25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

3 Ruangan SD Al Musabbihin Roboh

MEDAN-Tiga lokal Sekolah Dasar Islam Terpadu (IT) Al Musabbihin, di Taman Setia Budi Medan roboh, Kamis (26/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Runtuhnya lokal IIIB, IVA, IVB, di lantai II, sekolah tersebut nyaris mencelakai 10 siswa yang tengah bermain sembari menantikan orangtuanya menjemput.

“Saat kejadian ada 10 siswa yang tengah bermain di depan kelas. Berhubung kelas sudah bubar pada pukul 10.00 WIB, karena bulan Ramadan, seluruh siswa yang tersisa sempat diselamatkan kepala sekolah Syarifuddin,” ujar salah seorang saksi mata yang enggan menyebutkan namanyan
Sumber itu juga mengakui jika jam belajar pada bulan Ramadan lebih cepat dibanding hari biasa yakni hingga pukul 15.00 WIB. Sehingga kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, karena kejadian berlangsung setelah jam pelajaran berakhir.

Informasi yang didapat, kejadian runtuhnya bangunan ini merupakan kejadian kedua stelah sebelumnya roboh saat proses pembangunan. Hanya saja, para orangtua murid enggan memberikan komentar terkait hal itu dan lebih memilih membawa anaknya pulang.

Dengan kejadian ini sejumlah orangtua murid juga mengancam untuk memindahkan anaknya dari sekolah tersebut demi  menjaga keselamatan dan keamanan anaknya.
“Daripada mencelakai anakku mending saya pindahkan saja anak saya,” ujar wanita berjilbab dan mengenakan kacamata yang juga enggan menyebutkan identitasnya.

Sementara Kepala Sekolah, Syarifudin saat dikonfirmasi bungkam dan enggan berkomentar terkait kejadian itu.
“Saya nggak bisa berikan komentar tanya saja sama yayasan,”ujarnya berlalu meninggalkan wartawan.

Kejadian itu juga menyebabkan sebuah sepeda motor matic Yamaha Mio milik seorang guru rusak parah tertimpa pecahan genteng. Akibat kejadian itu sekolah diliburkan hingga selesai Hari Raya Idul Fitri. Sesuai data yang dihimpun, sekolah tersebut memiliki sekitar 500 murid dengan jumlah rata-rata siswa sekitar 35 orang per kelas.

Pantauan di lokasi, tak lama setelah kejadian pihak yayasan menggembok seluruh akses menuju ruangan sehingga sejumlah wartawan tidak bisa mengabadikan kelas yang roboh. Bahkan tak satupun pihak yayasan yang berada di lokasi dan berusaha menghindar dari pertanyaan wartawan.

Dugaan awal, robohnya kelas tersebut diperkirakan karena penopang berbahan baja terlalu ringan untuk menahan atap genteng. Sehingga sengatan matahari menyebabkan pemuaian baja yang tidak mampu menahan beban. (uma)

MEDAN-Tiga lokal Sekolah Dasar Islam Terpadu (IT) Al Musabbihin, di Taman Setia Budi Medan roboh, Kamis (26/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Runtuhnya lokal IIIB, IVA, IVB, di lantai II, sekolah tersebut nyaris mencelakai 10 siswa yang tengah bermain sembari menantikan orangtuanya menjemput.

“Saat kejadian ada 10 siswa yang tengah bermain di depan kelas. Berhubung kelas sudah bubar pada pukul 10.00 WIB, karena bulan Ramadan, seluruh siswa yang tersisa sempat diselamatkan kepala sekolah Syarifuddin,” ujar salah seorang saksi mata yang enggan menyebutkan namanyan
Sumber itu juga mengakui jika jam belajar pada bulan Ramadan lebih cepat dibanding hari biasa yakni hingga pukul 15.00 WIB. Sehingga kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, karena kejadian berlangsung setelah jam pelajaran berakhir.

Informasi yang didapat, kejadian runtuhnya bangunan ini merupakan kejadian kedua stelah sebelumnya roboh saat proses pembangunan. Hanya saja, para orangtua murid enggan memberikan komentar terkait hal itu dan lebih memilih membawa anaknya pulang.

Dengan kejadian ini sejumlah orangtua murid juga mengancam untuk memindahkan anaknya dari sekolah tersebut demi  menjaga keselamatan dan keamanan anaknya.
“Daripada mencelakai anakku mending saya pindahkan saja anak saya,” ujar wanita berjilbab dan mengenakan kacamata yang juga enggan menyebutkan identitasnya.

Sementara Kepala Sekolah, Syarifudin saat dikonfirmasi bungkam dan enggan berkomentar terkait kejadian itu.
“Saya nggak bisa berikan komentar tanya saja sama yayasan,”ujarnya berlalu meninggalkan wartawan.

Kejadian itu juga menyebabkan sebuah sepeda motor matic Yamaha Mio milik seorang guru rusak parah tertimpa pecahan genteng. Akibat kejadian itu sekolah diliburkan hingga selesai Hari Raya Idul Fitri. Sesuai data yang dihimpun, sekolah tersebut memiliki sekitar 500 murid dengan jumlah rata-rata siswa sekitar 35 orang per kelas.

Pantauan di lokasi, tak lama setelah kejadian pihak yayasan menggembok seluruh akses menuju ruangan sehingga sejumlah wartawan tidak bisa mengabadikan kelas yang roboh. Bahkan tak satupun pihak yayasan yang berada di lokasi dan berusaha menghindar dari pertanyaan wartawan.

Dugaan awal, robohnya kelas tersebut diperkirakan karena penopang berbahan baja terlalu ringan untuk menahan atap genteng. Sehingga sengatan matahari menyebabkan pemuaian baja yang tidak mampu menahan beban. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/