28 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Pencak Silat Sapu Bersih 8 Emas

IST
EMAS: Puspa Arumsari menunjukkan medali emas yang diraihnya. Dari Pencak silat ini, Indonesia menyapu bersih medali emas yang diperebutkan.

JAKARTA- Indonesia berpesta pora medali emas memasuki hari kedelapan Asian Games 2018, Senin (27/8). Sepuluh emas berhasil diboyong atlet-atlet Indonesia. Delapan di antaranya dari cabang olahraga pencak silat. Sisanya dari panjat tebing pada malam harinya. Tambahan itu membuat Indonesia kini mengoleksi 22 emas dan jumlah ini melewati target perolehan medali yang ditargetkan.

Pencak silat menyapu bersih delapan medali emas yang diperebutkan hari itu. Emas pertama pencak silat diraih pesilat Indonesia dari nomor seni tunggal putri, Puspa Arumsari. Dalam penampilannya di Padepokan Pencak Silat TMII, pesilat berusia 25 tahun itu mengumpulkan total nilai 467.

Perolehan poin si juara dunia Kejuaraan Silat 2016 ini lebih baik ketimbang pesilat Singapura Yazid Nurzuhairah (445) dan atlet Filipina Cherry May Regalado (444).

“Luar biasa senang. Suatu kebanggaan. Ini hadiah untuk diri saya, orang tua, dan bangsa Indonesia, apalagi baru ulang tahun juga. Ini kado pertama untuk pencak silat untuk kalian semua,” ujar Puspa.

Emas ke-14 atau kedua dari pencak silat lahir di seni ganda putra. Adalah Yola Primadona Jampil/Hendy yang tampil memesona di nomor final dan mengumpulkan total nilai 580.

Selanjutnya tim putra yang terdiri dari Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok memberikan emas ke-15 buat Indonesia. Trio pesilat itu mengumpulkan total poin 465. Perak diraih Vietnam dengan 450 poin. Sementara perunggu disabet Thailand dengan 448 poin.

Aji Bangkit Pamungkas makin membuat cabang olahraga pencak silat menjadi primadona buat Indonesia di Asian Games 2018. Pesilat berusia 19 tahun itu menyumbang medali emas keempat dari pencak silat dan merupakan yang ke-16 buat Indonesia. Dalam laga final (tarung) kelas 85 sampai 90 kg, di Padepokan Pencak Silat TMII, Senin (27/8) sore, Aji mengalahkan pesilat Singapura Sheik Ferdous Alauddin 5-0.

Komang Harik Adi Putra menambah emas ke-17 setelah  mengalahkan pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari secara Walk Out (WO) di nomor tunggal putra kelas E 65 kg – 70 kg. Letidakpuasan kontingen Malaysia terhadap poin yang diberikan wasit berbuah hasil bagus buat Indonesia. Tim pelatih dan Al Jufferi akhirnya memutuskan untuk menyudahi pertandingan secara WO.  Al Jufferi bahkan sempat memukul tembok triplek hingga jebol di ruang ganti.

Berikutnya Iqbal Chandra Pratama menorehkan emas  setelah mengalahkan pesilat Vietnam, Ngoc Tuan Nguyen dengan skor 4-1 pada nomor putra kelas D 60 kg – 65 kg.  Dua medali emas terakhir datang dari nomor putri kelas C (55kg-60kg) dan putra kelas B (50kg-55kg).

Dari nomor putri, pesilat Sarah Tria Monita berhasil menghempaskan pesilat asal Laos, Nong Oy Vongphakdy dengan skor 5-0. Skor ini didapat dengan perolehan poin yang terpaut cukup jauh. Selanjutnya Abdul Malik menumbangkan lawannya, Muhammad Faizul M Nasir asal Malaysia.

Emas masih juga belum berhenti untuk Indonesia setelah malah harinya tim panjat tebing mempersembahkan dua medali emas dari nomor estafet putra dan putri di Sports Climbing Arena, Jakabaring Sport City.  Tim putri Indonesia I Aries Rahayu, Puji Lestari, dan Salsabillah Rajiah menang dengan kecepatan 25,45 detik, sedangkan tim Tiongkok dinyatakan melakukan kesalahan start.

Sementara itu Tim Indonesia putra II yang terdiri atas Muhammad Hinayah, Rindi Sufriyanto, dan Abu Dzar Yulianto berhasil mengondol medali emas setelah mengalahkan rekan sendiri di final, tim Indonesia putra I yang berisi Aspar, Sabri, dan Septo Wibowo.

Torehan medali emas Indonesia di ajang Asian Games 2018 sudah melebihi target. Dari 16 emas yang diincar. Menpora Imam Nahrawi pun bersyukur dengan capaian ini. Namun demikian, dia berharap ini tak membuat atlet Indonesia puas.

“Masih ada beberapa cabor lagi yang dipertandingkan, masih ada emas yang bisa didapatkan. Teruslah para atlet berjuang meraih yang terbaik,” katanya, Senin (27/8) sore.

