27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Dugaan Mark Up Proyek Drainase Minta Diusut

MEDAN-Puluhan massa Forum Masyarakat Sumatera Utara (Forsu) dan Gerakan Rakyat Daerah Sumatera Utara (Garda) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Bina Marga Kota Medan, Selasa (25/9). Dalam orasinya, massa membeberkan dugaan mark up pengerjaan pembangunan drainase di Jalan Bajak V di Dinas Bina Marga Kota Medan Koordinator Aksi Forsu, Fajar mengatakan, pengerjaan pembangunan drainase di Jalan Bajak V syarat dengan KKN. Hal itu sesuai dengan hasil investigasi timnya saat melakukan pemantauan pembangunan drainase.

Dari hasil pantauan dan pengukuran, Fajar menyebutkan, ada indikasi kecurangan yakni dari sisi ketebalan semen dan kualitas proyek. Sesuai standart pengerjaan drainase di Kota Medan ketebalan bentengnya adalah 15 centimeter, kenyataannya yang dikerjakan hanya 7 centimeter. Hal lainnya dalam pengerjaannya ternyata tumpang tindih, ada sekitar 75 meter panjang drainase yang sudah dibangun masyarakat ternyata diklaim oleh rekanan pihak Dinas Bina Marga sebagai pengerjaannya.

“Inilah bentuk kecurangan yang langsung kami saksikan sendiri di lapangan, untuk itu kami meminta Dinas Bina Marga Kota Medan untuk tak bermain-main dengan pengerjaan proyeknya,” ingatkannya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pengumuman tender proyek Dinas Bina Marga Kota Medan sebanyak 218 paket terindikasi syarat dengan permainan oknum-oknum tertentu. Untuk itu, diminta Kejatisu memerintahkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan memeriksa seluruh proyek di Dinas Bina Marga Kota Medan.

Aksi yang berjalan tertib itu tak ada yang menyambut dari pihak Dinas Bina Marga Kota Medan, akhirnya massa membubarkan diri. Sebelumnya massa telah berorasi di depan gedung Kejari Medan untuk melaporkan indikasi kecurangan pengerjaan pembangunan drainase di Jalan Bajak V.

Di depan gedung Kejari Medan, massa meminta Kejari Medan diperiksa oleh Aswas Kejatisu terkait sejumlah pembiaran sejumlah kasus dugaan korupsi di sejumlah dinas di Kota Medan.
Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Gunawan S Lubis mengaku belum mengetahui dugaan proses pembangunan drainase di Jalan Bajak V, pasalnya hingga saat ini masih dikerjakan oleh pihak ketiga. “Ya sekarangkan masih dikerjakan, kalau tak sesuai. Kami tak mau membayarnya. Nanti kami lihat lagi ya,” ujarnya sambil berlalu meninggalkan wartawan. (ril)

MEDAN-Puluhan massa Forum Masyarakat Sumatera Utara (Forsu) dan Gerakan Rakyat Daerah Sumatera Utara (Garda) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Bina Marga Kota Medan, Selasa (25/9). Dalam orasinya, massa membeberkan dugaan mark up pengerjaan pembangunan drainase di Jalan Bajak V di Dinas Bina Marga Kota Medan Koordinator Aksi Forsu, Fajar mengatakan, pengerjaan pembangunan drainase di Jalan Bajak V syarat dengan KKN. Hal itu sesuai dengan hasil investigasi timnya saat melakukan pemantauan pembangunan drainase.

Dari hasil pantauan dan pengukuran, Fajar menyebutkan, ada indikasi kecurangan yakni dari sisi ketebalan semen dan kualitas proyek. Sesuai standart pengerjaan drainase di Kota Medan ketebalan bentengnya adalah 15 centimeter, kenyataannya yang dikerjakan hanya 7 centimeter. Hal lainnya dalam pengerjaannya ternyata tumpang tindih, ada sekitar 75 meter panjang drainase yang sudah dibangun masyarakat ternyata diklaim oleh rekanan pihak Dinas Bina Marga sebagai pengerjaannya.

“Inilah bentuk kecurangan yang langsung kami saksikan sendiri di lapangan, untuk itu kami meminta Dinas Bina Marga Kota Medan untuk tak bermain-main dengan pengerjaan proyeknya,” ingatkannya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pengumuman tender proyek Dinas Bina Marga Kota Medan sebanyak 218 paket terindikasi syarat dengan permainan oknum-oknum tertentu. Untuk itu, diminta Kejatisu memerintahkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan memeriksa seluruh proyek di Dinas Bina Marga Kota Medan.

Aksi yang berjalan tertib itu tak ada yang menyambut dari pihak Dinas Bina Marga Kota Medan, akhirnya massa membubarkan diri. Sebelumnya massa telah berorasi di depan gedung Kejari Medan untuk melaporkan indikasi kecurangan pengerjaan pembangunan drainase di Jalan Bajak V.

Di depan gedung Kejari Medan, massa meminta Kejari Medan diperiksa oleh Aswas Kejatisu terkait sejumlah pembiaran sejumlah kasus dugaan korupsi di sejumlah dinas di Kota Medan.
Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Gunawan S Lubis mengaku belum mengetahui dugaan proses pembangunan drainase di Jalan Bajak V, pasalnya hingga saat ini masih dikerjakan oleh pihak ketiga. “Ya sekarangkan masih dikerjakan, kalau tak sesuai. Kami tak mau membayarnya. Nanti kami lihat lagi ya,” ujarnya sambil berlalu meninggalkan wartawan. (ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/