MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah dua tahun tidak menggelar Salat Idul Fitri di lapangan terbuka karena pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemko) Medan kembali menggelar Salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka Kota Medan pada 1 Syawal 1443H mendatang.
Sedangkan qori internasional, H. Jakfar Hasibuan, S.Pd.I bertindak sebagai imam.
Saat memimpin rapat, Sekda Wiriya Alrahman menegaskan, pelaksanaan salat ini akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selain wajib memakai masker, jamaah juga harus membawa sajadahnya masing-masing.
Tak cuma Salat Idul Fitri, di malam takbiran nanti, Pemko Medan bahkan akan menggelar Pawai Takbiran. Pawai Takbiran Pemko Medan ini dilakukan pada dua titik l, yakni di Lapangan Merdeka dan di Kecamatan Medan Belawan. Nantinya, Wali Kota Medan Bobby Nasution dijadwalkan aman melepas Pawai Takbiran dari Medan Belawan.
“Peserta Pawai Takbiran ini berasal dari seluruh Kecamatan dan Kelurahan. Untuk Medan Belawan, peserta berasal dari enam wilayah kecamatan, yakni Medan Belawan, Labuhan, Marelan, Deli, Timur, dan Helvetia. Sedangkan di Lapangan Merdeka berasal dari wilayah 15 kecamatan lainnya,” jelas Wiriya.
Adapun rute untuk Pawai Takbiran di Medan Belawan, dimulai dari Jalan Sumatera (Eks Kantor Kejari Belawan) dan akan finish di Tanah Enam Ratus, Medan Marelan. Sedangkan rute di Lapangan Merdeka, dimulai dari Jalan Pulau Pinang dan finish di Stadion Teladan.
Dalam rapat itu, Sekda juga mengingatkan agar seluruh Kecamatan dan Kelurahan dapat mendirikan posko untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama cuti bersama di wilayahnya masing-masing. Petugas posko juga harus mempunyai data warga yang melakukan mudik dan menjaga keamanan rumah yang ditinggalkan.
Terpisah, Ketua Komisi 1 DPRD Medan, Robi Barus meminta agar pihak kepolisian tidak hanya mendirikan Posko Pengamanan selama cuti bersama dam libur Idul Fitri 1443H. Akan tetapi, pihak kepolisiam juga diminta untuk melakukan patroli secara rutin.
Dikatakan Robi, Maraknya aksi kriminal seperti begal dan geng motor beberapa hari belakangan membuat masyarakat takut untuk beraktivitas di luar rumah saat malam hari. Tak terkecuali bagi para pemudik yang harus meninggalkan rumahnya.
Robi Barus pun meminta pihak kepolisian bersama instansi terkait untuk dapat memberi kenyamanan pada masyarakat yang nanti merayakan Lebaran Idul Fitri 1443 H di kampung halamannya.
“Sudah 2 tahun masyarakat tidak mudik karena pandemi Covid-19, baru tahun ini diperbolehkan pemerintah. Saya pikir animo masyarakat untuk mudik akan tinggi. Oleh sebab itu, pihak kepolisian harus memberikan kenyaman, jangan sampai masyarakat was-was untuk mudik,” tegas Robi, Rabu (27/4).
Guna mewujudkan hal tersebut, Robi pun mendorong pihak kepolisian untuk dapat bekerja ekstra dalam hal pengamanan, seperti melakukan patroli rutin dan pemetaan di lokasi rawan kejahatan. “Jangan sampai hal-hal yang tidak dinginkan kembali terjadi. Apalagi, belakangan banyak aksi geng motor dan begal yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia hingga luka berat. Ini harus diatensi,” katanya.
Robi mengungkapkan, dirinya juga sangat mendukung dan mengapresiasi kebijakan Pemko Medan yang meminta pihak kepolisian untuk melakukan pendataan terhadap rumah warga yang mudik. “Langkah tersebut saya rasa sangat efektif, jadi pihak kepolisian tahu rumah mana saja yang ditinggal mudik masyarakat. Polisi juga harus rutin melakukan patroli, kalau bisa rumah yang ditinggal mudik menjadi rute wajib,” pesannya.
Terkait aksi begal yang kerap terjadi di Medan Utara, Robi menyarankan agar pihak kepolisian dapat berkolaborasi dengan pihak kelurahan serta kecamatan untuk mendirikan posko pengamanan di lokasi yang rawan kejahatan.
“Kita berharap masyarakat yang mudik dapat dengan selamat sampai kampung halamannya untuk merayakan Lebaran Idul Fitri. Begitu juga yang tidak mudik, semoga Operasi Keselamatan Toba 2022 dapat terwujud dan masyarakat benar-benar selamat dari aksi kejahatan maupun kecelakaaan,” pungkasnya. (map/ila)
