MEDAN-Dua Organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) di Kota Medan , Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) bentrok di Jalan Merak Jingga dan disusul bentroka di Jalan Gaharu Medan, Kamis (26/9) sore. Keduanya terlibat perang batu hingga arus lalu lintas macet total.
Dari informasi berbagai sumber, kejadian ini bermula saat PP pulang melakukan aksi damai di DPRD Sumut. Ketika tiba di Jalan Gaharu, sebuah mobil yang mereka tumpangi dihadang oleh IPK. Kabarnya, IPK juga sempat memukul mobil tersebut dengan sebuah klewang.
Tak terima dengan hal tersebut, massa ormas PP langsung turun dan menyerbu massa IPK. Aksi lempar batu pun tak bisa dihindarin
“Tiba-tiba saja, kami diserang dengan dilempari batu. Bahkan, bus yang kami tumpangi dipukuli pakai balok dan klewang. Sempat ‘main’ kami tadi setengah jam,” ujar Ketua PAC PP Medan Perjuangan Barri Siregar.
Di sisi lain, wakil ketua IPK Medan Barat Arie Popay membantah bahwa massa IPK melakukan penyerangan terhadap PP. Dikatakannya, kejadian ini bermula saat dirinya bersama anggotanya duduk di pos IPK Medan Barat. Tiba-tiba massa yang diketahui dari PAC Gaharu turun dari sebuah bus dan langsung masuk ke dalam kantor mereka.
“Mereka (PP) yang mulai. Karena jumlah kami sedikit kami lari untuk mengumpulkan personel,” katanya.
Dijelaskannya, setelah mengumpulkan personel, ormas IPK bersiap dan berjaga-jaga. “Karena kami merasa dilecehkan kami berjaga-jaga. Pas pula lewat bus kedua dari PAC Medan Perjuangan jadi kami halau. Tidak terima dengan hal itu mereka pun turun dan menyerang kami, makanya terjadinya bentrokan ini,” katanya.
Pantauan Sumut Pos di lokasi kejadian, tampak puluhan orang memadati pinggir jalan di Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Medan Timur. Begitu juga dengan puluhan personel polisi dari Polresta Medan, tampak melakukan penjagaan dan pengamanan. Sekitar 1 jam berkumpul dan bertahan di pinggir Jalan di depan kantor KPU Sumut itu, massa yang terkonsentrasi akhirnya membubarkan diri.
Dari bentrokan itu, Polresta Medan akhirnya meringkus dan mengamankan 18 orang. Setelah berhasil diringkus, 18 orang tersebut diboyong ke Polresta Medan untuk menjalani pemeriksaan.
“Ya, mereka yang kita amankan berasal dari 2 OKP yang terlibat bentrok. Namun kita masih akan melakukan pemeriksaan dan penghitungan jumlah orang yang sudah kita amankan, “ ungkap Kepala Satuan Kriminal Polresta Medan, Kompol Jean Calvij Simanjuntak, saat ditemui di lokasi bentrokan.
Lebih lanjut, Calvij menyebut kalau pihaknya juga turut mengamankan barang bukti. Sejumlah senjata seperti klewang, stik golf, stik hoki, air soft gun, diamankan polisi dari lokasi kejadian. Bahkan, 3 unit sepeda motor yang dikabarkan digunakan dalam penyerangan itu juga turut diamankan polisi. (mag-10/mb)
Setelah di Jalan Merak Jingga PP & IPK Bentrok di Jalan Gaharu
MEDAN-Dua Organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) di Kota Medan , Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) bentrok di Jalan Merak Jingga dan disusul bentroka di Jalan Gaharu Medan, Kamis (26/9) sore. Keduanya terlibat perang batu hingga arus lalu lintas macet total.
Dari informasi berbagai sumber, kejadian ini bermula saat PP pulang melakukan aksi damai di DPRD Sumut. Ketika tiba di Jalan Gaharu, sebuah mobil yang mereka tumpangi dihadang oleh IPK. Kabarnya, IPK juga sempat memukul mobil tersebut dengan sebuah klewang.
Tak terima dengan hal tersebut, massa ormas PP langsung turun dan menyerbu massa IPK. Aksi lempar batu pun tak bisa dihindarin
“Tiba-tiba saja, kami diserang dengan dilempari batu. Bahkan, bus yang kami tumpangi dipukuli pakai balok dan klewang. Sempat ‘main’ kami tadi setengah jam,” ujar Ketua PAC PP Medan Perjuangan Barri Siregar.
Di sisi lain, wakil ketua IPK Medan Barat Arie Popay membantah bahwa massa IPK melakukan penyerangan terhadap PP. Dikatakannya, kejadian ini bermula saat dirinya bersama anggotanya duduk di pos IPK Medan Barat. Tiba-tiba massa yang diketahui dari PAC Gaharu turun dari sebuah bus dan langsung masuk ke dalam kantor mereka.
“Mereka (PP) yang mulai. Karena jumlah kami sedikit kami lari untuk mengumpulkan personel,” katanya.
Dijelaskannya, setelah mengumpulkan personel, ormas IPK bersiap dan berjaga-jaga. “Karena kami merasa dilecehkan kami berjaga-jaga. Pas pula lewat bus kedua dari PAC Medan Perjuangan jadi kami halau. Tidak terima dengan hal itu mereka pun turun dan menyerang kami, makanya terjadinya bentrokan ini,” katanya.
Pantauan Sumut Pos di lokasi kejadian, tampak puluhan orang memadati pinggir jalan di Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Medan Timur. Begitu juga dengan puluhan personel polisi dari Polresta Medan, tampak melakukan penjagaan dan pengamanan. Sekitar 1 jam berkumpul dan bertahan di pinggir Jalan di depan kantor KPU Sumut itu, massa yang terkonsentrasi akhirnya membubarkan diri.
Dari bentrokan itu, Polresta Medan akhirnya meringkus dan mengamankan 18 orang. Setelah berhasil diringkus, 18 orang tersebut diboyong ke Polresta Medan untuk menjalani pemeriksaan.
“Ya, mereka yang kita amankan berasal dari 2 OKP yang terlibat bentrok. Namun kita masih akan melakukan pemeriksaan dan penghitungan jumlah orang yang sudah kita amankan, “ ungkap Kepala Satuan Kriminal Polresta Medan, Kompol Jean Calvij Simanjuntak, saat ditemui di lokasi bentrokan.
Lebih lanjut, Calvij menyebut kalau pihaknya juga turut mengamankan barang bukti. Sejumlah senjata seperti klewang, stik golf, stik hoki, air soft gun, diamankan polisi dari lokasi kejadian. Bahkan, 3 unit sepeda motor yang dikabarkan digunakan dalam penyerangan itu juga turut diamankan polisi. (mag-10/mb)