24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

DPRD Akan Panggil Kadisdik Medan

Outbond Kepsek SDN Medan Dikutip Rp600 Ribu

MEDAN-Wakil Ketua DPRD Medan Ikrimah Hamidy berjanji akan memanggil Pj Kadisdik Medan Dr Rajab Lubis MS, terkait kutipan biaya Rp 600 ribu setiap peserta untuk pelaksanaan out bond Kepsek SDN se-Kota Medan.

“Kalau ada kegiatan seperti outbound itu mestinya sudah terprogram oleh Pemko Medan dan dananya dianggarkan di APBD. Sehingga kepala sekolah tidak perlu bayar,”ujarnya.

Kalau diprogramkan tanpa APBD dan kalau kepala sekolah itu membayar seharusnya Kadis Pendidikan Medan berkonsultasikan dengan sekda dan wali kota, karena pelaksanaan menggunakan anggaran di luar dari APBD.

“Kalau tidak ada rekomendasi dari wali kota atau sekda sebaiknya tidak usah diadakan kegiatan itu. Karena sifatnya pribadi kepada kepala sekolah,”sebutnya.

Sementara pengamat pendidikan Dr Mutsyuhito Solin MPd mengatakan, kegiatan dan keperluan outbound itu memang ada jadi sekolah punya prioritas.
“Ikut atau tidak itu merupakan hak sekolah. Kalau menurut manajemen sekolah boleh saja mereka menolak untuk ikut,” ucapnya.
Disinggung adanya kebijakan yang nantinya diambil kadis atas penolakan yang dilakukan kepala sekolah, menurut Sholin hal itu risiko bagi kepala sekolah.

Seperti diberitakan, pelaksanaan outbond yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik)  Kota Medan yang diikuti kepala sekolah di tingkat SD Negeri di Kota Medan dituding sebagai program mubazir. Selain dianggap tidak bermanfaat dan tidak menunjang majunya dunia pendidikan. Kegiatan tersebut malah dianggap membebankan bagi setiap kepala sekolah (kepsek) karena diwajibkan membayar Rp600.000 per orang.
Hal itu terungkap dengan adanya surat Nomor 420/94 PPMP/2012 tertanggal 03 Februari 2012, yang dilayangkan ke setiap sekolah yang ditujukan untuk kepsek SD Negeri di Kota Medan.

Dimana isi surat tersebut mengharapkan kepada pihak sekolah agar turut berpartisipasi sebagai peserta mengikuti outbond dengan biaya Rp600.000 per peserta.

Bukti-bukti tersebut dibeberkan oleh Direktur Konsultan Pendidikan Indonesia (Kopindo) Sumut, Joharis Lubis saat dikonfirmasi Jumat(24/2).
“Berdasarkan pengamatan, Disdik Medan adalah sebagai panitia pelaksana kegiatan outbond dan sudah terselenggara dua kali. Saya pikir ini tidak ada manfaatnya buat para kepsek itu. Kalaupun ada outbond, serahkan saja kepada panitia dan seharusnya jangan dibebankan biaya,” tegasnya.
Menurut informasi yang diterima, outbond telah berlangsung di kawasan Wisata Kolam Deli, Kabupaten Karo beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini, menurut Johari, akan membuka peluang bagi dinas pendidikan Kota Medan untuk melakukan pengutipan kepada pihak kepala sekolah.
Salah seorang kepala sekolah SD Negeri yang enggan namanya disebutkan, membenarkan adanya acara outbond yang diselenggarakan oleh Disdik Medan.

Dia bahkan mengatakan jika pihaknya mendapat info kalau pada Maret mendatang akan diselenggarakan kembali kegiatan outbond yang pernah dilakukan oleh Disdik Medan semasa Rajab Lubis sebagai Kadisdik Kota Medan.

Ditanya soal biaya, kepala sekolah tersebut mengaku belum ada disebutkan nominal dan sumber biayanya.

“Jumlahnya saya belum tahu. Ada dikabari kalau Maret ini bakal ada outbond lagi. Soal biayanya belum diketahui berapa jumlahnya. Masih menunggu kejelasan juga,” ucapnya.

Begitu juga pengakuan Eva, salah satu Guru SD negeri di Kota Medan dirinya membenarkan jika ada kegiatan outbond yang dilaksanakan oleh Disdik Kota Medan beberapa waktu lalu. Namun dia tidak berani mengatakan soal biaya yang dibebankan kepada kepsek.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Rajab Lubis saat dikonfirmasi mengaku, sudah menutup kegiatan tersebut dan dipastikan tidak akan ada lagi kegiatan serupa untuk kedepannya.

Rajab mengakui jika kegiatan outbond dimasa kepemimpinannya telah  berlangsung sebanyak dua kali  dan tidak dikenakan pungutan.
Saat disinggung mengenai alasan tidak diselenggarakannya lagi outbond, menurutnya ada pihak tertentu yang merasa kegiatan itu tidak ada manfaatnya.
“Sudah kita tutup kegiatan outbondnya. Jadi sudah gak ada lagi kegiatan seperti ini karena gak ada manfaatnya kecuali buat guru,”katanya dan enggan membahas hal tersebut lebih lanjut. (uma)

Outbond Kepsek SDN Medan Dikutip Rp600 Ribu

MEDAN-Wakil Ketua DPRD Medan Ikrimah Hamidy berjanji akan memanggil Pj Kadisdik Medan Dr Rajab Lubis MS, terkait kutipan biaya Rp 600 ribu setiap peserta untuk pelaksanaan out bond Kepsek SDN se-Kota Medan.

