30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Mantan Sekdaprovsu dan Istri Positif Covid-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka orang terinfeksi positif Covid-19 di Sumatera Utara, kian meningkat. Bahkan virus corona telah menyasar terhadap tokoh-tokoh di wilayah ini, sampai ke pegawai BUMD Pemprov Sumut.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut mengamini, kabar mantan Sekda Provinsi Sumut, Nurdin Lubis dan istri, positif Covid-19. “Iya, beliau dirawat di Rumah Sakit Royal Priman

Istrinya juga positif,” kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menjawab wartawan, Senin (27/7).

Ia mengatakan, semua keluarga Nurdin Lubis yang juga Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Sumut, sudah dilakukan tes swab. “Hari ini selesai semua keluarga dites swab, anak, menantu dan cucunya semua. Belum keluar hasil swab mereka, minggu depan baru tahu kondisi keluarganya semua,” katanya.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, Nurdin Lubis sebelumnya mengirim pesan singkat tentang kondisinya yang positif Covid-19 kepada para pimpinan dan Andalan Kwarda Gerakan Pramuka Sumut. Ia bersama istrinya, kini diisolasi untuk mendapat perawatan intensif di RS Royal Prima Medan.

“Yth kakak pimpinan dan andalan Kwardasu. Dengan memohon doa dan dukungan moril dari kakak, saya sampaikan bahwa berdasarkan hasil swab laboratorium USU tanggal 26 Juli, saya dinyatakan positif Covid-19, saya dalam perjalanan menuju RS Royal Prima untuk rik, badan agak meriang, tanpa ada batuk dan tidak sesak napas. Sebelumnya, tanggal 23 Juli istri saya dinyatakan positif dengan gejala demam dan batuk dan sekarang dalam perawatan di RS Royal Prima. Hasil rik dokter, masuk dalam kategori ringan/sedang. Alhamdulillah, kondisinya hari ini semakin membaik.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya sampaikan sebagai berikut; 1. Selama saya dalam perawatan, yang menjalankan tugas dan tanggungjawab ketua Kwardasu adalah Ses kwardasu, kakak Dr Rajab Pasaribu; 2. Bagi kakak yang berinteraksi dengan saya dalam seminggu terakhir, saya sarankan untuk melakukan rapid tes atau swab. Hal ini sudah saya bicarakan dengan kakak Dr Aris, waka BM, sekretaris Dinkessu/jubir gugus tugas Provsu; 3. Kantor Kwardasu hari ini akan disemprot dengan disinfektan dan bekerja dari rumah selama dua hari. Demikian untuk maklum, atas perhatian dan doanya saya ucapkan terimakasih. Wassalam. Salam Pramuka. Nurdin Lubis,” isi pesan Nurdin Lubis yang beredar di kalangan wartawan.

5 Pegawai PDAM Tirtanadi Terpapar Covid-19

Pegawai PDAM Tirtanadi Sumut juga terpapar Covid-19. Jumlahnya ada lima orang. Dua diantaranya bahkan telah meninggal dunia. Sementara dua orang lainnya, masih menjalani isolasi mandiri. Seorang lagi telah sembuh setelah dibolehkan pulang pihak rumah sakit.

“Satu orang (dinyatakan positif) itu kena di bulan ini. Satu orang sebelumnya kalau saya tidak salah kena di bulan tiga. Dua orang lagi masih dirawat di rumah (isolasi mandiri). Seorang lagi sudah pulang dari rumah sakit. Ketiganya ini OTG (Orang Tanpa Gejala),” kata Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi Sumut, Joni Mulyadi menjawab Sumut Pos, kemarin.

“Satu diantaranya anak dari Prof Yakub Matondang. Dan mereka OTG semua. Saat dites swab baru ketahuan positif,” sambungnya.

