25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Badai di Medan Makan Korban

Pengendara MotorTewas Ditimpa Pohon

MEDAN- Hujan deras diiringi tiupan angin kencang yang melanda kota Medan tadi malam menimbulkan kekacauan. Meski hanya beberapa jam, badai ini mengakibatkan sejumlah pohon dan papan reklame tumbang.

Fatalnya, pohon yang tumbang menimpa sejumlah pengendara. Diantaranya, dialami Sumardi (42) yang tengah mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam BK 5893 AAM. Warga Jalang Cengkeh XII No.9, Perumnas Simalingkar, Medan Tuntungan ini ditimpa pohon pelindung di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas, tepatnya di depan Bank BRI Meriendal.

Dalam keadaan sekarat, Sumardi dibawa ke Rumah Sakit Estomohi. Malang, nyawanya tidak tertolong. Diduga, ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos, korban yang bekerja sebagai sopir mobil pribadi di Taman Polonia itu hendak pergi ke gudang milik majikannya di Medan Amplas. Di tengah perjalanannya, bapak lima anak itu melintasi hujan deras dan angin kencang.

Naas baginya, saat itu dua pohon di median tiba-tiba tumbang. Langsung menimpah Korban. Seketika itu juga, korban terjatuh dari sepeda motornya. Akibatnya, bapak lima anak itu mengalami luka serius di bagian punggung dan dadanya, serta ada luka robek di bagian bawah bibirnya.

Melihat ada pengendara yang tertimpa pohon tumbang, Suriadi (55) pengendara lain yang ketika itu sedang berteduh bersama warga lainnya berupaya menyelamatkan korban. Bahkan, Suriadi langsung membawa korban ke RS Estomihi. Sayangnya, ajal telah menjemput bapak lima anak itu.

Suriadi membeberkan, dirinya tak menyangka, ternyata korban merupakan teman satu profesi sebagai sopir mobil pribadi. “Waktu saya pulang kerja di tengah jalan hujan, maka saya berteduh di depan BRI. Saat itulah saya melihat ada orang yang mengenderai sepeda motor terjatuh. Lalu, saya hampiri, ternyata orang tertimpa pohon itu adalah teman saya sesama supir pribadi di perumahan Taman Polonia,” ujarnya ditemui RS Estomihi.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, saat kejadian tak diketahui apa saja yang terluka. Kemudian, korban juga tidak mengeluarkan keluhan apapun. “Saya sangat terkejut ketika sama di rumah sakit dibilang sudah tak ada nyawanya,” sebut sopir mobil pribadi di perumahan Citra Garden.

Sementara itu, Rian (21) anak ketika korban mengatakan ayahnya merupakan sopir pribadi di Taman Polonia. “Aku gak tau bang, bapak baru pulang kerja katanya. Aku tahu kejadian ini karena ditelepon kawannya. Katanya bapak tadi mau jaga gudang di Amplas. Kalau ibu saya tinggal di Desa Firdaus, Sei Rampah, Sergai,” ujarnya tak mau berbicara lain.

Sedangkan kakak kandung korban, Ratna (50) mengatakan korban selama bekerja sebagai sopir tinggal dengannya di Perumnas Simalingkar, sedangkan istrinya, Erlina berada di Sei Rampah.

“Korban dengan anaknya Rian, tinggal sama saya di Perumnas Simalingkar, dan istri korban itu di Sei Rampah. Maaf ya, gak sanggup saya,” ujarnya menangis.

Sekitar 3 jam setelah kejadian, istri korban, Erlina tiba di RS Estomihi. Kedatangannya membuat perhatian pengunjung RS Estomihi, pasalnya baru memasuki ruangan tunggu RS Estomihi langsung terjatuh dan pingsan karena tak menyangka kalau suaminya meninggal. Hingga tak ada ucapan muncul keluar dari mulutnya.

Setelah empat jam berada di RS Estomihi, jasad korban di bawa ke rumahnya di Desa Firdaus, Sei Rampah, Sergai. Rencananya, korban akan dibumikan di kampungnya.

Sementara itu, amatan Sumut Pos, usai angin kencang dan hujan deras mengguyur Kota Medan, ada sebanyak 10 batang pohon tumbang di Jalan Ngumban Surbakti, dua di Jalan Sisingamangraja Medan, dua pohon di Jalan Tritura depan Swalayan Maju Bersama.

Selanjutnya, di Simpang Titi Kuning satu warung di Jalan AH Nasution dekat simpang Titi Kuning terangkat akibatnya rusak, kemudian baliho besar milik calon Gubernur Sumatera Utara H Fadly Nurzal Pohan SAg tumbang beruntung tak menimpa pengendara.

