30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Turis Belgia Dijambret di Kesawan

MEDAN-Aksi kejahatan di jalanan di kota Medan saat ini, benar-benar makin marak. Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung ke Medan, juga menjadi korban aksi. Seperti yang dialami Cristop dan Cindy, pasangan suami-isteri (pasutri) asal Belgia.

Pasangan ini menjadi korban pejambretan di Jalan Ahmad Yani, Rabu (27/2) siang. Sebuah kalung emas yang saat itu melingkar di leher Cristop, berhasil dirampas 2 penjambretan yang mengedarai sepeda motor.

Atas kejadian itu, kedua bule itu langsung mendatangi Polsek Medan Kota untuk yang dimaksud kedua Bulek itu sebagai kantor Polisi terdekat yang mereka ketahui. Namun, kedua bule itu diantar oleh 2 orang personel Tugas Luar (TL) Polsek Medan Kota ke Polresta Medan untuk membuat laporan. Selanjutnya, kedua bule itu masuk ke ruang SPKT Polresta Medan untuk diterima laporannya secara resmi.

Tapi, sekitar 1 jam berada di dalam ruang SPKT Polresta Medan, kedua bule itu kembali keluar dan bermaksud langsung meninggalkan Mapolresta Medan tanpa membuat laporan. Dari keterangan korban, mereka batal membuat laporan perkara karena menganggap peristiwa itu sebagai masalah kecil. Saat dikonfirmasi lebih lanjut, jika tidak menganggap masalah besar, kenapa ke kantor polisi? Kedua bule itu langsung memanggil becak motor (betor) yang sedang melintas. Selanjutnya, kedua bule itu minta diantar menuju kawasan Mesjid Raya Al-Maksum, Medan.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Mazuki yang dikonfirmasi, Rabu (27/2) sore mengatakan kalau dirinya sedang berada di luar kota dan belum menerima laporan. Meski demikian, Yoris mengaku kalau pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Sementara Kapolsek Medan Barat, Kompol Nasrun Pasaribu mengaku belum menerima informasi.

“Kita belum terima laporan. Namun kita sudah menempatkan pengawasan khusus di kawasan itu. Selanjutnya, kita akan cari kebenaran informasi soal itu dan segera kita lakukan penyelidikan,” ungkap Nasrus.

Sebelumnya, tidak jauh dari lokasi 2 orang Turis asal Belgia itu dijambret, pernah terjadi juga penjambretan terhadap seorang wanita, Tini alias Khok Thinting, Sabtu (9/2) lalu. Akibat aksi itu, Tini terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Materna. Karena kondisinya cukup parah, Tini pun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, Selasa (12/2) lalu. Sementara pihak Kepolisian, hingga kini belum dapat mengungkap kasus itu dan belum berhasil menangkap pelaku penjambretan itu.

Selain pasangan dari Belgia tadi, turis yang dirampok hingga kehilangan nyawa sudah berulang kali terjadi di Medan. Menurut catatan Sumut Pos, pada 20 Oktober 2011 lalu, seorang turis warga negara Amerika, keturunan Korea, Samuel Hyein (28), yang baru saja tiba di Bandara Polonia Medan dirampok hingga tewas (lihat grafis).

Menyikapi hal itu, Kriminolog Nur Sairi Simatupang yang dihubungi Sumut Pos mengatakan kalau kejadian itu merupakan hal yang sangat merugikan Kota Medan. Terlebih  kalau kota Medan sedang gencar menyampaikan dan mempromosikan pariwisata yang ada di Kota Medan dan Sumatera Utara. Dengan tingkat keamanan yang terbilang belum maksimal itu, Sairi menyebut perlu ada peningkatan keamanan serta kesinergian antara kepolisan dan pemerintah untuk membuat jaminan keamanan, sesuai kebutuhan masyarakat.

“Pelaku kejahatan tidak pernah memilih korbannya, namun hal itu menunjukkan tinggkat keselamatan masih jauh dari kebutuhan. Berita ini akan mereka (korban) bawa ke negara mereka. Memang di mana saja kita perlu waspada, namun bila orang yang datang ke kota Medan sudah sejak awal berpikir akan keselamatan yang terancam, bisa-bisa Medan dikenal jadi kota kejahatan,” ungkap Sairi. (mag-10)

[table caption=”Turis Jadi Korban” delimiter=”|” terminator=”!”]

20 Oktober 2011[attr style=”white-space:nowrap”]|Seorang turis warga negara Amerika, keturunan Korea, Samuel Hyein (28), yang baru saja tiba di Bandara Polonia Medan dirampok hingga tewas.  !

7 Juni 2012|Sepasang turis asal Inggris, Hellier Debnam (33) dan Paul (38), dirampok orang tak dikenal seusai belanja di Medan Mall, Jalan MT Haryono Medan. Selain mengalami kerugian Rp10 Juta, seorang di antaranya juga mengalami luka-luka akibat serangan senjata tajam.!

12 Februari 2012[attr style=”white-space:nowrap”]|Seorang turis Australia, Michael (35) dirampok dua pria usai belanja di  Mini Market AA Jalan Sumatera, Kecamatan Medan Belawan. Turis tersebut mengalami  kerugian berupa satu tas berisi uang 500 US Dollar serta beberapa surat penting.!

27 Februari 2013|Sepasang turis dari Belgia, Cristop dan Cindy, dirampok di Jalan Ahmad Yani. Sebuah kalung emas yang melingkar di leher Cristop, berhasil dirampas 2 penjambretan yang mengedarai sepeda motor.!
[/table]

sumber: Olahan Sumut Pos

MEDAN-Aksi kejahatan di jalanan di kota Medan saat ini, benar-benar makin marak. Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung ke Medan, juga menjadi korban aksi. Seperti yang dialami Cristop dan Cindy, pasangan suami-isteri (pasutri) asal Belgia.