Meski demikian, ia mengakui, kegiatan harian di lingkungan PDAM Tirtanadi tidak terganggu. Penyemprotan disinfektan memang setiap hari rutin dilakukan. Bahkan sejak ada yang terpapar dan dinyatakan positif, seluruh pegawai langsung menjalani rapid tes dan bila ada yang reaktif disarankan untuk swab tes. “Protokoler Covid-19 di lingkungan PDAM Tirtanadi tetap berjalan. Bahkan setiap ada orang yang masuk ruangan, minimal wajib di tes suhu,” imbuh dia.

Ekses banyaknya pegawai mereka terpapar corona, kata Joni, pegawai yang usianya 50 tahun ke atas terpaksa dirumahkan sementara waktu. “Untuk sementara pegawai yang usianya 50 tahun ke atas dirumahkan, karena rentan tertular virus ini. Aktivitas tetap berjalan sepertia biasa, kita sudah terapkan protokol kesehatan dengan menyemprot semua ruangan dengan disinfektan,” ujarnya seraya menegaskan, tidak ada kebijakan lockdown kantor pusat akibat hal tersebut. “Mana bisa kita lockdown, kerja kitakan pelayanan. Kalau lockdown bisa bagaimana nanti. Yang pasti kita sudah melakukan semua protokol kesehatan, mana pegawai yang reaktif langsung ditangani medis, kalau sudah normal ya kembali kerja seperti biasa,” jelas Joni lagi.

Informasi yang diperoleh, adapun pegawai PDAM Tirtanadi yang meninggal dunia yakni; Aded Edwin dan Muamirah, sedangkan yang positif yaitu Rika Zulaika, Sofwa Harahap dan Risna Uba.

Pegawai Bank Sumut Dikabarkan Positif Covid-19

Bukan Cuma di PDAM Tirtanadi, pegawai di PT Bank Sumut juga dikabarkan positif Covid-19. Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai atau broadcast media sosial, Whatsapp. Kabar itupun heboh dan menjadi konsumsi publik, termasuk kalangan jurnalis.

Berdasarkan pesan berantai whatsapp yang diterima Sumut Pos, isu pegawai Bank Sumut positif corona beredar sejak Jumat (24/7) siang. “Cemana kalau mau memberitakan sesuatu, di Bank Sumut ada 200-an orang dites sudah positif covid. Kami sekeluarga takut kena juga, tapi Bank Sumut tetap gak mau ngeliburin kantornya,” tulis pesan berantai tersebut.

Humas PT Bank Sumut, Datok Sulaiman yang dikonfirmasi Sumut Pos membantah kabar ada pegawainya terpapar Covid-19. “Sampai sekarang masih tahap pemeriksaan antibodi. Belum ada hasilnya. Dan (di bidang) operasional juga masih aman. Masih normal. Begitupun di kantor pusat, masih dilakukan pemeriksaan antibodi,” tutur Humas PT Bank Sumut, Datok Sulaiman yang dikonfirmasi Sumut Pos.

Pihaknya kembali menegaskan, kabar dimaksud tidak benar. Terutama karyawan atau pegawai yang bertugas di kantor pusat, Jalan Imam Bonjol Medan. “Aman kok sejauh ini. Baik di operasional ataupun kantor pusat,” pungkasnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan mengaku, belum menerima kabar tersebut. “Sudah beberapa rekan media yang menghubungi saya dan menanyakan itu. Akan tetapi, informasi kabar itu belum saya terima dari media center (GTPP Covid-19 Sumut),” akunya ketika dihubungi melalui sambungan seluler, Senin (27/7).

Meski begitu, Whiko melanjutkan, secara umum bisa saja terjadi atau tidak menutup kemungkinan, karena tidak bisa memastikan siapa saja orang yang positif corona atau tidak. “Tidak selalu karena ke rumah sakit kita tertular virus corona. Di angkutan umum, pasar, mal dan tempat lainnya bisa saja tertular Covid-19,” ucap dia.

Oleh sebab itu, tambah Whiko, di mana saja berada ketika keluar dari rumah tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Hal ini sebagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai penularan Covid-19.

3 Fakultas di USU Terpapar Covid-19

Terpisah, Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengungkapkan, penyebaran virus Corona di Kampus USU sudah terdata. Ada tiga fakultas yang terpapar yakni, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Sayang, ia tidak merincikan secara detail, berapa jumlah positif Covid-19 di masing-masing fakultas.

