25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Finansial PD Pasar Sakit

Secara finansial PD Pasar sedang sakit. Kondisi itulah membuat manajemen PD Pasar yang baru perlu menaikkan nilai kontribusi bagi 52 pasar tradisional di Kota Medan. Seperti apa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Direktur Utama PD Pasar, Benny H Sihotang.

Apakah secara finansial PD Pasar sakit?

Memang perusahaan sedang sakit tetapi begitupun tanpa penyertaan modal kami bisa melakukan pembenahan.

Berapa pasar tradisional yang sudah dibenahi?
Dari 52 pasar tradisional yang kita kelola ada sekitar 18 pasar  seperti di Glugur, Petisah, Helvetia, Pusat Pasar, Titi Kuning dan lainnya. Dua tahun lagi kami menargetkan pembenahan pasar tradisional itu selesai semuanya.

Bagaimana sistem pembenahannya?
Kita tak memiliki jalan lain selain mengusulkan kenaikan nilai kontribusi 100 persen terhadap 52 pasar tradisional. Kita paham kalau kenaikan kontribusi itu akhirnya mendapat tantangan dari banyak pedagang tradisional. Namun, kita yakin agar kenaikan nilai kontribusi itu tetap direalisasikan cepat atau lambat. Karena sampai saat ini, PD Pasar belum mendapatkan kucuran dana dari penyertaan modal sebesar Rp10 miliar.

Apakah cukup?
Dana yang hanya sebesar Rp10 miliar itu tidak akan cukup untuk membenahi 52 pasar yang ada. Kami tahu dana belum cukup untuk membenahi semua pasar, karena itu kami minta kenaikan kontribusi. Tetapi sampai saat ini, manajemen PD Pasar sudah melakuklan perbaikan manajemen, perbaikan pasar, serta memiliki skala prioritas lainnya. Dengan kondisi seperti ini kami bisa mendapatkan keuntungan walau nilainya kecil. Kami bertekad akan memberikan deviden bagi Pemko Medan untuk tahun anggaran 2012 sebesar Rp1,5 miliar.

Berapa deviden yang disumbang ke Pemko Medan per tahaun?
Kalau untuk tahun 2011 kita menyumbang deviden sebesar Rp300 juta. Jadi kita tak bisa pukul rata dalam menyumbang deviden ke Pemko Medan. Tahun ini kita pastikan menyumbang deviden sebesar Rp1,5 miliar. Sampai saat ini kita terus melakukan pembenahan tanpa ada penyertaan modal dan kenaikan retribusi. Yang harus kami lakukan adalah pembenahan dengan memberikan kenyamanan yang sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri. Jadi kalau sudah kita benahi dengan benar pasar tradisional tidak akan lari.(*)

Secara finansial PD Pasar sedang sakit. Kondisi itulah membuat manajemen PD Pasar yang baru perlu menaikkan nilai kontribusi bagi 52 pasar tradisional di Kota Medan. Seperti apa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Direktur Utama PD Pasar, Benny H Sihotang.

Apakah secara finansial PD Pasar sakit?

Memang perusahaan sedang sakit tetapi begitupun tanpa penyertaan modal kami bisa melakukan pembenahan.

Berapa pasar tradisional yang sudah dibenahi?
Dari 52 pasar tradisional yang kita kelola ada sekitar 18 pasar  seperti di Glugur, Petisah, Helvetia, Pusat Pasar, Titi Kuning dan lainnya. Dua tahun lagi kami menargetkan pembenahan pasar tradisional itu selesai semuanya.

Bagaimana sistem pembenahannya?
Kita tak memiliki jalan lain selain mengusulkan kenaikan nilai kontribusi 100 persen terhadap 52 pasar tradisional. Kita paham kalau kenaikan kontribusi itu akhirnya mendapat tantangan dari banyak pedagang tradisional. Namun, kita yakin agar kenaikan nilai kontribusi itu tetap direalisasikan cepat atau lambat. Karena sampai saat ini, PD Pasar belum mendapatkan kucuran dana dari penyertaan modal sebesar Rp10 miliar.

Apakah cukup?
Dana yang hanya sebesar Rp10 miliar itu tidak akan cukup untuk membenahi 52 pasar yang ada. Kami tahu dana belum cukup untuk membenahi semua pasar, karena itu kami minta kenaikan kontribusi. Tetapi sampai saat ini, manajemen PD Pasar sudah melakuklan perbaikan manajemen, perbaikan pasar, serta memiliki skala prioritas lainnya. Dengan kondisi seperti ini kami bisa mendapatkan keuntungan walau nilainya kecil. Kami bertekad akan memberikan deviden bagi Pemko Medan untuk tahun anggaran 2012 sebesar Rp1,5 miliar.

Berapa deviden yang disumbang ke Pemko Medan per tahaun?
Kalau untuk tahun 2011 kita menyumbang deviden sebesar Rp300 juta. Jadi kita tak bisa pukul rata dalam menyumbang deviden ke Pemko Medan. Tahun ini kita pastikan menyumbang deviden sebesar Rp1,5 miliar. Sampai saat ini kita terus melakukan pembenahan tanpa ada penyertaan modal dan kenaikan retribusi. Yang harus kami lakukan adalah pembenahan dengan memberikan kenyamanan yang sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri. Jadi kalau sudah kita benahi dengan benar pasar tradisional tidak akan lari.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/