25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Saya Nabung Sejak SBY Pertama Kali Jadi Presiden

Nek Latifah Sinaga, Berangkat Haji dari Berjualan Bunga Rampai

DI usianya yang sudah 76 tahun, Latifah Sinaga masih terlihat bugar, dan penuh semangat untuk berangkat ke Tanah Suci. Apalagi, melaksanakan ibadah di Tanah Suci merupakan impian terbesar dalam hidupnya.

Kegigihan Latifah Sinaga, jamaah asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, menabung dari hasil jualan bunga rampai di pinggir jalan, ternyata mampu mewujudkan impiannya melaksanakan ibadah haji tahun ini. “Nenek sudah berjualan cukup lama, dan mulai menabung untuk haji ini, nenek menyelengi sikit-sikit sejak zamannya presiden SBY pertama kali. Alhamdulillah, sekarang nenek bisa berangkat haji,” kata Latifah saat ditemui Sumut Pos di lobi gedung Al-Munawarrah, tempat para jamaah haji menginap sebelum berangkat ke Tanah Suci, Kamis (25/5).

Secara fisik, Nek Latifah terlihat sehat. Hanya pendengarannya saja yang mulai berkurang. Mungkin karena faktor usia uang sudah uzur. Untuk berbicara dengannya, Sumut Pos harus menguat suara agar dia bisa mendengar apa yang ditanyakan kepadanya.

Namun begitu, ingatannya juga masih cukup baik. Terbukti, saat ditanyai terkait suaminya, Nek Latifah mengingat betul tahun meninggal suaminya, yaitu tahun 1987.

Nek Latifah bercerita, dia mulai menabung sedikit demi sedikit dari hasil berjualan bunga rampai. “Kalau Hari Jumat, nenek bisa dapat sebanyak-banyaknya Rp100 ribu sehari. Tapi kalau hari-hari biasa, nenek bisa dapat Rp30 ribu. Jadi, sedikit-sedikit nenek sisihkan. Baru di tahun 2017 nenek daftar hajinya,” kata Nek Latifah.

Menurutnya, bunga rampai yang dijualnya ada yang mengantar setiap hari, dan tempat dia berjualan cukup jauh dari rumahnya. “Nenek jualan setiap hari, cuma hari minggu saja nenek istirahat,” sebutnya.

Nek Latifah mengaku, setibanya nanti di Tanah Suci, dirinya ingin berdoa untuk semua keluarga dan kerabatnya. “Doa nenek, supaya anak cucu saya sehat wal’afiat, semakin taat beragama, dan murah rezeki,” ungkap Nek Latifah yang saat itu ditemani petugas haji Murnisyah Nasution, Wakil Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji, yang begitu setia menemani dan selalu memberikan arahan terkait bagaimana menggunakan fasilitas kamar di hotel.

“Nenek berterima kasih juga sama Bu Murni Nasution ini, yang sudah memberikan nenek kamar di lantai bawah. Jadi nenek tidak susah-susah untuk naik turun tangga. Karena pemerikasaan kesehatan Alhamdulillah nenek sehat, cuma keluhan sakit-sakit biasa orangtua, lutut, punggung, pinggang, bahu,” terangnya sambil tertawa.

Fasilitas kamar yang disediakan panitia pemberangkatan, menurutnya cukup memuaskan. Nek Latifah mengaku puas dan senang dengan kamar yang disedikan panitia.

Nenek yang memiliki 3 orang anak dan 8 cucu ini sangat bahagia dan senang bisa berangkat tahun ini walaupun berangkat seorang diri tanpa keluarga mendampingi. “Anak perempuan nenek satu orang, dan tinggalnya di Kota Bandung. Nenek menunggu berangkat ini enam tahun, Alhamdulillah bisa beangkat,” katanya lagi.

Nek Latifah pun mengaku mendapatkan perhatian dari ketiga anaknya. Seperti saat ingin berangkat ke Tanah Suci ini, dia diberikan uang saku oleh anak-anaknya. Dan yang paling membuatnya merasakan bahagia yang luar biasa, karena sebentar lagi akan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci.

Usai berbincang dengan Sumut Pos, Nek Latifah menenayakan kepada petugas haji terkait cara keluar-masuk kamar hotel menggunakan kunci elektrik. Dengan sabar dan lembut petugas haji memberikan penjelasan dan memperaktekkan cara mengoperasikan kunci pintu kamar elektrik itu.