“Memang tidak banyak yang mau mengungkapkan positif seperti saya. Kita dan RS USU merahasiakan. Tapi, ketahuan dari fakultasnya Pertanian, Teknik, dan Fakultas Dokter Gigi. Kami dapatkan informasi terbaru, 2 orang. Satu dinyatakan negatif, satu lagi sedang di rawat di rumah sakit,” jelas Runtung Sitepu kepada wartawan melalui Video Call WhatsApp, Senin (27/7) siang.

Ia juga mengungkapkan, ada seorang dosen Fakultas Teknik berinsial MHKS meninggal dunia pada pekan lalu. Ia terkonfirmasi dan positif terpapar Covid-19. “Kita sangat berduka atas meninggalnya dosen kita dari Fakultas Teknik Industri. Anak muda, energik, potensial, dan pintar. Ini sangat merugikan USU,” ungkapnya.

Selain itu, berdasarkan data dan informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penangan (GTPP) Covid-19 Kota Medan, ada 12 orang diduga positif terpapar Covid-19 di kampus tersebut. Atas hal itu, aktivitas pelayanan administrasi ditutup sementara atau Lockdown sejak 27 Juli hingga 2 Agustus 2020. “Atas saran majelis wali amanat dan senat akademik. Kemudian, kami memutuskan untuk menyatakan kampus USU Lockdwon,” ungkap Runtung.

Untuk pelayanan administrasi di USU, Runtung mengatakan tetap dilaksanakan dengan menerapkan pelayanan terpadu dengan stanby dua pegawai. Namun, pelayanan ini dilakukan secara online. “Tentu kami suatu aturan, sudah berkordinasi dengan Wakil Rektor II melakukan pelayanan kebutuhan civitas akademik USU. Bisa dilihat di unit-unit kerja dan biro rektor. Dia akan mengantar dan memproses dokumen kepada pimpinan masing-masing. Jadi, tidak ada terkendala,” tandasnya. (prn/ris/gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka orang terinfeksi positif Covid-19 di Sumatera Utara, kian meningkat. Bahkan virus corona telah menyasar terhadap tokoh-tokoh di wilayah ini, sampai ke pegawai BUMD Pemprov Sumut.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut mengamini, kabar mantan Sekda Provinsi Sumut, Nurdin Lubis dan istri, positif Covid-19. “Iya, beliau dirawat di Rumah Sakit Royal Priman

Istrinya juga positif,” kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menjawab wartawan, Senin (27/7).

Ia mengatakan, semua keluarga Nurdin Lubis yang juga Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Sumut, sudah dilakukan tes swab. “Hari ini selesai semua keluarga dites swab, anak, menantu dan cucunya semua. Belum keluar hasil swab mereka, minggu depan baru tahu kondisi keluarganya semua,” katanya.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, Nurdin Lubis sebelumnya mengirim pesan singkat tentang kondisinya yang positif Covid-19 kepada para pimpinan dan Andalan Kwarda Gerakan Pramuka Sumut. Ia bersama istrinya, kini diisolasi untuk mendapat perawatan intensif di RS Royal Prima Medan.

“Yth kakak pimpinan dan andalan Kwardasu. Dengan memohon doa dan dukungan moril dari kakak, saya sampaikan bahwa berdasarkan hasil swab laboratorium USU tanggal 26 Juli, saya dinyatakan positif Covid-19, saya dalam perjalanan menuju RS Royal Prima untuk rik, badan agak meriang, tanpa ada batuk dan tidak sesak napas. Sebelumnya, tanggal 23 Juli istri saya dinyatakan positif dengan gejala demam dan batuk dan sekarang dalam perawatan di RS Royal Prima. Hasil rik dokter, masuk dalam kategori ringan/sedang. Alhamdulillah, kondisinya hari ini semakin membaik.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya sampaikan sebagai berikut; 1. Selama saya dalam perawatan, yang menjalankan tugas dan tanggungjawab ketua Kwardasu adalah Ses kwardasu, kakak Dr Rajab Pasaribu; 2. Bagi kakak yang berinteraksi dengan saya dalam seminggu terakhir, saya sarankan untuk melakukan rapid tes atau swab. Hal ini sudah saya bicarakan dengan kakak Dr Aris, waka BM, sekretaris Dinkessu/jubir gugus tugas Provsu; 3. Kantor Kwardasu hari ini akan disemprot dengan disinfektan dan bekerja dari rumah selama dua hari. Demikian untuk maklum, atas perhatian dan doanya saya ucapkan terimakasih. Wassalam. Salam Pramuka. Nurdin Lubis,” isi pesan Nurdin Lubis yang beredar di kalangan wartawan.