Kejadian yang sama juga terjadi di Jalan Brigjend Katamso, ada dua papan reklame tumbang ke badan jalan. Akibatnya sejumlah ruas jalan macat total dalam tiga jam. Sedangkan petugas dari Dinas Pertamanan, aparatur kelurahan, kepala lingkungan serta kecamatan tampak sibuk membersihkan jalan dari sejumlah pohon dan papan reklame yang tumbang.

Waspadai Kejadian Serupa

Warga Medan diimbau untuk mengantisipasi hujan yang disertai angin kencang. Menurut Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Stasiun Bandara Polonia Medan, Hartanto, cuaca buruk seperti ini masih akan berlangsung hingga awal Juni 2012 mendatang dan berpotensi banjir. Wilayah rawan badai meliputi wilayah Medan, Deliserdang, Tebingtinggi, Binjai, dan Langkat.

“Hujan seperti ini sejak Februari 2012 hingga awal Juni 2012 ke depan. Ini terjadi karena saat musim kemarau sebelumnya penguapan terlalu tinggi dan hujan pun turun,” kata Hartanto belum lama ini.

Durasi hujan yang turun kategorinya sedang sampai besar. “Pola hujan atau durasinya 10-20 milimeter per jam,” bebernya.

Menurutnya, sifat hujan seperti ini kategorinya hanya sementara saja. “Dikategorikan sementara karena hujannya turun sekali dalam sehari dan begitu turun langsung ditumpahkan semuanya,” ungkapnya.

Meski hanya sementara, bila tak hati-hati, tetap berpotensi menimbulkan korban jiwa.

Hartanto mengimbau kepada warga Medan sekitarnya agar tetap waspada akan banjir termasuk banjir kiriman dan tentu saja kemungkinan tertimpa pohon maupun papan reklame.

Hartanto menyebutkan, untuk jarak pandang para pilot pesawat terbang, berdasarkan data yang ada masih aman. “Jarak pandang masih aman karena jarak pandang itu 1 km ke atas. Kalau 1 km ke bawah seperti 500 meter, itu baru tak aman. Kalau sekarang ini jarak pandang masih aman-aman saja,” ujarnya. (omi/mag-10/jon)

Kenapa Pohon di Jalan bertumbangan?

Penyebab:

  1. Angin kencang di luar normal (puting beliung)
  2. Usia pohon sudah tua
  3. Perilaku buruk manusia
  4. Polusi yang tinggi

Antisipasi:

  1. Didekteksi terlebih dulu
  2. Pohon yang sudah tua diperiksa dengan alat silvatest duo, yakni alat pendeteksi kayu non- dekstruktif menggunakan gelombang ultrasonik.
  3. Butuh waktu 10 menit untuk mendeteksi satu pohon.
  4. Gelombang yang terdeteksi berada di bawah 1500-1700 meter per detik menunjukkan adanya lubang pada batang pohon.
  5. Agar pohon-pohon di jalan sehat maka perlu perawatan optimal seperti pemangkasan dan penambalan menggunakan semen di batang pohon yang bolong sehingga tidak rentan tumbang dan tetap rindang.

* Diolah dari pendapat pengamat lingkungan

Korban Pohon Tumbang di Medan

21 Maret 2011

1 unit mobil dan becak bermotor tertimpa phon akibat angin kencang disertai hujan deras.

13-14 Agustus 2011

Dua unit mobil Toyota pick-up dan Toyota Innova yang parkir di Jalan Nibung Raya Medan Innova  penyok akibat ditimpa pohon. Satu unit sepeda motor juga ikut rusak. Tak ada korban jiwa tapi seorang pengendara mengalami luka serius tertimpa pohon tumbang.

7 September 2011

Puluhan unit rumah di sepanjang Jalan Brigjen Katamso rusak parah akibat tertimpa pohon yang tumbang akibat diterpa angin puting beliung.

8 Mei 2012

  • Minibus angkot dengan nomor polisi BK 1279 GC itu tertimpa pohon saat melintas persis di sekitar gerbang Pasar Pajus Jalan Letjen Djamin Ginting.
  • 5 unit mobil tertimpa pohon di Jalan Diponegoro.
  • 6 unit mobil tertimpa pohon di Jalan Adam Malik.
  • 1 unit mobil jenis Nissan Livina di Jalan Thamrin Medan.
  • 1 unit mobil tertimpa pohon di Jalan T Amir Hamzah.
  • Baliho tumbang di depan Global Super Store, Jalan Monginsidi.

10 Mei 2012

Satu tewas dan dua luka-luka akibat tertimpa pohon tumbang saat hujan deras melanda Kota Medan. Korban tewas seketika saat melintas di Jalan Kapten Sumarsono, Medan Helvetia.

