Site icon SumutPos

Lagi, Begal Fly Over Panen Main di Amplas

Foto: Zulianda/PM
Sabarudin di Polsek Patumbak.

PATUMBAK, SUMUTPOS.CO – Begal di seputaran Amplas semakin menjadi-jadi. Dalam seminggu terjadi tiga perampokan di Fly Over Amplas. Dua kasus terakhir bahkan berlangsung berturut-turut.

Baru Kamis (25/5) kemarin melakukan olah TKP perampokan, kemarin (26/5) sore Polsek Patumbak kembali ‘dipaksa’ kembali ke Fly Over untuk kasus serupa dengan korban berbeda.

Dalam laporannya, Sabarudin Nasution mengaku dibegal sekira pukul 05.30 wib. Pelaku berjumlah 4 orang. Seorang diantaranya perempuan. Kawanan tersebut menggasak Vario 150 Bk 2524 MAS milik warga Dusun VIII Desa Beringin Tanjung morawa ini.

Dijelaskan, subuh itu dirinya baru pulang kerja dari PT. Sumber Alam Kudus di Jalan Gatot Subroto, Medan. Begitu melintasi TKP, security ini dipepet keempat pelaku naik Yamaha RX King dan Yamaha Mio. Begitu berhenti, seorang pelaku mengeluarkan pisau dan mengancamnya.

“Aku dipepet mereka bang, terus ditodong dan disuruh turun lalu keretaku diambil. Kalau satu lawan satu, berani aku melawan. Ini rame mereka jadi takut lah aku. Apa lagi sudah ditodong pisau,” aku Sabarudin.

Selain tiga kasus di Fly Over Amplas, masih sepekan ini, kawanan juga sukses menggasak Honda Supra 125 BK 4317 AGP dan tas berisi Rp1 juta milik Waginem (48) warga Jalan Sibiru-Biru, Dusun Namu Durian, Desa Sari Laba Jahe, Sibiru Biru.

Dalam laporannya di Polsek Patumbak pada Kamis (25/5) malam, Waginem mengungkapkan jika perampokan atas dirinya berlangsung pada Rabu (24/5) tengah malam di Jalan AH. Nasution/Tritura. Pelaku juga berjumlah 4 orang naik tiga kereta.

Disebutkan, tengah malam itu dia baru pulang dari rumah teman di Medan. Ketika situasi dengan sepi, dia dihadang keempat pelaku. Seorang diantaranya bahkan langsung merampas kunci keretanya.

Dia juga diancam pakai pisau agar menyerahkan tasnya. “Dalam tasku ada Rp1 juta, STNK kereta dan surat-surat penting lain,” tandas Waginem.

“Aku memang sudah pasrah. Tiba-tiba pelaku sudah ada yang di depan, samping kiri, dan kanan keretaku. Sambil menodongkan pisau, pelaku menyuruhku berhenti. Daripada aku mati, lebih baik aku berhenti,” kesahnya ditemui POSMETRO (grup sumutpos.co) di Mapolsek Patumbak, Kamis (25/5) sekira pukul 22.30 wib.

“Takut kali aku. Lebih baik aku diam tak tak bersuara. Pelaku bilang, kalau masih mau lihat anak di rumah, lebih baik diam. Kalau ibu berteriak, kubunuh,” sebut Waginem.

Setelah pelaku kabur, baru lah Waginem berjalan hingga simpang Titi Kuning dan minta tolong sama warga sekitar. Usai mengisahkan kejadian yang dialami, baru lah warga meminjamkan ponsel untuk menelepon anaknya.

Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Fery Kusnadi membenarkan perihal perampokan tersebut. Dikatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, dan akan mengambil sikap tegas jika nantinya pelaku tertangkap. (nda/ras)

Exit mobile version