5 Pegawai PDAM Tirtanadi Terpapar Covid-19

Pegawai PDAM Tirtanadi Sumut juga terpapar Covid-19. Jumlahnya ada lima orang. Dua diantaranya bahkan telah meninggal dunia. Sementara dua orang lainnya, masih menjalani isolasi mandiri. Seorang lagi telah sembuh setelah dibolehkan pulang pihak rumah sakit.

“Satu orang (dinyatakan positif) itu kena di bulan ini. Satu orang sebelumnya kalau saya tidak salah kena di bulan tiga. Dua orang lagi masih dirawat di rumah (isolasi mandiri). Seorang lagi sudah pulang dari rumah sakit. Ketiganya ini OTG (Orang Tanpa Gejala),” kata Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi Sumut, Joni Mulyadi menjawab Sumut Pos, kemarin.

“Satu diantaranya anak dari Prof Yakub Matondang. Dan mereka OTG semua. Saat dites swab baru ketahuan positif,” sambungnya.

Meski demikian, ia mengakui, kegiatan harian di lingkungan PDAM Tirtanadi tidak terganggu. Penyemprotan disinfektan memang setiap hari rutin dilakukan. Bahkan sejak ada yang terpapar dan dinyatakan positif, seluruh pegawai langsung menjalani rapid tes dan bila ada yang reaktif disarankan untuk swab tes. “Protokoler Covid-19 di lingkungan PDAM Tirtanadi tetap berjalan. Bahkan setiap ada orang yang masuk ruangan, minimal wajib di tes suhu,” imbuh dia.

Ekses banyaknya pegawai mereka terpapar corona, kata Joni, pegawai yang usianya 50 tahun ke atas terpaksa dirumahkan sementara waktu. “Untuk sementara pegawai yang usianya 50 tahun ke atas dirumahkan, karena rentan tertular virus ini. Aktivitas tetap berjalan sepertia biasa, kita sudah terapkan protokol kesehatan dengan menyemprot semua ruangan dengan disinfektan,” ujarnya seraya menegaskan, tidak ada kebijakan lockdown kantor pusat akibat hal tersebut. “Mana bisa kita lockdown, kerja kitakan pelayanan. Kalau lockdown bisa bagaimana nanti. Yang pasti kita sudah melakukan semua protokol kesehatan, mana pegawai yang reaktif langsung ditangani medis, kalau sudah normal ya kembali kerja seperti biasa,” jelas Joni lagi.

Informasi yang diperoleh, adapun pegawai PDAM Tirtanadi yang meninggal dunia yakni; Aded Edwin dan Muamirah, sedangkan yang positif yaitu Rika Zulaika, Sofwa Harahap dan Risna Uba.

Pegawai Bank Sumut Dikabarkan Positif Covid-19

Bukan Cuma di PDAM Tirtanadi, pegawai di PT Bank Sumut juga dikabarkan positif Covid-19. Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai atau broadcast media sosial, Whatsapp. Kabar itupun heboh dan menjadi konsumsi publik, termasuk kalangan jurnalis.

Berdasarkan pesan berantai whatsapp yang diterima Sumut Pos, isu pegawai Bank Sumut positif corona beredar sejak Jumat (24/7) siang. “Cemana kalau mau memberitakan sesuatu, di Bank Sumut ada 200-an orang dites sudah positif covid. Kami sekeluarga takut kena juga, tapi Bank Sumut tetap gak mau ngeliburin kantornya,” tulis pesan berantai tersebut.

