30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Konsolidasikan Angkatan Putri Al-Washliyah di Dairi dan Pakpak Bharat

Dedi Iskandar Ajak Kembangkan Kreativitas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua PW Al Jam’iyatul Washliyah (Al-Washliyah) Sumatera Utara (Sumut), Ust Dedi Iskandar Batubara mengunjungi Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat dalam rangka konsolidasi dan penguatan organ bagian, Angkatan Putri Washliyah, Rabu (26/12). Dalam pertemuan tersebut, ia mendorong agar kader dan warga aktif menggelar berbagai kegiatan silaturahmi dan pengajian.

Hadir dalam kunjungan tersebut Sekretaris PW Angkatan Putri Al-Washliyah Sumut Zubaidah Khan, Ketua PD Al-Washliyah Dairi Mahyudin Al Amir Limbong, Ketua PD Al-Washliyah Pakpak Bharat Edi Syahrem Manik, Ketua Angkatan Putri Washliyah Pakpak Bharat Siti Aisyah Ginting serta para pengurus Gerakan Pemuda dan Ikatan Pelajar Al-Washliyah (GPA dan IPA) yang juga menggelar latihan kader dasar (LKD).

Di Kabupaten Dairi, Dedi Iskandar Batubara menyebutkan bahwa peran organisasi bagian seperti GPA, Angkatan Putri, Muslimat dan lainnya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari keberadaan Al-Washliyah. Meskipun berdiri secara otonom, namun tetap berada pada garis perjuangan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam ini.

“Saya kira proses di organisasi ini harus berkelanjutan. Mungkin mulainya dari usia remaja, kita berproses di Washliyah. Setelah itu lanjut ke jenjang mahasiswa ada Himmah, kemudian GPA. Lalu ada ikatan guru dan dosen, ikatan sarjana dan kemudian ke pengurus Al-Washliyah. Bagi perempuannya, ada Angkatan Putri dan Muslimat,” ujar Dedi Iskandar Batubara di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.

Di lokasi selanjutnya, Dedi Iskandar Batubara juga memotivasi para perempuan dari Pengurus Daerah (PD) Angkatan Putri Al-Washliyah Kabupaten Pakpak Bharat, di Desa Kutadame, Kecamatan Kerajaan. Baginya, keberadaan organ bagian di daerah ini patut dijadikan contoh, karena selain pengurus daerah, ternyata juga sudah ada pengurus cabang (PC) tingkat kecamatan yang terbentuk.

“Dalam berorganisasi ini kita tak boleh stress dan jadi beban. Harus bahagia dan riang gembira. Jadi kepada Angkatan Putri Washliyah, bagaimana bisa membuat kegiatan yang sifatnya rutin bulanan, seperti pengajian. Jadi tidak harus menunggu momentum dan kegiatan besar,” sebut Dedi Iskandar Batubara.

Karenanya, Dedi mengingatkan bahwa tak perlu ekspektasi tinggi dalam hal menjalankan organisasi. Apalagi Angkatan Putri, merupakan organ bagian yang lebih condong kepada kegiatan silaturahmi dan konsolidasi warga di setiap tingkatan. Sehingga secara tidak langsung, garis perjuangan Al-Washliyah berjalan di tangan organisasi ini, yaitu dakwah dan pendidikan.

Selain itu, Dedi Iskandar Batubara juga memotivasi peserta LKD IPA Dairi tahun 2023 yang diikuti siswa kelas 9-12 dari sejumlah sekolah/madrasah. Katanya, pendidikan khusus kepemimpinan tidak akan didapatkan dari sekolah. Melainkan diperoleh dari luar. Karena itu, kegiatan pelatihan atau pengkaderan menjadi satu proses penting dalam kehidupan seseorang.

