30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Menteri BUMN dan Ketum Kadin Tinjau Vaksinasi di Medan, Gotong Royong Melawan Pandemi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, satu-satunya jalan paling efektif dalam penanganan Covid-19 adalah dengan bergotong royong, antara pemerintah dan pihak swasta. Seperti pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Kementerian BUMN, Pemko Medan, Alpha JWC, Benihbaik, dan Unpab.

BERBINCANG: Menteri BUMN Erick Thohir berbincang dengan warga yang mengikuti vaksinasi massal yang digelar Kadin bersama Kementerian BUMN, Pemko Medan, Alpha JWC, Benihbaik, dan Unpab di Medan, Sabtu (25/9).

“Ini adalah hal yang positif, ketika ada pihak swasta yang membantu percepatan program vaksinasi pemerintah. Mudah-mudahan kita bisa terus meningkatkan pelaksanaan vaksinasi,” kata Erick saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Perumahan Padang Golf Malibu, Medan Polonia, Sabtu (25/9) siang.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga mengingatkan agar masyarakat memastikan diri telah divaksin dan tetap menjaga protokol kesehatan. “Tidak boleh abai walau sudah divaksin. Masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak,” ujarnya.

Dijelaskan Erick, vaksinasi massal ini akan digelar selama dua bulan. Jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 60 ribu, dengan rincian 30 ribu dosis pertama dan 30 ribu dosis kedua, dengan target warga yang disuntik setiapnya harinya sebanyak 1.000 orang.

Sementara, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, kolaborasi antara swasta dengan pemerintah tentunya sebagai langkah bersama untuk melawan Covid-19. Artinya, sebagai upaya gotong-royong untuk mengatasi persoalan bangsa dan negara saat ini. “Kegiatan vaksinasi ini adalah wujud nyata gotong royong Kadin Indonesia membantu pemerintah dalam perang menghadapi pandemi Covid-19. Karena itu, salah satu ‘senjata’ melawan pandemi adalah vaksin,” ungkapnya.

Arsjad menyebutkan, vaksinasi massal yang dilakukan ini juga untuk membantu Pemerintah Indonesia mencapai target herd immunity. Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan yaitu dengan membuat sentra vaksinasi ataupun mobil vaksin keliling. “Ada 68 mobil vaksinasi di seluruh Indonesia yang disediakan. Kemudian, setiap provinsi di Indonesia diupayakan minimal 10 ribu dosis vaksin,” sebutnya.

Menurut Arsjad, peran Kadin Indonesia dalam membantu pemerintah menghadapi pandemi Covid-19 ini bukan itu saja, melainkan juga dengan memberi bantuan sembako, oksigen medis, dan lainnya. “Artinya, kita lakukan berbagai upaya apa yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah menghadapi pandemi. Di sisi lain, kita juga mengupayakan agar bagaimana mengembalikan roda perekonomian dengan mendorong iklim usaha bangkit kembali. Sebab, pandemi ini baik itu usaha mikro maupun usaha besar sekalipun juga terdampak pandemi,” ungkapnya.

Arsjad menambahkan, dalam 2 bulan ini akan menggelar 60 ribu vaksin untuk 30 ribu peserta di Komplek Perumahan Malibu. Kemudian, ada juga vaksinasi mobil keliling sebanyak 2 unit dengan jumlah 10.000 dosis vaksin untuk 5 ribu peserta. “Setiap orang yang divaksin mobil keliling nanti akan diberikan sembako. Untuk titiknya akan dikoordinasikan dengan Pemko Medan,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara mengatakan, vaksinasi yang digelar ini tanpa mengurangi jatah vaksin di daerah. “Stok vaksin di daerah tidak berkurang, karena vaksin yang kita gunakan disuplai dari Kadin Pusat,” ujarnya.

Ivan menyatakan, masih perlu sosialisasi dilakukan pemerintah daerah kepada masyarakat terkait, agar bagaimana tidak menularkan kepada orang lain. “Perilaku masyarakat (orang tanpa gejala) masih banyak yang belum berubah, karenanya kita masih perlu sosialiasi. Kita tidak hanya takut tertular, tetapi juga tidak ingin menularkan kepada orang lain. Ini tentunya menjadi bagian penting bagi pemerintah daerah untuk menanamkan pola pikirnya kepada masyarakatnya,” pungkas Ivan.

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menyampaikan terimakasihnya atas semangat kolaborasi Kadin dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 dan menciptakan kekebalan komunal di Kota Medan. “Vaksinasi yang dilakukan di Kota Medan ini sangat membantu masyarakat Medan dan sekitarnya. Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara. Penduduk yang beraktivitas di Kota ini bukan saja warga Medan, namun ada juga dari luar Medan,” ucap Bobby.

Dikatakan Bobby, beberapa waktu lalu, Pemko Medan melakukan vaksinasi di tingkat kecamatan yang akan diperkecil lagi wilayahnya, yakni tingkat kelurahan dan Puskesmas. Vaksinasi ini, dikhususkan untuk masyarakat Kota Medan.

Apalagi saat ini, dari target 1,9 juta lebih warga Medan yang akan divaksin, baru tercapai 46 sampai 47 persen yang sudah divaksin untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, baru terealisasi sekitat 35 sampai 36 persen. “Oleh karena itu, kami tetap memetakan untuk masyarakat Medan yang di tingkat mikro dan masyarakat di sekitar Medan dalam vaksinasi massal ini,” ujarnya sembri menekankan, bahwa vaksin dalam kegiatan ini tidak menggunakan vaksin milik Kota Medan, melainkan diadakan sendiri oleh Kadin. (map/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, satu-satunya jalan paling efektif dalam penanganan Covid-19 adalah dengan bergotong royong, antara pemerintah dan pihak swasta. Seperti pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Kementerian BUMN, Pemko Medan, Alpha JWC, Benihbaik, dan Unpab.

