Tipikor Polda Intensifkan Kasus Dugaan Korupsi JR Saragih
MEDAN- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sumut, terus mengintensifkan pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi Bupati Simalungun JR Saragih.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus), Komisaris Besar (Kombes) Pol Sadono Budi Nugroho kepada Sumut Pos, Senin (27/2), menuturkan, sudah ada beberapa orang dari pihak guru dan persatuan guru di Simalungun yang dipanggil untuk dimintai keterangannya.
“Sudah. Hari ini juga sudah dilakukan pemeriksaan terhadap guru dan persatuan guru untuk klarifikasi. Semuanya sudah dijadwalkan, akan terus dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan,” tegasnya.
Upaya pemeriksaan dan pemanggilan tersebut, berkaitan dengan kasus dugaan kolusi JR Saragih dengan Ketua DPRD Simalingun, Binton Tindaon, untuk mengalihkan dana intensif para guru non PNS sebesar Rp1,276 miliar, penyelewengan tunjangan profesi guru PNS Tahun 2010 atau tunjangan sertifikasi guru senilai Rp2,034 miliar, untuk membeli mobil anggota DPRD Simalungun.
Lebih lanjut, Sadono menuturkan, proses pemanggilan dan pemeriksaan dalam rangka klarifikasi akan dilanjutkan pada Rabu (29/2) pekan ini, dengan agenda memanggil Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Simalungun, Albert Sinaga.
“Ya, semua sudah terjadwal. Rabu ini, akan ada pemanggilan dan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Selanjutnya, akan terus dilakukan kepada yang diduga mengetahui dan terlibat,” tegasnya.
Selain itu, sambungnya, untuk dua kasus lainnya yang juga diduga melibatkan Bupati Simalungun tersebut, Tipikor Polda Sumut juga akan terus mendalami kasus tersebut.
Diketahui, dua kasus lainnya yang juga ditangani Tipikor Polda Sumut adalah kasus pemutusan kontrak di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga senilai Rp1,2 miliar dan dugaan penyelewengan atas sisa Dana Alokasi Khusus (DAK) Simalungun Tahun 2010 sebesar Rp8,2 miliar.
“Akan terus kita dalami, untuk nantinya dilakukan analisis. Untuk kemudian menjadi penduan apakah nantinya bisa ditingkatkan atau tidak. Makanya kita terus mendalami semua laporan yang diterima, termasuk kasus ini juga,” tutupnya.(ari)