Pengendara MotorTewas Ditimpa Pohon

MEDAN- Hujan deras diiringi tiupan angin kencang yang melanda kota Medan tadi malam menimbulkan kekacauan. Meski hanya beberapa jam, badai ini mengakibatkan sejumlah pohon dan papan reklame tumbang.

Fatalnya, pohon yang tumbang menimpa sejumlah pengendara. Diantaranya, dialami Sumardi (42) yang tengah mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam BK 5893 AAM. Warga Jalang Cengkeh XII No.9, Perumnas Simalingkar, Medan Tuntungan ini ditimpa pohon pelindung di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas, tepatnya di depan Bank BRI Meriendal.

Dalam keadaan sekarat, Sumardi dibawa ke Rumah Sakit Estomohi. Malang, nyawanya tidak tertolong. Diduga, ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos, korban yang bekerja sebagai sopir mobil pribadi di Taman Polonia itu hendak pergi ke gudang milik majikannya di Medan Amplas. Di tengah perjalanannya, bapak lima anak itu melintasi hujan deras dan angin kencang.

Naas baginya, saat itu dua pohon di median tiba-tiba tumbang. Langsung menimpah Korban. Seketika itu juga, korban terjatuh dari sepeda motornya. Akibatnya, bapak lima anak itu mengalami luka serius di bagian punggung dan dadanya, serta ada luka robek di bagian bawah bibirnya.

Melihat ada pengendara yang tertimpa pohon tumbang, Suriadi (55) pengendara lain yang ketika itu sedang berteduh bersama warga lainnya berupaya menyelamatkan korban. Bahkan, Suriadi langsung membawa korban ke RS Estomihi. Sayangnya, ajal telah menjemput bapak lima anak itu.

Suriadi membeberkan, dirinya tak menyangka, ternyata korban merupakan teman satu profesi sebagai sopir mobil pribadi. “Waktu saya pulang kerja di tengah jalan hujan, maka saya berteduh di depan BRI. Saat itulah saya melihat ada orang yang mengenderai sepeda motor terjatuh. Lalu, saya hampiri, ternyata orang tertimpa pohon itu adalah teman saya sesama supir pribadi di perumahan Taman Polonia,” ujarnya ditemui RS Estomihi.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, saat kejadian tak diketahui apa saja yang terluka. Kemudian, korban juga tidak mengeluarkan keluhan apapun. “Saya sangat terkejut ketika sama di rumah sakit dibilang sudah tak ada nyawanya,” sebut sopir mobil pribadi di perumahan Citra Garden.

Sementara itu, Rian (21) anak ketika korban mengatakan ayahnya merupakan sopir pribadi di Taman Polonia. “Aku gak tau bang, bapak baru pulang kerja katanya. Aku tahu kejadian ini karena ditelepon kawannya. Katanya bapak tadi mau jaga gudang di Amplas. Kalau ibu saya tinggal di Desa Firdaus, Sei Rampah, Sergai,” ujarnya tak mau berbicara lain.

Sedangkan kakak kandung korban, Ratna (50) mengatakan korban selama bekerja sebagai sopir tinggal dengannya di Perumnas Simalingkar, sedangkan istrinya, Erlina berada di Sei Rampah.

“Korban dengan anaknya Rian, tinggal sama saya di Perumnas Simalingkar, dan istri korban itu di Sei Rampah. Maaf ya, gak sanggup saya,” ujarnya menangis.

Sekitar 3 jam setelah kejadian, istri korban, Erlina tiba di RS Estomihi. Kedatangannya membuat perhatian pengunjung RS Estomihi, pasalnya baru memasuki ruangan tunggu RS Estomihi langsung terjatuh dan pingsan karena tak menyangka kalau suaminya meninggal. Hingga tak ada ucapan muncul keluar dari mulutnya.

Setelah empat jam berada di RS Estomihi, jasad korban di bawa ke rumahnya di Desa Firdaus, Sei Rampah, Sergai. Rencananya, korban akan dibumikan di kampungnya.

Sementara itu, amatan Sumut Pos, usai angin kencang dan hujan deras mengguyur Kota Medan, ada sebanyak 10 batang pohon tumbang di Jalan Ngumban Surbakti, dua di Jalan Sisingamangraja Medan, dua pohon di Jalan Tritura depan Swalayan Maju Bersama.

Selanjutnya, di Simpang Titi Kuning satu warung di Jalan AH Nasution dekat simpang Titi Kuning terangkat akibatnya rusak, kemudian baliho besar milik calon Gubernur Sumatera Utara H Fadly Nurzal Pohan SAg tumbang beruntung tak menimpa pengendara.