“Pelatihan seperti ini tidak ada di dalam kelas. Mungkin memang tidak semua ingin menjadi pemimpin. Tetapi apapun profesinya, kita akan rasakan manfaatnya, bagaimana bisa tampil di ruang publik. Intinya proses ini adalah modal penting untuk merangkai keberhasilan masa depan,” jelas Dedi Iskandar Batubara.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua PW Al Jam’iyatul Washliyah (Al-Washliyah) Sumatera Utara (Sumut), Ust Dedi Iskandar Batubara mengunjungi Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat dalam rangka konsolidasi dan penguatan organ bagian, Angkatan Putri Washliyah, Rabu (26/12). Dalam pertemuan tersebut, ia mendorong agar kader dan warga aktif menggelar berbagai kegiatan silaturahmi dan pengajian.

Hadir dalam kunjungan tersebut Sekretaris PW Angkatan Putri Al-Washliyah Sumut Zubaidah Khan, Ketua PD Al-Washliyah Dairi Mahyudin Al Amir Limbong, Ketua PD Al-Washliyah Pakpak Bharat Edi Syahrem Manik, Ketua Angkatan Putri Washliyah Pakpak Bharat Siti Aisyah Ginting serta para pengurus Gerakan Pemuda dan Ikatan Pelajar Al-Washliyah (GPA dan IPA) yang juga menggelar latihan kader dasar (LKD).

Di Kabupaten Dairi, Dedi Iskandar Batubara menyebutkan bahwa peran organisasi bagian seperti GPA, Angkatan Putri, Muslimat dan lainnya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari keberadaan Al-Washliyah. Meskipun berdiri secara otonom, namun tetap berada pada garis perjuangan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam ini.

“Saya kira proses di organisasi ini harus berkelanjutan. Mungkin mulainya dari usia remaja, kita berproses di Washliyah. Setelah itu lanjut ke jenjang mahasiswa ada Himmah, kemudian GPA. Lalu ada ikatan guru dan dosen, ikatan sarjana dan kemudian ke pengurus Al-Washliyah. Bagi perempuannya, ada Angkatan Putri dan Muslimat,” ujar Dedi Iskandar Batubara di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.

Di lokasi selanjutnya, Dedi Iskandar Batubara juga memotivasi para perempuan dari Pengurus Daerah (PD) Angkatan Putri Al-Washliyah Kabupaten Pakpak Bharat, di Desa Kutadame, Kecamatan Kerajaan. Baginya, keberadaan organ bagian di daerah ini patut dijadikan contoh, karena selain pengurus daerah, ternyata juga sudah ada pengurus cabang (PC) tingkat kecamatan yang terbentuk.

“Dalam berorganisasi ini kita tak boleh stress dan jadi beban. Harus bahagia dan riang gembira. Jadi kepada Angkatan Putri Washliyah, bagaimana bisa membuat kegiatan yang sifatnya rutin bulanan, seperti pengajian. Jadi tidak harus menunggu momentum dan kegiatan besar,” sebut Dedi Iskandar Batubara.

Karenanya, Dedi mengingatkan bahwa tak perlu ekspektasi tinggi dalam hal menjalankan organisasi. Apalagi Angkatan Putri, merupakan organ bagian yang lebih condong kepada kegiatan silaturahmi dan konsolidasi warga di setiap tingkatan. Sehingga secara tidak langsung, garis perjuangan Al-Washliyah berjalan di tangan organisasi ini, yaitu dakwah dan pendidikan.

Selain itu, Dedi Iskandar Batubara juga memotivasi peserta LKD IPA Dairi tahun 2023 yang diikuti siswa kelas 9-12 dari sejumlah sekolah/madrasah. Katanya, pendidikan khusus kepemimpinan tidak akan didapatkan dari sekolah. Melainkan diperoleh dari luar. Karena itu, kegiatan pelatihan atau pengkaderan menjadi satu proses penting dalam kehidupan seseorang.

“Pelatihan seperti ini tidak ada di dalam kelas. Mungkin memang tidak semua ingin menjadi pemimpin. Tetapi apapun profesinya, kita akan rasakan manfaatnya, bagaimana bisa tampil di ruang publik. Intinya proses ini adalah modal penting untuk merangkai keberhasilan masa depan,” jelas Dedi Iskandar Batubara.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/