26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jalan Rusak dan Polusi Udara, Warga Belawan Protes Proyek Dinas Perkim

LABUHAN-Puluhan warga bermukim Lingkungan VI dan VIII Kelurahan Nelayanindah Kecamatan Medan Labuhan, memblokir akses Jalan Khaidir Kecamatan Medan Labuhan. Warga memprotes munculnya polusi akibat debu yang timbul dari pengerjaan proyek penimbunan lahan perumahan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Medan, Jumat (27/7) kemarin.

Keterangan diperoleh Sumut Pos menyebutkan, warga merasa keberatan atas beroperasinya puluhan unit damtruk tronton pengangkut tanah merah di kawasan jalan tersebut, sehingga menimbulkan polusi udara dan kerusakan bangunan rumah milik warga.

“Tanah merah yang diangkut kadang berjatuhan di jalan dan kalau hari hujan tanah itu menjadi licin kayak kubangan lumpur, dan saat hari panas debunya berterbangan sampai menyesakkan napas dan mata warga terasa perih,” kata, Sumarni (34) salah seorang warga.

Pantauan Sumut Pos tumpahan tanah timbun yang diangkut oleh puluhan unit dam truk tersebut memang tampak berserakan di sepanjang akses jalan tersebut, sehingga debu berterberangan.

Camat Medan Labuhan, Zain Noval mengatakan, dari hasil pertemuan, mulai Senin mendatang pihak pelaksana proyek akan menggunakan truk pengangkut tanah berkapasitas lebih kecil dari sebelumnya, dan itu sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
Pihak pelaksana proyek juga berjanji akan melakukan penyiraman agar tidak menimbulkan polusi debu. (mag-4)

LABUHAN-Puluhan warga bermukim Lingkungan VI dan VIII Kelurahan Nelayanindah Kecamatan Medan Labuhan, memblokir akses Jalan Khaidir Kecamatan Medan Labuhan. Warga memprotes munculnya polusi akibat debu yang timbul dari pengerjaan proyek penimbunan lahan perumahan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Medan, Jumat (27/7) kemarin.

Keterangan diperoleh Sumut Pos menyebutkan, warga merasa keberatan atas beroperasinya puluhan unit damtruk tronton pengangkut tanah merah di kawasan jalan tersebut, sehingga menimbulkan polusi udara dan kerusakan bangunan rumah milik warga.

“Tanah merah yang diangkut kadang berjatuhan di jalan dan kalau hari hujan tanah itu menjadi licin kayak kubangan lumpur, dan saat hari panas debunya berterbangan sampai menyesakkan napas dan mata warga terasa perih,” kata, Sumarni (34) salah seorang warga.

Pantauan Sumut Pos tumpahan tanah timbun yang diangkut oleh puluhan unit dam truk tersebut memang tampak berserakan di sepanjang akses jalan tersebut, sehingga debu berterberangan.

Camat Medan Labuhan, Zain Noval mengatakan, dari hasil pertemuan, mulai Senin mendatang pihak pelaksana proyek akan menggunakan truk pengangkut tanah berkapasitas lebih kecil dari sebelumnya, dan itu sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
Pihak pelaksana proyek juga berjanji akan melakukan penyiraman agar tidak menimbulkan polusi debu. (mag-4)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/