Humas PT Bank Sumut, Datok Sulaiman yang dikonfirmasi Sumut Pos membantah kabar ada pegawainya terpapar Covid-19. “Sampai sekarang masih tahap pemeriksaan antibodi. Belum ada hasilnya. Dan (di bidang) operasional juga masih aman. Masih normal. Begitupun di kantor pusat, masih dilakukan pemeriksaan antibodi,” tutur Humas PT Bank Sumut, Datok Sulaiman yang dikonfirmasi Sumut Pos.

Pihaknya kembali menegaskan, kabar dimaksud tidak benar. Terutama karyawan atau pegawai yang bertugas di kantor pusat, Jalan Imam Bonjol Medan. “Aman kok sejauh ini. Baik di operasional ataupun kantor pusat,” pungkasnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan mengaku, belum menerima kabar tersebut. “Sudah beberapa rekan media yang menghubungi saya dan menanyakan itu. Akan tetapi, informasi kabar itu belum saya terima dari media center (GTPP Covid-19 Sumut),” akunya ketika dihubungi melalui sambungan seluler, Senin (27/7).

Meski begitu, Whiko melanjutkan, secara umum bisa saja terjadi atau tidak menutup kemungkinan, karena tidak bisa memastikan siapa saja orang yang positif corona atau tidak. “Tidak selalu karena ke rumah sakit kita tertular virus corona. Di angkutan umum, pasar, mal dan tempat lainnya bisa saja tertular Covid-19,” ucap dia.

Oleh sebab itu, tambah Whiko, di mana saja berada ketika keluar dari rumah tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Hal ini sebagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai penularan Covid-19.

3 Fakultas di USU Terpapar Covid-19

Terpisah, Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengungkapkan, penyebaran virus Corona di Kampus USU sudah terdata. Ada tiga fakultas yang terpapar yakni, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Sayang, ia tidak merincikan secara detail, berapa jumlah positif Covid-19 di masing-masing fakultas.

“Memang tidak banyak yang mau mengungkapkan positif seperti saya. Kita dan RS USU merahasiakan. Tapi, ketahuan dari fakultasnya Pertanian, Teknik, dan Fakultas Dokter Gigi. Kami dapatkan informasi terbaru, 2 orang. Satu dinyatakan negatif, satu lagi sedang di rawat di rumah sakit,” jelas Runtung Sitepu kepada wartawan melalui Video Call WhatsApp, Senin (27/7) siang.

Ia juga mengungkapkan, ada seorang dosen Fakultas Teknik berinsial MHKS meninggal dunia pada pekan lalu. Ia terkonfirmasi dan positif terpapar Covid-19. “Kita sangat berduka atas meninggalnya dosen kita dari Fakultas Teknik Industri. Anak muda, energik, potensial, dan pintar. Ini sangat merugikan USU,” ungkapnya.

Selain itu, berdasarkan data dan informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penangan (GTPP) Covid-19 Kota Medan, ada 12 orang diduga positif terpapar Covid-19 di kampus tersebut. Atas hal itu, aktivitas pelayanan administrasi ditutup sementara atau Lockdown sejak 27 Juli hingga 2 Agustus 2020. “Atas saran majelis wali amanat dan senat akademik. Kemudian, kami memutuskan untuk menyatakan kampus USU Lockdwon,” ungkap Runtung.

Untuk pelayanan administrasi di USU, Runtung mengatakan tetap dilaksanakan dengan menerapkan pelayanan terpadu dengan stanby dua pegawai. Namun, pelayanan ini dilakukan secara online. “Tentu kami suatu aturan, sudah berkordinasi dengan Wakil Rektor II melakukan pelayanan kebutuhan civitas akademik USU. Bisa dilihat di unit-unit kerja dan biro rektor. Dia akan mengantar dan memproses dokumen kepada pimpinan masing-masing. Jadi, tidak ada terkendala,” tandasnya. (prn/ris/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/