32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Saya Pikir Pak Bobby Bos Parkirnya, Bobby Sudah Maafkan Oknum Pengancam Batang Lehernya

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Laporan juru parkir (jukir) e-Parking yang didampingi Kadishub Medan ke Polsek Medan Kota terhadap pengendara mobil yang tidak mau membayar parkir menggunakan sistem e-Parking langsung ditangani pihak kepolisian.

Pengendara bernama Rizkan Putra (27) yang merupakan warga Takengon itu telah ditangkap kepolisian dan diboyong ke Polrestabes Medan Senin (25/4) lalu dalam kegiatan keterangan pers terkait pengungkapan sejumlah kasus premanisme yang terjadi di wilayah hukum Kota Medan dalam tiga hari terakhir ini.

Berdasarkan pantauan, Rizkan tampak memohon maaf kepada semua pihak yang diancamnya seperti yang viral di Media Sosial beberapa hari ini. Hal itu diungkapkannya saat dicecar pertanyaan oleh Kapoldasu Irjen Panca Putra didampingi Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentono Alfa Tatareda, Dandim 0201 Medan dan Kajari Medan.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pak Bobby. Saya tidak tahu, saya pikir Pak Bobby itu bos tukang parkirnya. Kepada tukang parkir juga saya minta maaf, saya memang tidak tahu. Saya mohon dimaafkan,” ucap Rizkan.

Rizkan mengaku, kejadian bermula ketika ia bersama dengan rekannya berhenti di Jalan Rahmadsyah pada Sabtu (23/4) lalu. Saat itu, petugas E-parking mendatangi mobilnya dan langsung menagih uang parkir.

Rizkan lalu memberikan uang Rp5.000. Namun, petugas meminta lagi setoran menggunakan E-Tol. “Kami baling baik-baik. Saya emosi karena minta double, minta lagi E-Tol. Padahal, belum sempat parkir dan baru berhenti, petugas parkir langsung datang,” ungkapnya.

Lantaran Rizkan menolak, petugas parkir tersebut langsung memasukkan tangannya ke dalam mobil dan menarik lengannya. “Masuk tangannya ke dalam mobil. Saya bilang, saya enggak mau bayar parkir (secara non tunai) karena sudah menyerahkan uang Rp5 ribu. Karena pendatang sehingga kami takut. Mobilnya jalan dan kemungkinan petugas parkir jatuh,” sebutnya.

Rizkan mengaku, petugas E-parking sudah berlaku tidak sopan sehingga terjadi keributan. “Petugas parkir enggak menjelaskan, dia langsung narik tangan saya. Jadi, kami anggap dia enggak sopan. Ributnya awalnya dikasih uang Rp5 ribu, tapi dia minta E-Tol lagi,” ujarnya.

Setelah percekcokan antar keduanya, petugas E-parking mengancam akan melaporkan Rizkan kepada bosnya bernama Bobby. Namun, pria gondrong ini tidak menyangka bahwa bos E-parking yang dimaksud ternyata Wali Kota Medan. “Saya kira dia preman, makanya kami takut. Kami khawatir dikeroyok teman-temannya,” sebutnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir menyebutkan, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal berlapis. “Setelah kita amankan dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, pelaku ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku dikenakan Pasal 335 dan 351 KUHPidana,” ujarnya.

Bobby Nasution mengaku telah memaafkan ucapan pria berambut gondrong tersebut. “Sebelum minta maaf pun ya saya sudah maafkan. Cuma yang kita sayangkan adalah aksi kurang terpuji kepada jukir kita yang sedang bertugas,” ujar Bobby. (map/ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Laporan juru parkir (jukir) e-Parking yang didampingi Kadishub Medan ke Polsek Medan Kota terhadap pengendara mobil yang tidak mau membayar parkir menggunakan sistem e-Parking langsung ditangani pihak kepolisian.

Pengendara bernama Rizkan Putra (27) yang merupakan warga Takengon itu telah ditangkap kepolisian dan diboyong ke Polrestabes Medan Senin (25/4) lalu dalam kegiatan keterangan pers terkait pengungkapan sejumlah kasus premanisme yang terjadi di wilayah hukum Kota Medan dalam tiga hari terakhir ini.

Berdasarkan pantauan, Rizkan tampak memohon maaf kepada semua pihak yang diancamnya seperti yang viral di Media Sosial beberapa hari ini. Hal itu diungkapkannya saat dicecar pertanyaan oleh Kapoldasu Irjen Panca Putra didampingi Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentono Alfa Tatareda, Dandim 0201 Medan dan Kajari Medan.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pak Bobby. Saya tidak tahu, saya pikir Pak Bobby itu bos tukang parkirnya. Kepada tukang parkir juga saya minta maaf, saya memang tidak tahu. Saya mohon dimaafkan,” ucap Rizkan.

Rizkan mengaku, kejadian bermula ketika ia bersama dengan rekannya berhenti di Jalan Rahmadsyah pada Sabtu (23/4) lalu. Saat itu, petugas E-parking mendatangi mobilnya dan langsung menagih uang parkir.

Rizkan lalu memberikan uang Rp5.000. Namun, petugas meminta lagi setoran menggunakan E-Tol. “Kami baling baik-baik. Saya emosi karena minta double, minta lagi E-Tol. Padahal, belum sempat parkir dan baru berhenti, petugas parkir langsung datang,” ungkapnya.

Lantaran Rizkan menolak, petugas parkir tersebut langsung memasukkan tangannya ke dalam mobil dan menarik lengannya. “Masuk tangannya ke dalam mobil. Saya bilang, saya enggak mau bayar parkir (secara non tunai) karena sudah menyerahkan uang Rp5 ribu. Karena pendatang sehingga kami takut. Mobilnya jalan dan kemungkinan petugas parkir jatuh,” sebutnya.

Rizkan mengaku, petugas E-parking sudah berlaku tidak sopan sehingga terjadi keributan. “Petugas parkir enggak menjelaskan, dia langsung narik tangan saya. Jadi, kami anggap dia enggak sopan. Ributnya awalnya dikasih uang Rp5 ribu, tapi dia minta E-Tol lagi,” ujarnya.

Setelah percekcokan antar keduanya, petugas E-parking mengancam akan melaporkan Rizkan kepada bosnya bernama Bobby. Namun, pria gondrong ini tidak menyangka bahwa bos E-parking yang dimaksud ternyata Wali Kota Medan. “Saya kira dia preman, makanya kami takut. Kami khawatir dikeroyok teman-temannya,” sebutnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir menyebutkan, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal berlapis. “Setelah kita amankan dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, pelaku ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku dikenakan Pasal 335 dan 351 KUHPidana,” ujarnya.

Bobby Nasution mengaku telah memaafkan ucapan pria berambut gondrong tersebut. “Sebelum minta maaf pun ya saya sudah maafkan. Cuma yang kita sayangkan adalah aksi kurang terpuji kepada jukir kita yang sedang bertugas,” ujar Bobby. (map/ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/