SUMUTPOS.CO – World Health Organization (WHO) mengatakan, saat ini ada lebih banyak kasus virus corona yang dilaporkan setiap hari dari luar China pada Rabu (26/2). Ketua
“Kemarin, jumlah kasus baru yang dilaporkan dari luar China melebihi jumlah kasus baru di China. Ini merupakan pertamakalinya,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada para diplomat di Jenewa seperti dilansir Daily Mirror.
Badan kesehatan PBB menyebutkan, jumlah kasus baru di China ada 411 tercatat pada Selasa lalu. Sedangkan, di luar negeri ada 427 kasus baru.
Pemerintah di seluruh dunia, kini tengah berjuang untuk mencegah penyebaran patogen mematikan ini. Setelah sebelumnya, terjadi lonjakan kasus yang tinggi di Italia, Iran, dan Korea Selatan.
Tedros menjelaskan, bahwa hingga kemarin pagi ada 78.190 kasus Covid-19 yang terdaftar di China. Termasuk ada 2.718 kasus kematiannya.
Data ini sebanding dengan 2.790 kasus dan 44 kematian yang dilaporkan 37 negara luar China.
Kendati demikian, WHO mengatkan bahwa epidemi ini sempat memuncak pada 2 Februari 2020 di China. Tetapi setelah itu, mulai ada gejala penurunan kasus.
Bruce Aylward, yang mengepalai misi yang didukung WHO ke China memuji tindakan karantina dan penahanan drastis yang dilakukan Beijing. Menurutnya, negara tirai bambu itu telah mengubah arah dari wabah corona.
Kesiapan ini berbanding terbalik dari negara-negara lainnya. “Sama sekali tidak siap,” nilai Bruce terhadap kondisi negara luar China.
Pada pidatonya kemarin, Tedros mengakui kenaikan kasus di luar China telah mendorong WHO untuk segera menetapkannya sebagai pandemi. “Kita seharusnya tidak besemangat dengan menyatakan (corona) sebagai pandemi,” katanya.
Dia menyebut, deklarasi semacam itu justru memberi sinyal bahwa virus ini tidak terbendung lagi, dimana kenyataan ini tidak benar adanya. “Kita bisa memenangkan pertarungan, jika kita melakukan hal yang benar,” tambahnya.
Tedros bersikeras, WHO tidak akan mengumumkan wabah corona sebagai sebuah pandemi. Terkecuali, jika sesuai dengan keadaan dan diperhitungkan dengan akurat. “Saya tidak meremehkan keseriusan situasi ini atau potensi ini menjadi sebuah pandemi. Dan memang ini memiliki potensi seperti itu,” jelas Tedros.
Dia juga mengimbau, agar semua negara di dunia bersiap dengan paparan virus corona. Kendati kini belum terdampak, tapi harus tetap waspada. “Semua negara, memiliki kasus atau tidak harus bersiap menghadapi potensi pandemi,” tambahnya.
Covid-19 berawal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Menurut para ahli, virus mematikan ini berasal dari pasar hewan di sana dan kebiasaan makan makanan liar warga China.
Oleh karena itu, kini Pemerintah China juga telah memberlakukan peraturan larangan jual beli dan konsumsi satwa liar. Hingga berita ini diturunkan, wabah virus corona telah menginfeksi lebih dari 40 negara di dunia.
Empat negara dengan kasus terbesar adalah China, Italia, Iran, kapal Diamond Princess di Jepang, dan Korea Selatan.
Dilansir KSP, sudah ada 82.168 kasus tercatat di seluruh dunia. Sebanyak 2.804 kematian, dan 33.097 pasien yang berhasil sembuh.
Korsel Laporkan 505 Kasus
Mendukung pernyataan WHO, Korea Selatan (Korsel) kembali mengejutkan dengan pengumuman harian terbaru dari orang yang terinfeksi virus Corona baru atau Covid-19 pada Kamis (27/2). Pemerintah Korsel mengumumkan 505 kasus baru virus Corona.
Dengan demikian total orang yang terinfeksi virus di seluruh Korsel menjadi 1.766 orang. Sedangkan korban meninggal karena virus ini mencapai 13 orang.
Sebagian besar kasus berada di kota terbesar keempat Korsel, Daegu. Daegu telah mencapai tingkat terparah dalam paparan virus yang diduga bermuara dari seorang wanita tua anggota salah satu gereja.
Pemerintah pusat Korsel pun telah memobilisasi alat kesehatan masyarakat untuk membantu sistem medis di kota itu. Militer Korsel dan Amerika Serikat (AS) menunda latihan bersama tahunan sebab khawatir infeksi virus yang telah merambah tentara di angkatan bersenjata kedua negara.
Setidaknya 25 tentara Korsel dan satu anggota tentara Amerika di Korsel dinyatakan positif terkena virus Corona baru. Korsel telah menangguhkan beberapa pelatihan lapangan sepihak. Militer AS mendesak personelnya untuk menghindari jabat tangan dan pertemuan besar jika memungkinkan.
Di Italia, penyebaran virus corona jenis baru atau yang dikenal dengan Covid-19 terus meluas. Per Kamis (27/2) pukul 07.00 WIB, sebanyak 44 negara telah mengonfirmasi adanya virus yang penyebarannya bermula di Wuhan, China tersebut.
Diketahui, Italia merupakan negara Eropa pertama yang mengonfirmasi adanya kasus corona. Selain itu, Italia juga merupakan negara Uni Eropa pertama yang mengabaikan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) terkait larangan penerbangan menuju dan/atau dari China saat mewabahnya virus corona di seluruh dunia.
Adapun saran dari WHO yakni negara yang ditunjuk dilarang melakukan penerbangan menuju atau dari China. Tetapi larangan tersebut tidak diindahkan oleh Pemerintah Italia. Akibatnya, dilaporkan ada 11 warga yang meninggal akibat terinfeksi virus corona. (trbn/bbs)