Indonesia berpeluang menambah medali emas dari beberapa cabor lain seperti bulu tangkis, paralayang, dan juga atletik. Bulutangkis bahkan sudah memastikan emas lewat ganda putra. (bbs/jpnn/don)

IST
EMAS: Puspa Arumsari menunjukkan medali emas yang diraihnya. Dari Pencak silat ini, Indonesia menyapu bersih medali emas yang diperebutkan.

JAKARTA- Indonesia berpesta pora medali emas memasuki hari kedelapan Asian Games 2018, Senin (27/8). Sepuluh emas berhasil diboyong atlet-atlet Indonesia. Delapan di antaranya dari cabang olahraga pencak silat. Sisanya dari panjat tebing pada malam harinya. Tambahan itu membuat Indonesia kini mengoleksi 22 emas dan jumlah ini melewati target perolehan medali yang ditargetkan.

Pencak silat menyapu bersih delapan medali emas yang diperebutkan hari itu. Emas pertama pencak silat diraih pesilat Indonesia dari nomor seni tunggal putri, Puspa Arumsari. Dalam penampilannya di Padepokan Pencak Silat TMII, pesilat berusia 25 tahun itu mengumpulkan total nilai 467.

Perolehan poin si juara dunia Kejuaraan Silat 2016 ini lebih baik ketimbang pesilat Singapura Yazid Nurzuhairah (445) dan atlet Filipina Cherry May Regalado (444).

“Luar biasa senang. Suatu kebanggaan. Ini hadiah untuk diri saya, orang tua, dan bangsa Indonesia, apalagi baru ulang tahun juga. Ini kado pertama untuk pencak silat untuk kalian semua,” ujar Puspa.

Emas ke-14 atau kedua dari pencak silat lahir di seni ganda putra. Adalah Yola Primadona Jampil/Hendy yang tampil memesona di nomor final dan mengumpulkan total nilai 580.

Selanjutnya tim putra yang terdiri dari Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok memberikan emas ke-15 buat Indonesia. Trio pesilat itu mengumpulkan total poin 465. Perak diraih Vietnam dengan 450 poin. Sementara perunggu disabet Thailand dengan 448 poin.

Aji Bangkit Pamungkas makin membuat cabang olahraga pencak silat menjadi primadona buat Indonesia di Asian Games 2018. Pesilat berusia 19 tahun itu menyumbang medali emas keempat dari pencak silat dan merupakan yang ke-16 buat Indonesia. Dalam laga final (tarung) kelas 85 sampai 90 kg, di Padepokan Pencak Silat TMII, Senin (27/8) sore, Aji mengalahkan pesilat Singapura Sheik Ferdous Alauddin 5-0.

Komang Harik Adi Putra menambah emas ke-17 setelah  mengalahkan pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari secara Walk Out (WO) di nomor tunggal putra kelas E 65 kg – 70 kg. Letidakpuasan kontingen Malaysia terhadap poin yang diberikan wasit berbuah hasil bagus buat Indonesia. Tim pelatih dan Al Jufferi akhirnya memutuskan untuk menyudahi pertandingan secara WO.  Al Jufferi bahkan sempat memukul tembok triplek hingga jebol di ruang ganti.

Berikutnya Iqbal Chandra Pratama menorehkan emas  setelah mengalahkan pesilat Vietnam, Ngoc Tuan Nguyen dengan skor 4-1 pada nomor putra kelas D 60 kg – 65 kg.  Dua medali emas terakhir datang dari nomor putri kelas C (55kg-60kg) dan putra kelas B (50kg-55kg).

Dari nomor putri, pesilat Sarah Tria Monita berhasil menghempaskan pesilat asal Laos, Nong Oy Vongphakdy dengan skor 5-0. Skor ini didapat dengan perolehan poin yang terpaut cukup jauh. Selanjutnya Abdul Malik menumbangkan lawannya, Muhammad Faizul M Nasir asal Malaysia.

Emas masih juga belum berhenti untuk Indonesia setelah malah harinya tim panjat tebing mempersembahkan dua medali emas dari nomor estafet putra dan putri di Sports Climbing Arena, Jakabaring Sport City.  Tim putri Indonesia I Aries Rahayu, Puji Lestari, dan Salsabillah Rajiah menang dengan kecepatan 25,45 detik, sedangkan tim Tiongkok dinyatakan melakukan kesalahan start.

Sementara itu Tim Indonesia putra II yang terdiri atas Muhammad Hinayah, Rindi Sufriyanto, dan Abu Dzar Yulianto berhasil mengondol medali emas setelah mengalahkan rekan sendiri di final, tim Indonesia putra I yang berisi Aspar, Sabri, dan Septo Wibowo.

Torehan medali emas Indonesia di ajang Asian Games 2018 sudah melebihi target. Dari 16 emas yang diincar. Menpora Imam Nahrawi pun bersyukur dengan capaian ini. Namun demikian, dia berharap ini tak membuat atlet Indonesia puas.

“Masih ada beberapa cabor lagi yang dipertandingkan, masih ada emas yang bisa didapatkan. Teruslah para atlet berjuang meraih yang terbaik,” katanya, Senin (27/8) sore.

Indonesia berpeluang menambah medali emas dari beberapa cabor lain seperti bulu tangkis, paralayang, dan juga atletik. Bulutangkis bahkan sudah memastikan emas lewat ganda putra. (bbs/jpnn/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/