoli. Sementara tambahan daerah terbaru di Sumut yakni Labuhanbatu, Karo dan Deliserdang.(gus/ila)

Exit mobile version