“Kalau ada kegiatan seperti outbound itu mestinya sudah terprogram oleh Pemko Medan dan dananya dianggarkan di APBD. Sehingga kepala sekolah tidak perlu bayar,”ujarnya.

Kalau diprogramkan tanpa APBD dan kalau kepala sekolah itu membayar seharusnya Kadis Pendidikan Medan berkonsultasikan dengan sekda dan wali kota, karena pelaksanaan menggunakan anggaran di luar dari APBD.

“Kalau tidak ada rekomendasi dari wali kota atau sekda sebaiknya tidak usah diadakan kegiatan itu. Karena sifatnya pribadi kepada kepala sekolah,”sebutnya.

Sementara pengamat pendidikan Dr Mutsyuhito Solin MPd mengatakan, kegiatan dan keperluan outbound itu memang ada jadi sekolah punya prioritas.
“Ikut atau tidak itu merupakan hak sekolah. Kalau menurut manajemen sekolah boleh saja mereka menolak untuk ikut,” ucapnya.
Disinggung adanya kebijakan yang nantinya diambil kadis atas penolakan yang dilakukan kepala sekolah, menurut Sholin hal itu risiko bagi kepala sekolah.

Seperti diberitakan, pelaksanaan outbond yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik)  Kota Medan yang diikuti kepala sekolah di tingkat SD Negeri di Kota Medan dituding sebagai program mubazir. Selain dianggap tidak bermanfaat dan tidak menunjang majunya dunia pendidikan. Kegiatan tersebut malah dianggap membebankan bagi setiap kepala sekolah (kepsek) karena diwajibkan membayar Rp600.000 per orang.
Hal itu terungkap dengan adanya surat Nomor 420/94 PPMP/2012 tertanggal 03 Februari 2012, yang dilayangkan ke setiap sekolah yang ditujukan untuk kepsek SD Negeri di Kota Medan.

Dimana isi surat tersebut mengharapkan kepada pihak sekolah agar turut berpartisipasi sebagai peserta mengikuti outbond dengan biaya Rp600.000 per peserta.

Bukti-bukti tersebut dibeberkan oleh Direktur Konsultan Pendidikan Indonesia (Kopindo) Sumut, Joharis Lubis saat dikonfirmasi Jumat(24/2).
“Berdasarkan pengamatan, Disdik Medan adalah sebagai panitia pelaksana kegiatan outbond dan sudah terselenggara dua kali. Saya pikir ini tidak ada manfaatnya buat para kepsek itu. Kalaupun ada outbond, serahkan saja kepada panitia dan seharusnya jangan dibebankan biaya,” tegasnya.
Menurut informasi yang diterima, outbond telah berlangsung di kawasan Wisata Kolam Deli, Kabupaten Karo beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini, menurut Johari, akan membuka peluang bagi dinas pendidikan Kota Medan untuk melakukan pengutipan kepada pihak kepala sekolah.
Salah seorang kepala sekolah SD Negeri yang enggan namanya disebutkan, membenarkan adanya acara outbond yang diselenggarakan oleh Disdik Medan.

Dia bahkan mengatakan jika pihaknya mendapat info kalau pada Maret mendatang akan diselenggarakan kembali kegiatan outbond yang pernah dilakukan oleh Disdik Medan semasa Rajab Lubis sebagai Kadisdik Kota Medan.

Ditanya soal biaya, kepala sekolah tersebut mengaku belum ada disebutkan nominal dan sumber biayanya.

“Jumlahnya saya belum tahu. Ada dikabari kalau Maret ini bakal ada outbond lagi. Soal biayanya belum diketahui berapa jumlahnya. Masih menunggu kejelasan juga,” ucapnya.

Begitu juga pengakuan Eva, salah satu Guru SD negeri di Kota Medan dirinya membenarkan jika ada kegiatan outbond yang dilaksanakan oleh Disdik Kota Medan beberapa waktu lalu. Namun dia tidak berani mengatakan soal biaya yang dibebankan kepada kepsek.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Rajab Lubis saat dikonfirmasi mengaku, sudah menutup kegiatan tersebut dan dipastikan tidak akan ada lagi kegiatan serupa untuk kedepannya.

Rajab mengakui jika kegiatan outbond dimasa kepemimpinannya telah  berlangsung sebanyak dua kali  dan tidak dikenakan pungutan.
Saat disinggung mengenai alasan tidak diselenggarakannya lagi outbond, menurutnya ada pihak tertentu yang merasa kegiatan itu tidak ada manfaatnya.
“Sudah kita tutup kegiatan outbondnya. Jadi sudah gak ada lagi kegiatan seperti ini karena gak ada manfaatnya kecuali buat guru,”katanya dan enggan membahas hal tersebut lebih lanjut. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/