Kejadian yang sama juga terjadi di Jalan Brigjend Katamso, ada dua papan reklame tumbang ke badan jalan. Akibatnya sejumlah ruas jalan macat total dalam tiga jam. Sedangkan petugas dari Dinas Pertamanan, aparatur kelurahan, kepala lingkungan serta kecamatan tampak sibuk membersihkan jalan dari sejumlah pohon dan papan reklame yang tumbang.

Waspadai Kejadian Serupa

Warga Medan diimbau untuk mengantisipasi hujan yang disertai angin kencang. Menurut Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Stasiun Bandara Polonia Medan, Hartanto, cuaca buruk seperti ini masih akan berlangsung hingga awal Juni 2012 mendatang dan berpotensi banjir. Wilayah rawan badai meliputi wilayah Medan, Deliserdang, Tebingtinggi, Binjai, dan Langkat.

“Hujan seperti ini sejak Februari 2012 hingga awal Juni 2012 ke depan. Ini terjadi karena saat musim kemarau sebelumnya penguapan terlalu tinggi dan hujan pun turun,” kata Hartanto belum lama ini.

Durasi hujan yang turun kategorinya sedang sampai besar. “Pola hujan atau durasinya 10-20 milimeter per jam,” bebernya.

Menurutnya, sifat hujan seperti ini kategorinya hanya sementara saja. “Dikategorikan sementara karena hujannya turun sekali dalam sehari dan begitu turun langsung ditumpahkan semuanya,” ungkapnya.

Meski hanya sementara, bila tak hati-hati, tetap berpotensi menimbulkan korban jiwa.

Hartanto mengimbau kepada warga Medan sekitarnya agar tetap waspada akan banjir termasuk banjir kiriman dan tentu saja kemungkinan tertimpa pohon maupun papan reklame.

Hartanto menyebutkan, untuk jarak pandang para pilot pesawat terbang, berdasarkan data yang ada masih aman. “Jarak pandang masih aman karena jarak pandang itu 1 km ke atas. Kalau 1 km ke bawah seperti 500 meter, itu baru tak aman. Kalau sekarang ini jarak pandang masih aman-aman saja,” ujarnya. (omi/mag-10/jon)

Kenapa Pohon di Jalan bertumbangan?

Penyebab:

  1. Angin kencang di luar normal (puting beliung)
  2. Usia pohon sudah tua
  3. Perilaku buruk manusia
  4. Polusi yang tinggi

Antisipasi:

  1. Didekteksi terlebih dulu
  2. Pohon yang sudah tua diperiksa dengan alat silvatest duo, yakni alat pendeteksi kayu non- dekstruktif menggunakan gelombang ultrasonik.
  3. Butuh waktu 10 menit untuk mendeteksi satu pohon.
  4. Gelombang yang terdeteksi berada di bawah 1500-1700 meter per detik menunjukkan adanya lubang pada batang pohon.
  5. Agar pohon-pohon di jalan sehat maka perlu perawatan optimal seperti pemangkasan dan penambalan menggunakan semen di batang pohon yang bolong sehingga tidak rentan tumbang dan tetap rindang.

* Diolah dari pendapat pengamat lingkungan

Korban Pohon Tumbang di Medan

21 Maret 2011

1 unit mobil dan becak bermotor tertimpa phon akibat angin kencang disertai hujan deras.

13-14 Agustus 2011

Dua unit mobil Toyota pick-up dan Toyota Innova yang parkir di Jalan Nibung Raya Medan Innova  penyok akibat ditimpa pohon. Satu unit sepeda motor juga ikut rusak. Tak ada korban jiwa tapi seorang pengendara mengalami luka serius tertimpa pohon tumbang.

7 September 2011

Puluhan unit rumah di sepanjang Jalan Brigjen Katamso rusak parah akibat tertimpa pohon yang tumbang akibat diterpa angin puting beliung.

8 Mei 2012

  • Minibus angkot dengan nomor polisi BK 1279 GC itu tertimpa pohon saat melintas persis di sekitar gerbang Pasar Pajus Jalan Letjen Djamin Ginting.
  • 5 unit mobil tertimpa pohon di Jalan Diponegoro.
  • 6 unit mobil tertimpa pohon di Jalan Adam Malik.
  • 1 unit mobil jenis Nissan Livina di Jalan Thamrin Medan.
  • 1 unit mobil tertimpa pohon di Jalan T Amir Hamzah.
  • Baliho tumbang di depan Global Super Store, Jalan Monginsidi.

10 Mei 2012

Satu tewas dan dua luka-luka akibat tertimpa pohon tumbang saat hujan deras melanda Kota Medan. Korban tewas seketika saat melintas di Jalan Kapten Sumarsono, Medan Helvetia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/