MEDAN, SUMUTPOS.CO – Calon legislatif DPR RI dari Sumatera Utara 1 dari PKS Kota Medan, Alween Ong bertemu dengan kelompok abang becak Medan. Dalam pertemuan yang hangat, Alween Ong tidak hanya mendapat dukungan, tetapi juga memberikan visi gambaran kedepannya untuk menjadikan becak sebagai icon wisata modern yang terintegrasi dengan teknologi.
Dalam pertemuan eksklusif dengan kelompok abang becak, Alween Ong berbicara tentang tekadnya untuk tidak hanya mempertahankan keberadaan becak dalam pembangunan kota, tetapi juga menjadikannya sebagai icon wisata yang menonjol. “Kami ingin memberikan ruang dan armada menarik dengan sentuhan cat bernuansa wisata, menciptakan tatanan yang indah dan menarik bagi wisatawan,” ujar Alween Ong dengan semangat.
Salah satu hal menarik yang dibawa oleh Alween Ong adalah implementasi pemesanan melalui aplikasi “Mowiee” (Mobil Wisata Edukasi Entrepreneurship). Melalui aplikasi ini, wisatawan dapat memesan becak wisata secara online, mendapatkan informasi tentang destinasi, dan mengakses program wisata edukatif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing becak dalam era armada online yang semakin kompetitif.
Sebagai gambaran, Mowiee merupakan mobil wisata edukasi entrepreneurship pertama di Indonesia yang telah meraih penghargaan nasional Kementrian Parwisata dan BUMN dan merupakan karya anak Medan yakni Alween Ong. “Pentingnya pendataan becak untuk memudahkan wisatawan dalam memesan. Dengan pendataan yang baik, wisatawan dapat memilih becak yang sesuai dengan kebutuhan mereka melalui aplikasi Mowiee. Kami ingin memberikan pengalaman yang efisien dan terintegrasi bagi mereka yang berkunjung ke Kota Medan,” kata Alween Ong.
Alween Ong terinspirasi dari perjalanan berbagai daerah dan ia kembangkan dalam bentuk konsep menarik. Dia merinci bagaimana konsep serupa telah berhasil diterapkan di Malaka, Penang, dan Tanjung Pinang. “Kita bisa belajar dari pengalaman positif kota-kota tersebut dalam menjadikan becak sebagai magnet wisata. Ini adalah model yang dapat kita terapkan dengan sukses di berbagai daerah,” papar Alween Ong.
Alween Ong dengan tegas menyuarakan komitmen untuk tidak menyingkirkan becak dalam pembangunan kota. Sebaliknya, dia merencanakan untuk menjadikan becak sebagai icon wisata modern dengan memberikan ruang dan armada yang dihiasi dengan cat bernuansa wisata. “Becak bukan hanya alat transportasi, tetapi juga bagian dari cerita dan budaya kita. Dengan memberikan sentuhan kreatif pada desain dan pengelolaan, becak bisa menjadi daya tarik utama kota ini,” kata Alween Ong.
Dalam pertemuan silaturahim yang hangat, abang becak menyampaikan keyakinan mereka bahwa visi Alween Ong akan membawa perubahan positif bagi mereka dan kota Medan secara keseluruhan.
Sebagai apresiasi, Alween Ong memberikan tanda kasih dan spanduk becak solidaritas kepada abang becak Medan. Hal ini mencerminkan komitmen Alween Ong untuk mendukung mereka yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di Kota Medan.
Dalam kunjungan yang penuh makna ini, Alween Ong dan kelompok abang becak Medan bersatu untuk merencanakan perubahan besar dalam mengubah takdir becak. Visi Alween Ong untuk menjadikan becak sebagai icon wisata modern dan memberikan perhatian khusus pada kelompok abang becak adalah langkah positif menuju pembangunan yang inklusif dan berdaya tahan. Masa depan becak di Kota Medan tampaknya akan bersinar lebih cerah, membawa kebanggaan bagi warga kota dan wisatawan yang datang. (ila)