Pasangan ini menjadi korban pejambretan di Jalan Ahmad Yani, Rabu (27/2) siang. Sebuah kalung emas yang saat itu melingkar di leher Cristop, berhasil dirampas 2 penjambretan yang mengedarai sepeda motor.

Atas kejadian itu, kedua bule itu langsung mendatangi Polsek Medan Kota untuk yang dimaksud kedua Bulek itu sebagai kantor Polisi terdekat yang mereka ketahui. Namun, kedua bule itu diantar oleh 2 orang personel Tugas Luar (TL) Polsek Medan Kota ke Polresta Medan untuk membuat laporan. Selanjutnya, kedua bule itu masuk ke ruang SPKT Polresta Medan untuk diterima laporannya secara resmi.

Tapi, sekitar 1 jam berada di dalam ruang SPKT Polresta Medan, kedua bule itu kembali keluar dan bermaksud langsung meninggalkan Mapolresta Medan tanpa membuat laporan. Dari keterangan korban, mereka batal membuat laporan perkara karena menganggap peristiwa itu sebagai masalah kecil. Saat dikonfirmasi lebih lanjut, jika tidak menganggap masalah besar, kenapa ke kantor polisi? Kedua bule itu langsung memanggil becak motor (betor) yang sedang melintas. Selanjutnya, kedua bule itu minta diantar menuju kawasan Mesjid Raya Al-Maksum, Medan.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Mazuki yang dikonfirmasi, Rabu (27/2) sore mengatakan kalau dirinya sedang berada di luar kota dan belum menerima laporan. Meski demikian, Yoris mengaku kalau pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Sementara Kapolsek Medan Barat, Kompol Nasrun Pasaribu mengaku belum menerima informasi.

“Kita belum terima laporan. Namun kita sudah menempatkan pengawasan khusus di kawasan itu. Selanjutnya, kita akan cari kebenaran informasi soal itu dan segera kita lakukan penyelidikan,” ungkap Nasrus.

Sebelumnya, tidak jauh dari lokasi 2 orang Turis asal Belgia itu dijambret, pernah terjadi juga penjambretan terhadap seorang wanita, Tini alias Khok Thinting, Sabtu (9/2) lalu. Akibat aksi itu, Tini terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Materna. Karena kondisinya cukup parah, Tini pun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, Selasa (12/2) lalu. Sementara pihak Kepolisian, hingga kini belum dapat mengungkap kasus itu dan belum berhasil menangkap pelaku penjambretan itu.

Selain pasangan dari Belgia tadi, turis yang dirampok hingga kehilangan nyawa sudah berulang kali terjadi di Medan. Menurut catatan Sumut Pos, pada 20 Oktober 2011 lalu, seorang turis warga negara Amerika, keturunan Korea, Samuel Hyein (28), yang baru saja tiba di Bandara Polonia Medan dirampok hingga tewas (lihat grafis).

Menyikapi hal itu, Kriminolog Nur Sairi Simatupang yang dihubungi Sumut Pos mengatakan kalau kejadian itu merupakan hal yang sangat merugikan Kota Medan. Terlebih  kalau kota Medan sedang gencar menyampaikan dan mempromosikan pariwisata yang ada di Kota Medan dan Sumatera Utara. Dengan tingkat keamanan yang terbilang belum maksimal itu, Sairi menyebut perlu ada peningkatan keamanan serta kesinergian antara kepolisan dan pemerintah untuk membuat jaminan keamanan, sesuai kebutuhan masyarakat.

“Pelaku kejahatan tidak pernah memilih korbannya, namun hal itu menunjukkan tinggkat keselamatan masih jauh dari kebutuhan. Berita ini akan mereka (korban) bawa ke negara mereka. Memang di mana saja kita perlu waspada, namun bila orang yang datang ke kota Medan sudah sejak awal berpikir akan keselamatan yang terancam, bisa-bisa Medan dikenal jadi kota kejahatan,” ungkap Sairi. (mag-10)

[table caption=”Turis Jadi Korban” delimiter=”|” terminator=”!”]

20 Oktober 2011[attr style=”white-space:nowrap”]|Seorang turis warga negara Amerika, keturunan Korea, Samuel Hyein (28), yang baru saja tiba di Bandara Polonia Medan dirampok hingga tewas.  !

7 Juni 2012|Sepasang turis asal Inggris, Hellier Debnam (33) dan Paul (38), dirampok orang tak dikenal seusai belanja di Medan Mall, Jalan MT Haryono Medan. Selain mengalami kerugian Rp10 Juta, seorang di antaranya juga mengalami luka-luka akibat serangan senjata tajam.!

12 Februari 2012[attr style=”white-space:nowrap”]|Seorang turis Australia, Michael (35) dirampok dua pria usai belanja di  Mini Market AA Jalan Sumatera, Kecamatan Medan Belawan. Turis tersebut mengalami  kerugian berupa satu tas berisi uang 500 US Dollar serta beberapa surat penting.!

27 Februari 2013|Sepasang turis dari Belgia, Cristop dan Cindy, dirampok di Jalan Ahmad Yani. Sebuah kalung emas yang melingkar di leher Cristop, berhasil dirampas 2 penjambretan yang mengedarai sepeda motor.!
[/table]

sumber: Olahan Sumut Pos

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/