Arus Balik Melalui Kereta Api Padat
MEDAN- Arus balik melalui Stasiun Kereta Api Medan pada H+6 lebaran, Minggu (26/8) terlihat dipadati oleh para pemudik baik yang akan berangkat ke daerah asal maupun yang tiba dari luar kota. Sebab aktifitas perkantoran akan kembali berjalan normal hari ini, Senin (27/8). Bahkan arus lalulintas di sekitaran Stasiun Kereta Api Medan terlihat macet.
Humas Kereta Api Medan, Hasri saat dikonfirmasi mengatakan puncak arus balik diperkirakan hari ini, Minggu (26/8). Tercatat angka tertinggi untuk arus balik melalui Stasiun Kereta Api Medan pada H+2 mencapai 10.187 penumpang. Namun diprediksi jumlah tersebut dapat menembus angka 11 ribuan lebih.
“Puncak arus balik kita perkirakan hari ini (Minggu). Pada H+2 lebaran saja tercatat jumlah keseluruhan penumpang yang diangkut melalui kereta api baik dari Medan menuju ke Rantauprapat atau sebaliknya untuk semua jurusan kereta api mencapai 10.187 penumpang. Jadi perkiraan kita hari ini, angka tersebut akan menembus lebih dari 11 ribuan penumpang. Ini adalah angka tertinggi, tapi untuk data pastinya bisa di ambil besok,” ujarnya.
Disebutkannya, dengan puncak arus balik tersebut maka pihaknya melakukan penambahan rangkaian gerbong. “Jauh-jauh hari, kita sudah mempersiapkan penambahan 2 rangkaian gerbong untuk kelas ekonomi AC. Sementara tujuan Medan-Rantauprapat ada penambahan 1 gerbong kelas eksekutif dan 2 gerbong untuk kelas Bisnis AC. Tapi kelas Ekonomi biasa tidak ada penambahan gerbong,” jelasnya.
Saat disinggung pembelian tiket kereta api melalui sistem online, Hasri mengaku masih kurangnya sosialisasi, meski pembelian tiket melalui sistem online tersebut sudah dilakukan sejak Februari 2012 lalu. Kedepannya pihaknya akan terus mensosialisasikannya agar masyarakat memahami perubahan dan kemudahan memperoleh tiket kereta api sistem online.
“Penumpang dianjurkan membeli tiket melalui online sebelum keberangkatan. Karena kita hanya melayani pembelian tiket dari loket apabila tiket yang dijual melalui online belum terjual habis. Tapi kalau di online tiket sudah terjual habis, maka tidak bisa di pesan lagi, karena kita tidak menyediakan tiket berdiri. Ini dilakukan untuk meminimalisir antrian di Stasiun Kereta Api. Yah, kalau tiket habis, dianjurkan untuk menunda perjalanan dengan kereta api berikutnya atau menggunakan transfortasi lain,” ungkapnya.
Sementara itu, setelah menghabiskan masa liburan panjang, ratusan pemudik yang merencanakan balik ke Kota Medan dengan menggunakan jasa angkutan Kereta Api di Stasiun Kereta Api Kota Pematang Siantar, harus kecewa karena tidak memperoleh tiket. Bahkan saat sejumlah calon penumpang bertanya kepada petugas di stasiun tersebut, malah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari salah seorang oknum Polsuska. Hal ini dialami salah seorang calon penumpang kereta api, Sri Andang Suyadi saat mempertanyakan kenapa tiket bisa habis, lalu dengan nada jengkel petugas malah marah dan hendak melakukan pemukulan sembari melontarkan kata-kata kasar. Bahkan karena sudah kesal, petugas yang tadinya mau memukul calon penumpang, tetap melaksanakan aksinya dengan memukul dinding tembok.
“Saya waktu itu mau bertanya kenapa tiket kereta api sudah habis. Tapi dia malahan marah dan mengancam hendak memukul saya. Walaupun tidak jadi memukul saya dan akhirnya melampias memukul dinding, tapi itu kan sudah ada itikad tidak baik kepada calon penumpang. Ini juga menunjukkan pelayanan petugas keamanan di kereta api tidak bagus,” ujar Andang saat dihubungi melalui seluler.
Akibatnya, Andang bersama ratusan calon penumpang lainnya terpaksa menggunakan jasa angkutan lain. “Bukan saya aja, tapi ratusan calon penumpang lainnya harus kecewa karena tidak memperoleh tiket. Kita juga nggak tahu pembelian tiket kereta api sekarang melalui sistem online. Berarti sosialisasinya memang sangat kurang. Karenanya, saya bersama ratusan penumpang lainnya terpaksa memilih menggunakan angkutan bus,” urainya. (far)