25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ganti 500.000 Kwh Meter Tua Secara Gratis

Hari Listrik Nasional ke-66

MEDAN-PT PLN (Persero) melakukan penggantian Kwh meter yang sudah tua secara massal dan serentak di seluruh wilayah Indonesia, Kamis (27/10), bersamaan dengan peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-66.

Deputi Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumut, Raidir Sigalingging mengatakan, tujuan program tersebut untuk meningkatkan dan menjaga akurasi pengukuran pemakaian listrik oleh pelanggan, sehingga mendukung bisnis yang fair antara PLN dengan pelanggan. “Dengan Kwh meter yang akurat maka energi listrik yang digunakan oleh pelanggan akan terukur dengan akurat pula sehingga pelanggan akan membayar rekening listrik benar-benar sesuai pemakaiannya,” ujarnya.

Dikatakan Raidir, program penggantian Kwh meter tua tidak dipungut biaya atau gratis. Sedangkan Kwh meter yang dibidik PLN untuk diganti adalah meteran yang sudah berumur lebih dari 20 tahun, termasuk juga  Kwh meter yang secara teknis mengalami gangguan atau kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Dipaparkannya, selama tahun 2011, target penggantian Kwh meter tua di seluruh Indonesian adalah 2,6 juta yang terdiri dari Jawa-Bali 2,1 juta, Sumatera-Kalimantan Barat 300.000dan Indonesia Timur  200.000.
Sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara sendiri, lanjut Raidir, akan mengganti Kwh meter tua sebanyak 500.000 yang dilaksanakan secara bertahap dan direncanakan akan selesai dalam waktu dua tahun.

Menurut Raidir, Kwh meter merupakan alat ukur milik PLN yang dititipkan di tempat pelanggan dan berfungsi untuk mengukur pemakaian listrik pelanggan. Kwh meter yang sudah tua, apalagi jika mengalami kerusakaan berpotensi mengurangi akurasi pengukuran pemakaian listrik. “Kondisi seperti ini, akan mengurangi transparansi dan mengganggu proses bisnis yang lebih fair,” bilangnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, untuk lebih meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat atau konsumen, aksi penggantian Kwh meter tua ini juga dimanfaatkan untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi langsung dengan pelanggan, sekaligus lebih mendekatkan PLN ke pelanggan. “Diharapkan melalui kunjungan langsung ke lapangan, PLN bisa lebih menyerap keinginan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan PLN,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam peringatan HLN ke-66, PT PLN Wilayah Sumut menggelar upacara bendera di lapangan Benteng. Usai upacara, secara simbolis GM PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Krisna Simba Putra didamping Manager PLN Medan Wahyu Bintoro, melepas tim penggantian Kwh meter tua sebanyak 9 tim. Tak hanya itu, juga membagi-bagikan bunga dan brosur sosialisasi penggantian Kwh meter kepada pengendara di sekitar Lapangan Benteng. (ila)

Hari Listrik Nasional ke-66

MEDAN-PT PLN (Persero) melakukan penggantian Kwh meter yang sudah tua secara massal dan serentak di seluruh wilayah Indonesia, Kamis (27/10), bersamaan dengan peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-66.

Deputi Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumut, Raidir Sigalingging mengatakan, tujuan program tersebut untuk meningkatkan dan menjaga akurasi pengukuran pemakaian listrik oleh pelanggan, sehingga mendukung bisnis yang fair antara PLN dengan pelanggan. “Dengan Kwh meter yang akurat maka energi listrik yang digunakan oleh pelanggan akan terukur dengan akurat pula sehingga pelanggan akan membayar rekening listrik benar-benar sesuai pemakaiannya,” ujarnya.

Dikatakan Raidir, program penggantian Kwh meter tua tidak dipungut biaya atau gratis. Sedangkan Kwh meter yang dibidik PLN untuk diganti adalah meteran yang sudah berumur lebih dari 20 tahun, termasuk juga  Kwh meter yang secara teknis mengalami gangguan atau kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Dipaparkannya, selama tahun 2011, target penggantian Kwh meter tua di seluruh Indonesian adalah 2,6 juta yang terdiri dari Jawa-Bali 2,1 juta, Sumatera-Kalimantan Barat 300.000dan Indonesia Timur  200.000.
Sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara sendiri, lanjut Raidir, akan mengganti Kwh meter tua sebanyak 500.000 yang dilaksanakan secara bertahap dan direncanakan akan selesai dalam waktu dua tahun.

Menurut Raidir, Kwh meter merupakan alat ukur milik PLN yang dititipkan di tempat pelanggan dan berfungsi untuk mengukur pemakaian listrik pelanggan. Kwh meter yang sudah tua, apalagi jika mengalami kerusakaan berpotensi mengurangi akurasi pengukuran pemakaian listrik. “Kondisi seperti ini, akan mengurangi transparansi dan mengganggu proses bisnis yang lebih fair,” bilangnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, untuk lebih meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat atau konsumen, aksi penggantian Kwh meter tua ini juga dimanfaatkan untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi langsung dengan pelanggan, sekaligus lebih mendekatkan PLN ke pelanggan. “Diharapkan melalui kunjungan langsung ke lapangan, PLN bisa lebih menyerap keinginan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan PLN,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam peringatan HLN ke-66, PT PLN Wilayah Sumut menggelar upacara bendera di lapangan Benteng. Usai upacara, secara simbolis GM PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Krisna Simba Putra didamping Manager PLN Medan Wahyu Bintoro, melepas tim penggantian Kwh meter tua sebanyak 9 tim. Tak hanya itu, juga membagi-bagikan bunga dan brosur sosialisasi penggantian Kwh meter kepada pengendara di sekitar Lapangan Benteng. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/