MEDAN- Dua gelombang unjukrasa berlangsung di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Rabu (26/9). Diantaranya kasus dugaan korupsi di Kabupaten Pemkab Labuhanbatu Selatan dan kasus dugaan korupsi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Puluhan massa yang mengatasnamakan Angkatan Muda Anti Korupsi Sumatera Utara (AMAKSU), menilai Bupati Labusel Wildan Aswan Tanjung, yang saat ini maju mencalonkan diri jadi Gubsu, bukanlah sosok pemimpin yang amanah. “Darimana modal pemasangan baliho yang terlihat disetiap kabupaten kota di Sumut?.
Jawabannya jelas, itu berasal dari uang rakyat. Tolong bapak Kajatisu untuk mengusut kasus dugaan korupsinya,” kata massa, Koordinator Aksi M Nazri
Selang beberapa menit, kantor Kejatisu kembali didatangi segerombolan massa yang menamakan Forum Aspirasi Rakyat Republik Indonesia (Format RI).
Sugianto Harahap selaku Koordinator Aksi Format RI menyatakan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) telah terindikasi memperjualbelikan proyek di Dinas PU terkait kepada kontraktor, mulai budget setoran senilai Rp350 juta, Rp160 juta, Rp 80 juta, Rp50 juta, Rp45 juta dan Rp40 juta. (far)