BERBINCANG: Menteri BUMN Erick Thohir berbincang dengan warga yang mengikuti vaksinasi massal yang digelar Kadin bersama Kementerian BUMN, Pemko Medan, Alpha JWC, Benihbaik, dan Unpab di Medan, Sabtu (25/9).

“Ini adalah hal yang positif, ketika ada pihak swasta yang membantu percepatan program vaksinasi pemerintah. Mudah-mudahan kita bisa terus meningkatkan pelaksanaan vaksinasi,” kata Erick saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Perumahan Padang Golf Malibu, Medan Polonia, Sabtu (25/9) siang.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga mengingatkan agar masyarakat memastikan diri telah divaksin dan tetap menjaga protokol kesehatan. “Tidak boleh abai walau sudah divaksin. Masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak,” ujarnya.

Dijelaskan Erick, vaksinasi massal ini akan digelar selama dua bulan. Jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 60 ribu, dengan rincian 30 ribu dosis pertama dan 30 ribu dosis kedua, dengan target warga yang disuntik setiapnya harinya sebanyak 1.000 orang.

Sementara, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, kolaborasi antara swasta dengan pemerintah tentunya sebagai langkah bersama untuk melawan Covid-19. Artinya, sebagai upaya gotong-royong untuk mengatasi persoalan bangsa dan negara saat ini. “Kegiatan vaksinasi ini adalah wujud nyata gotong royong Kadin Indonesia membantu pemerintah dalam perang menghadapi pandemi Covid-19. Karena itu, salah satu ‘senjata’ melawan pandemi adalah vaksin,” ungkapnya.

Arsjad menyebutkan, vaksinasi massal yang dilakukan ini juga untuk membantu Pemerintah Indonesia mencapai target herd immunity. Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan yaitu dengan membuat sentra vaksinasi ataupun mobil vaksin keliling. “Ada 68 mobil vaksinasi di seluruh Indonesia yang disediakan. Kemudian, setiap provinsi di Indonesia diupayakan minimal 10 ribu dosis vaksin,” sebutnya.

Menurut Arsjad, peran Kadin Indonesia dalam membantu pemerintah menghadapi pandemi Covid-19 ini bukan itu saja, melainkan juga dengan memberi bantuan sembako, oksigen medis, dan lainnya. “Artinya, kita lakukan berbagai upaya apa yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah menghadapi pandemi. Di sisi lain, kita juga mengupayakan agar bagaimana mengembalikan roda perekonomian dengan mendorong iklim usaha bangkit kembali. Sebab, pandemi ini baik itu usaha mikro maupun usaha besar sekalipun juga terdampak pandemi,” ungkapnya.

Arsjad menambahkan, dalam 2 bulan ini akan menggelar 60 ribu vaksin untuk 30 ribu peserta di Komplek Perumahan Malibu. Kemudian, ada juga vaksinasi mobil keliling sebanyak 2 unit dengan jumlah 10.000 dosis vaksin untuk 5 ribu peserta. “Setiap orang yang divaksin mobil keliling nanti akan diberikan sembako. Untuk titiknya akan dikoordinasikan dengan Pemko Medan,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara mengatakan, vaksinasi yang digelar ini tanpa mengurangi jatah vaksin di daerah. “Stok vaksin di daerah tidak berkurang, karena vaksin yang kita gunakan disuplai dari Kadin Pusat,” ujarnya.

Ivan menyatakan, masih perlu sosialisasi dilakukan pemerintah daerah kepada masyarakat terkait, agar bagaimana tidak menularkan kepada orang lain. “Perilaku masyarakat (orang tanpa gejala) masih banyak yang belum berubah, karenanya kita masih perlu sosialiasi. Kita tidak hanya takut tertular, tetapi juga tidak ingin menularkan kepada orang lain. Ini tentunya menjadi bagian penting bagi pemerintah daerah untuk menanamkan pola pikirnya kepada masyarakatnya,” pungkas Ivan.

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menyampaikan terimakasihnya atas semangat kolaborasi Kadin dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 dan menciptakan kekebalan komunal di Kota Medan. “Vaksinasi yang dilakukan di Kota Medan ini sangat membantu masyarakat Medan dan sekitarnya. Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara. Penduduk yang beraktivitas di Kota ini bukan saja warga Medan, namun ada juga dari luar Medan,” ucap Bobby.

Dikatakan Bobby, beberapa waktu lalu, Pemko Medan melakukan vaksinasi di tingkat kecamatan yang akan diperkecil lagi wilayahnya, yakni tingkat kelurahan dan Puskesmas. Vaksinasi ini, dikhususkan untuk masyarakat Kota Medan.

Apalagi saat ini, dari target 1,9 juta lebih warga Medan yang akan divaksin, baru tercapai 46 sampai 47 persen yang sudah divaksin untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, baru terealisasi sekitat 35 sampai 36 persen. “Oleh karena itu, kami tetap memetakan untuk masyarakat Medan yang di tingkat mikro dan masyarakat di sekitar Medan dalam vaksinasi massal ini,” ujarnya sembri menekankan, bahwa vaksin dalam kegiatan ini tidak menggunakan vaksin milik Kota Medan, melainkan diadakan sendiri oleh Kadin. (map/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/