Site icon SumutPos

Ortu Perampok Driver Grab Car: Anakku… Kasihan Kalilah Kau!

Pelaku perampokan yang menewaskan sopir taksi online, David Julhar Simanjuntak, Minggu (24/9) dini hari lalu, yakni Ari dan Rizky, ditembak hingga tewas karena melawan saat hendak ditangkap Senin (25/9) pagi, pukul 06.02 WIB.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di Rumah Sakit Bhayangkara, orangtua Ari –tersangka perampok driver Grab Car yang tewas ditembak polisi di Jalan Pandu pada Senin (25/9) lalu, tampak menangis sesenggukan. Elida Henim dan Warno, nama orangtua Ari, berlinang-linang air mata.

Elida yang mengenakan kerudung putih berkali-kali menanyakan keberadaan anaknya yang baru saja menamatkan sekolahnya di bangku SMA tersebut.  Ia tak menyangka, anaknya terlibat perampokan yang menewaskan sopir taksi online, David Julher Simanjuntak pada Minggu (24/9) dini hari lalu.

“Anakku itu nggak ada salah. Dia nggak mungkin ikut-ikutan membunuh. Anakku… kasihan kalilah kau,” ucap Elida dengan bibir bergetar sambil memegangi spion mobil yang terparkir di seputar RS Bhayangkara.

Sebelum dikabarkan melakukan perampokan disertai pembunuhan dan diburon polisi, Elida mengungkapkan, Ari dijemput temannya yang bernama Rizki keluar rumah sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu Warno kukuh melarang anaknya untuk keluar lagi, mengingat waktu sudah larut malam.

“Ayahnya sudah larang keluar, tapi dia tetap keluar. Dia dijemput kawannya malam itu. Biasanya dia main warnet yang kutahu,” ucap warga Pasar VII Tembung, Deliserdang ini.

Melihat kerumunan wartawan di sekeliling keluarga Ari, Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho didampingi Wakapolrestabes, AKBP Tatan Dirsan pun mendekat. Dari penjelasan Sandi, Ari terlibat bekerja sama dengan Rizky saat melakukan melakukan pencurian disertai kekerasan terhadap David Julher Simanjuntak dengan barang bukti sebilah pisau.

“Anak ibu ini, bagian dari tersangka lain. Yang bersangkutan memang terlibat dalam aksi (perampokan) kemarin. Kami temukan barang bukti kendaraan dan harta benda milik korban serta pisau,” tuturnya.

Mendengar penjelasan Kapolrestabes, Elida kemudian melontarkan permintaan agar Polisi segera memberikan jasad anaknya untuk segera dimakamkan. “Saya minta tolong sama Bapak lah. Bantulah kami Pak. Saya mohon agar jenazah anak saya segera bisa dibawa pulang. Kan sudah berhari-hari di rumah sakit,” pintanya.

Kapolrestabes kemudian berjanji akan secepatnya mengembalikan jenazah pelaku kepada keluarga. Saat beraksi, Ari dan Rizky sempat mencatut nama Detasemen Gegana Brimob Polda Sumut dengan nama Bripka J Manullang. Bermodal akun tersebut, kepolisian berhasil mengungkap identitas dan melacak keberadaan pelaku.

“Dari akun itukan ada tertinggal nomor handphone. Kemudian, kami melakukan tracking (pelacakan) terhadap nomor yang ada di akun tersebut. Kami berhasil menemukan keberadaan pelaku,” kata Sandi.

Saat dilakukan pelacakan, nomor handphone yang digunakan pelaku berpindah-pindah tempat sejak perampokan. Terakhir, polisi mendeteksi keberadaan pelaku melintas di Jalan Ismailiyah menuju Jalan Pandu.

“Nomor handphonennya kadang aktif dan nonaktif. Dini hari itu, kembali aktif dan kami melakukan pengejaran. Setelah kami tahu posisinya, kami langsung melakukan penindakan. Ketika hendak diamankan, kedua tersangka ini melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas,” kata Sandi. (dvs/ted/adz)

 

 

Exit mobile version