MEDAN- Tim Detasemen Gegana Sat Brimobdasu yang ditunjuk Kapoldasu sebagai Koordinator Pemberantasan Crude Palm Oil (CPO) illegal, nyaris bentrok dengan sejumlah oknum, saat melakukan penggerebekan di gudang CPO milik KD di Desa Stabat Lama, Kecamatan Sei Wampu, Kabupaten Langkat, Sabtu (25/06) dini hari.
Sebelumnya, tim intel Detasemen Gegana Sat Brimobdasu terlebih dulu melakukan pemantauan di dalam gudang selama tiga hari berturut-turut.
Dari hasil pemantauan, diperoleh kepastian, jika gudang CPO illegal tersebut, masih beroperasi dengan menyetop mobil tanki pengangkut CPO. Kemudian menyuruh supir memasukkan mobil ke dalam gudang dan mengeluarkan CPO.
Disaat Tim Detasemen Gegana Sat Brimobdasu dipimpin Kompol Adarma Sinaga memasuki lokasi, sejumlah orang tidak dikenal langsung melakukan perlawanan dengan mengunci pintu gudang rapat-rapat serta membuat pagar betis.
“Kita sudah melakukan pengintaian di gudang ini beberapa hari belakangan. Diketahui, gudang ini dijadikan tempat penampungan CPO illegal,”kata Kompol Adarma Sinaga.
Selain itu, Tim Detasemen Gegana Sat Brimobdasu juga berhasil mengamankan 6 orang pelaku yang menjadi pekerja di lokasi ini, masing-masing 5 orang warga sipil, termasuk di antaranya seorang anggota Perpolisian Masyarakat (Polmas) serta dua orang yang mengaku anggota keamanan.
Saat ini, para pelaku serta berbagai barang bukti diamankan di Polres Langkat.
Kompol Adarma Sinaga menjelaskan, penggerebekan ini merupakan Operasi Sawit Toba 2011 yang dilaksankan dengan membentuk tim antara Poldasu dan personil TNI.
“Operasi ini digelar karena semakin banyaknya perampokan CPO di Sumatera Utara. Pengusaha CPO dan angkutan merasa resah karena dipaksa oknum preman dan oknum lain. Perbuatan ini mengganggu perekonomian masyarakat dengan naiknya inflasi karena banyak biaya siluman yang harus dikeluarkan pengusaha,” ujar Kompol Adarma Sinaga.(ari)