Terlihat jelas Nek Latifah memiliki kecerdasan dalam menangkap penjelasan. Dengan tiga kali praktek, dia langsung bisa menggunakan kunci elektik tersebut. Selanjutnya mampu menggunakan kunci elektrik secara terusan, yaitu menghidupkan dan mematikan lampu. (ika/adz)

DI usianya yang sudah 76 tahun, Latifah Sinaga masih terlihat bugar, dan penuh semangat untuk berangkat ke Tanah Suci. Apalagi, melaksanakan ibadah di Tanah Suci merupakan impian terbesar dalam hidupnya.

Kegigihan Latifah Sinaga, jamaah asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, menabung dari hasil jualan bunga rampai di pinggir jalan, ternyata mampu mewujudkan impiannya melaksanakan ibadah haji tahun ini. “Nenek sudah berjualan cukup lama, dan mulai menabung untuk haji ini, nenek menyelengi sikit-sikit sejak zamannya presiden SBY pertama kali. Alhamdulillah, sekarang nenek bisa berangkat haji,” kata Latifah saat ditemui Sumut Pos di lobi gedung Al-Munawarrah, tempat para jamaah haji menginap sebelum berangkat ke Tanah Suci, Kamis (25/5).

Secara fisik, Nek Latifah terlihat sehat. Hanya pendengarannya saja yang mulai berkurang. Mungkin karena faktor usia uang sudah uzur. Untuk berbicara dengannya, Sumut Pos harus menguat suara agar dia bisa mendengar apa yang ditanyakan kepadanya.

Namun begitu, ingatannya juga masih cukup baik. Terbukti, saat ditanyai terkait suaminya, Nek Latifah mengingat betul tahun meninggal suaminya, yaitu tahun 1987.

Nek Latifah bercerita, dia mulai menabung sedikit demi sedikit dari hasil berjualan bunga rampai. “Kalau Hari Jumat, nenek bisa dapat sebanyak-banyaknya Rp100 ribu sehari. Tapi kalau hari-hari biasa, nenek bisa dapat Rp30 ribu. Jadi, sedikit-sedikit nenek sisihkan. Baru di tahun 2017 nenek daftar hajinya,” kata Nek Latifah.

Menurutnya, bunga rampai yang dijualnya ada yang mengantar setiap hari, dan tempat dia berjualan cukup jauh dari rumahnya. “Nenek jualan setiap hari, cuma hari minggu saja nenek istirahat,” sebutnya.

Nek Latifah mengaku, setibanya nanti di Tanah Suci, dirinya ingin berdoa untuk semua keluarga dan kerabatnya. “Doa nenek, supaya anak cucu saya sehat wal’afiat, semakin taat beragama, dan murah rezeki,” ungkap Nek Latifah yang saat itu ditemani petugas haji Murnisyah Nasution, Wakil Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji, yang begitu setia menemani dan selalu memberikan arahan terkait bagaimana menggunakan fasilitas kamar di hotel.

“Nenek berterima kasih juga sama Bu Murni Nasution ini, yang sudah memberikan nenek kamar di lantai bawah. Jadi nenek tidak susah-susah untuk naik turun tangga. Karena pemerikasaan kesehatan Alhamdulillah nenek sehat, cuma keluhan sakit-sakit biasa orangtua, lutut, punggung, pinggang, bahu,” terangnya sambil tertawa.

Fasilitas kamar yang disediakan panitia pemberangkatan, menurutnya cukup memuaskan. Nek Latifah mengaku puas dan senang dengan kamar yang disedikan panitia.

Nenek yang memiliki 3 orang anak dan 8 cucu ini sangat bahagia dan senang bisa berangkat tahun ini walaupun berangkat seorang diri tanpa keluarga mendampingi. “Anak perempuan nenek satu orang, dan tinggalnya di Kota Bandung. Nenek menunggu berangkat ini enam tahun, Alhamdulillah bisa beangkat,” katanya lagi.

Nek Latifah pun mengaku mendapatkan perhatian dari ketiga anaknya. Seperti saat ingin berangkat ke Tanah Suci ini, dia diberikan uang saku oleh anak-anaknya. Dan yang paling membuatnya merasakan bahagia yang luar biasa, karena sebentar lagi akan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci.

Usai berbincang dengan Sumut Pos, Nek Latifah menenayakan kepada petugas haji terkait cara keluar-masuk kamar hotel menggunakan kunci elektrik. Dengan sabar dan lembut petugas haji memberikan penjelasan dan memperaktekkan cara mengoperasikan kunci pintu kamar elektrik itu.

Terlihat jelas Nek Latifah memiliki kecerdasan dalam menangkap penjelasan. Dengan tiga kali praktek, dia langsung bisa menggunakan kunci elektik tersebut. Selanjutnya mampu menggunakan kunci elektrik secara terusan, yaitu menghidupkan dan mematikan lampu. (ika/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/